Peluang Terjadinya Inflasi dan Deflasi Cukup Berimbang  

Reporter

Editor

Kamis, 1 April 2010 11:05 WIB

Pekerja menakar gula pasir di grosir sembako Jalan Cipaera, Bandung, Jawa Barat, Jumat (2/10). Badan Pusat Statistik mencatat, selama Agustus 2009 harga komoditas yang naik paling tinggi adalah gula pasir impor (20,51 persen). TEMPO/Prima Mulia

TEMPO Interaktif, Jakarta - A Tony Prasetiantono, kepala ekonom PT Bank Negara Indonesia Tbk, mengatakan peluang terjadinya inflasi dan deflasi cukup berimbang pada bulan lalu . "Tapi saya duga angkanya kecil. Jika inflasi paling 0,1 persen, sebaliknya jika deflasi juga paling -0,1," katanya.

Menurut dia, penurunan harga makanan, pasokan yg terjamin, dan kurs rupiah yang stabil dan cenderung menguat, merupakan faktor-faktor yg menjaga stabilitas harga, atau inflasi rendah. "Saya cenderung perkirakan inflasi 0- 0,1 persen, meski tak menutup kemungkinan terjadinya deflasi kecil, minus 0,1 persen," ujar Tony.

Kamis siang ini, Kepala Badan Pusat Statistik, Rusman Heriawan, akan mengumumkan kinerja ekonomi pemerintah selama bulan lalu. Termasuk di dalamnya, antara lain tingkat angka inflasi/deflasi, pertumbuhan ekspor dan impor selama Februari, serta pertumbuhan sektor industri dan pertanian.

Adapun menurut perhitungan Bank Indonesia inflasi akan rendah, yaitu dari O,O7 persen (month to month), 1,21 persen (year to date), dan 3,65 persen (year on year). "Sudah memperhitungkan deflasi harga beras 0,02 persen dan sumbangan inflasi lain. Tekanan inflasi belum signifikan hingga semester 1 2010." ujar Perry Warjiyo, Direktur Direktorat Pengendalian Moneter dan Pengelolaan Devisa beberapa waktu lalu.

Perhitungan inflasi tersebut dilakukan oleh Bank Indonesia melalui survei harga mingguan. Survei ini bertujuan mendeteksi kecenderungan inflasi pada minggu atau bulan tertentu. Survei dilakukan di 14 kota pada 40 komoditas atau sebesar 67 persen dari inflasi yang dipantau oleh Biro Pusat Statistik.

Pada Februari 2010 terjadi inflasi 0,30 persen. Inflasi terjadi karena kenaikan harga pada kelompok bahan makanan 0,86 persen, dan kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,40 persen. Adapun laju inflasi tahun kalender (Januari-Februari) mencapai 1,14 persen dan laju inflasi year on year (Februari 2010 terhadap Februari 2009) sebesar 3,81 persen.

BOBBY CHANDRA

Berita terkait

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

21 jam lalu

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memberikan analisis soal nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS belakangan ini.

Baca Selengkapnya

BPS Catat Nilai Ekspor Nikel Naik 45,85 Persen pada April 2024

2 hari lalu

BPS Catat Nilai Ekspor Nikel Naik 45,85 Persen pada April 2024

BPS menyebut nilai ekspor komoditas nikel dan barang daripadanya mengalami kenaikan sebesar US$ 210,6 juta atau 45,85 persen pada April 2024.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu: Tingkat Pengangguran 2024 Turun, Lebih Rendah dari Sebelum Pandemi

3 hari lalu

Wamenkeu: Tingkat Pengangguran 2024 Turun, Lebih Rendah dari Sebelum Pandemi

Wamenkeu Suahasil Nazara mengungkapkan, tingkat pengangguran 2024 telah turun lebih rendah ke level sebelum pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

9 hari lalu

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

Pemerintah diminta untuk mengantisipasi potensi menurunnya kinerja konsumsi rumah tangga terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan II 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

10 hari lalu

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

Presiden Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11 persen di kuartal pertama tahun ini patut disyukuri.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Keluhkan Mayoritas Inflasi Provinsi Lampaui Angka Nasional

10 hari lalu

Mendagri Tito Keluhkan Mayoritas Inflasi Provinsi Lampaui Angka Nasional

Menteri TIto Karnavian meminta kepala daerah memerhatikan inflasi di daerahnya masing-masing.

Baca Selengkapnya

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

10 hari lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

10 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

11 hari lalu

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan I-2024 yang tercatat 5,11 persen secara tahunan

Baca Selengkapnya

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

13 hari lalu

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

Inflasi April 2024 sebesar 3 persen secara year on year.

Baca Selengkapnya