TEMPO Interaktif, Jakarta:Kalangan industri televisi kini perlu mawas diri terhadap kelangsungan bisnisnya. Pasalnya, sebuah penelitian yang dilakukan oleh University of California-Los Angeles (UCLA) sepanjang tahun 2002 menyimpulkan kehadiran internet telah menurunkan jumlah jam orang menonton televisi. Dari penelitian terbukti pengguna internet menonton televisi lebih sedikit dari yang tidak menggunakan internet, kata Jeffrey I. Cole, direktur Pusat Kebijakan Komunikasi UCLA Center for Communication Policy yang dilansir oleh siliconvalley.com, Sabtu (1/2). Menurut Jeffrey, dari penelitian mereka diperoleh hasil bahwa waktu yang tersita untuk menggunakan internet telah mengurangi porsi untuk menonton televisi. Dalam laporan survei tahunan yang berjudul Surveying The Digital Future terhadap 2000 rumah tanga dengan dan tanpa internet di seluruh Amerika Serikat, UCLA memaparkan pengguna internet terbukti menonton televisi 4,8 jam lebih sedikit setiap minggunya ketimbang yang bukan pengguna. Selain itu didapat juga hasil bahwa tingkat menonton televisi juga semakin rendah pada pengguna internet yang telah mendapatkan pengalaman menarik dari interaksinya dengan internet. Veteran internet menonton 5,8 jam lebih sedikit ketimbang yang bukan pengguna internet, ujar Jeffrey. Namun yang mengejutkan, selain televisi, media lain seperti radio, majalah, koran dan buku tidak terpengaruh fenomena ini. Seperti radio yang menjadi korban ketika televisi berkembang pada awal 1950an, sekarang televisi menjadi korban meningkatnya penggunaan internet, demikian hasil survei yang diselenggarakan UCLA secara rutin sejak tahun 2000 ini. Selain itu, laporan UCLA ini menunjukkan pula jumlah pengguna internet di Amerika telah mencapai 70 persen dari jumlah seluruh penduduk. Mereka ini, kata Jeffrey, menghabiskan rata-rata 11,1 jam seminggumeningkat dibanding tahun lalu yang hanya 9,8 jam semingguuntuk memeriksa surat elektronik, membaca berita dan melakukan riset. Sebaliknya dalam periode yang sama, tingkat menonton televisi di kalangan pengguna internet turun dari rata-rata 12,3 jam seminggu menjadi 11,2 jam di tahun 2002. Bandingkan dengan kalangan yang tidak menggunakan internet yang menonton televisi selama rata-rata 16 jam seminggu. Dari survey juga diketahui 60,5 persen responden mengatakan mereka telah menganggap internet sebagai sumber informasi yang penting disusul televisi, radio, koran dan majalah. Tapi ironisnya, penduduk Amerika juga memandang informasi dari internet lebih skeptis ketimbang media tradisional. Mereka menjadi lebih kritis terhadap informasi online, dan bahkan sepertiga dari pengguna internet mengaku hanya mempercayai setengah dari informasi yang diperolehnya di internet. Responden menilai internet adalah alat komunikasi yang utama. Menurut Jeffrey, hasil survei menemukan bahwa pengguna internet menghabiskan sebagian besar waktunya untuk surat elektronik dan instant messaging, di atas waktu yang dihabiskan untuk berselancar, membaca berita dan riset. Bertolak belakang dengan kesan yang ditimbulkan oleh kehebohan yang terjadi belakangan ini mengenai pertukaran musik dan film ilegal di internet, hanya sedikit dari responden yang menggap internet sebagai sumber hiburan yang penting. Survei membuktikan hanya 25 persen pengguna internet yang menempatkannya sebagai media hiburan, jauh di belakang radio, televisi dan buku. Yang terjadi adalah orang menggunakan internet sebagai tempat di mana anda bisa menemukan sesuatu, jelas Jeffrey, Internet bukan tempat untuk anda menyenangkan diri, tapi tempat untuk mencari tahu bagaimana bisa memperoleh kesenangan, seperti menemukan jadwal tayang film di bioskop setempat. Siliconvalley.com / Efri Ritonga