Final Bid Indofarma Akhir Maret 2003

Reporter

Editor

Senin, 25 Agustus 2003 11:26 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemerintah menegaskan bahwa proses divestasi 51 persen kepemilikannya di PT Indofarma paling lambat akan selesai pada akhir Maret 2003. Proses ini juga tidak akan dikonsultasikan kembali dengan DPR. "Kita targetkan sampai akhir Maret," kata Deputi Menneg BUMN Bidang Restrukturisasi dan Privatisasi Mahmudin Yassin kepada wartawan, usai jumpa pers soal divestasi Indosat, di Jakarta, Jum'at (3/1). Seperti diketahui, menurut jadwal proses divestasi Indofarma seharusnya selesai dilakukan pada pertengahan desember tahun lalu. Ada empat calon penawar perusahaan farmasi itu, yaitu Washington H Soul Pattinson, Konsorsium Bhakti Asset Management, Konsorsium Sunny Corp, dan Konsorsium Korindo. Tapi pemerintah kemudian menunda final bid-nya atas permintaan para calon investor. Alasannya, mereka ingin meminta waktu lagi untuk mempelajari hasil uji tuntas yang mereka lakukan. Menurut Yassin, divestasi Indofarma ini tidak perlu dikonsultasikan lagi dengan DPR, karena telah mendapat persetujuan pada rapat tanggal 19 November. "Yang perlu dikonsultasikan itu adalah Bandara Soekarno Hatta, Bank Mandiri, dan Kimia Farma," katanya. Sedangkan persetujuan dari pemenang divestasi itu nantinya, lanjutnya, mungkin akan dibawa ke dalam rapat paripurna DPR. "Karena saya dengar dalam talk show semalam, Pak Paskah (anggota DPR dari Fraksi Golkar -red) mengatakan, ke depan persetujuan-persetujuan privatisasi akan dibawa ke paripurna" paparnya. Menaggapi keinginan DPR itu, Yassin menyatakan DPR memang sebagi subjek dari keputusan itu. "Kalau kami ikut saja aturan mainnya," imbuhnya. Selain itu, Yassin juga tidak menyebutkan nilai jaminan yang harus disetorkan 4 penawar itu ke pemerintah, sebagai jaminan bahwa mereka masih tetap terus ikut proses ini hingga akhir. Yura Syahrul Tempo News Room

Berita terkait

Panja Komisi X DPR Gelar Rapat soal UKT Mahal Mulai Besok

6 menit lalu

Panja Komisi X DPR Gelar Rapat soal UKT Mahal Mulai Besok

Panja Komisi X DPR akan memulai sidang untuk mencari tahu penyebab UKT mahal mulai Senin besok.

Baca Selengkapnya

Dharma Pongrekun Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Pernah Disorot Soal Covid-19 sebagai Rekayasa

9 menit lalu

Dharma Pongrekun Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Pernah Disorot Soal Covid-19 sebagai Rekayasa

Pernyataan Dharma Pongrekun pernah kontroversi saat pandemi Covid-19 karena menurutnya hasil konspirasi dan rekayasa. Kini, ia maju Pilkada DKI.

Baca Selengkapnya

Mikel Arteta Belum Putus Harapan Soal Peluang Arsenal Menjuarai Liga Inggris, Yakin West Han Bisa Kalahkan Manchester City

9 menit lalu

Mikel Arteta Belum Putus Harapan Soal Peluang Arsenal Menjuarai Liga Inggris, Yakin West Han Bisa Kalahkan Manchester City

Pelatih Arsenal, Mikel Arteta, belum putus harapan soal peluang timnya menjuarai Liga Inggris.

Baca Selengkapnya

Hadiri World Water Forum Ke-10, Elon Musk Disambut Luhut Pandjaitan

11 menit lalu

Hadiri World Water Forum Ke-10, Elon Musk Disambut Luhut Pandjaitan

Presiden Joko Widodo bersama Elon Musk akan meluncurkan Starlink di salah satu Puskesmas di Denpasar, Bali.

Baca Selengkapnya

Paytren Dicabut OJK, Yusuf Mansur Berharap Tak Kapok Coba Ide Lain

18 menit lalu

Paytren Dicabut OJK, Yusuf Mansur Berharap Tak Kapok Coba Ide Lain

Yusuf Mansyur mengklaim investasi syariah paytren tidak menjadi tempat pencucian uang, dia tidak tergoda dengan uang yang dianggap tidak benar

Baca Selengkapnya

Kemenkes Minta Jemaah Haji Waspada Virus MERS-CoV, Ini Penularan dan Gejalanya

24 menit lalu

Kemenkes Minta Jemaah Haji Waspada Virus MERS-CoV, Ini Penularan dan Gejalanya

Kemenkes minta jemaah haji mewaspadai virus MERS-CoV pada musim haji. Berikut gejalanya dan risiko terinfeksi virus ini.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Ungkap Perilaku Masyarakat Tingkatkan Risiko Hipertensi

29 menit lalu

Kemenkes Ungkap Perilaku Masyarakat Tingkatkan Risiko Hipertensi

Kemenkes menyebut tekanan darah tinggi merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia dengan 90-95 persen kasus didominasi hipertensi esensial.

Baca Selengkapnya

Korban Tewas Bertambah, Prancis Tuduh Azerbaijan Dalangi Kerusuhan di Kaledonia Baru

30 menit lalu

Korban Tewas Bertambah, Prancis Tuduh Azerbaijan Dalangi Kerusuhan di Kaledonia Baru

Kerusuhan di Kaledonia Baru belum reda. Prancis menuduh Azerbaijan mendalangi kerusuhan di sana.

Baca Selengkapnya

Penerapan KRIS dalam BPJS Kesehatan, YLKI: Karpet Merah untuk Industri Asuransi Komersial

31 menit lalu

Penerapan KRIS dalam BPJS Kesehatan, YLKI: Karpet Merah untuk Industri Asuransi Komersial

YLKI menilai penerapan Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) menggantikan sistem kelas di BPJS Kesehatan bakal menghadirkan kasta baru

Baca Selengkapnya

Korban Begal hingga Jari Putus Direkrut Kapolri Jadi Casis Bintara Polri, Satrio: Saya Ingin Memberantas Kejahatan

31 menit lalu

Korban Begal hingga Jari Putus Direkrut Kapolri Jadi Casis Bintara Polri, Satrio: Saya Ingin Memberantas Kejahatan

Casis bintara Polri Satrio Mukhti berharap, tidak ada korban begal lain seperti dirinya.

Baca Selengkapnya