BPK: Pemerintah tak Punya Kemauan Perbaiki Administrasi

Reporter

Editor

Senin, 21 Juli 2003 11:17 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Satrio Budihardjo Joedono mengungkapkan dari laporan-laporan keuangan yang ditangani BPK sangat banyak terjadi kebocoran-kebocoran, namun pemerintah tidak pernah serius menanggapi laporan-laporan itu. Ada kesan pemerintah kurang berniat memperbaiki administrasi negara, ujar Billy, demikian panggilannya, kepada wartawan usai melakukan Sholat Jumat di kantornya Jumat (31/1). Selama ini yang terjadi, setelah BPK mengeluarkan laporan keuangan dengan banyaknya kebocoran-kebocoran, justru yang terjadi adalah bantahan-bantahan dari instansi-instansi terkait. Menurutnya, seharusnya instansi-instansi itu berusaha untuk tidak mengulangi, bukan mengeluarkan bantahan. Sekarang banyak laporan dari BPK yang tidak ditanggapi oleh instansi terkait mapun oleh pemerintah. Malah menurut Billy banyak kesalahan yang diulangi lagi. Billy sangat menyayangkan sikap seperti itu. Seharusnya pemerintah mempunyai niat untuk memperbaiki sistem keuangan dan administrasi dalam instansi-instansi pemerintah. Beberapa waktu yang lalu, BPK mengharapkan agara dana kompensasi BBM yang akan dikucurkan pemerintah bagi masyarakat miskin yang terkena dampak kenaikan BBM, tidak terulang lagi seperti pada kasus dana Jaring Pengaman Sosial (JPS) yang sudah diaudit BPK. Hasil audit JPS, menurut Billy, sangat menyeramkan karena sangat banyak terjadi kebocoran. Padahal dana itu seharusnya buat orang miskin, kata Billy. Dari setumpuk laporan JPS dengan kebocoran yang mengerikan, tidak ada tanggapan sama sekali dari DPR mupun pemerintah. Padahal kebocoran-kebocoran seperti itu sangat mungkin terjadi lagi pada dana kompensasi BBM. Saat pemerintahan Abdurrahman Wahid, Menteri Keuangan pernah dikeluarkan edaran berisi instruksi kepada instansi-instansi pemerintah untuk melaporkan rekening-rekening di luar anggaran atau non-bujeter kepada pemerintah. Sampai saat ini, baru sedikit laporan yang masuk, bahkan yang masuk pun tidak lengkap laporannya. Seperti Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, yang hanya melaporkan 100 rekening. Padahal kita tahu seharusnya ada lebih banyak lagi rekening, ujar Billy Laporan-laporan mengenai rekening-laporan yang masuk di BPK akan diaudit, antara lain mengenai aturan pengelolaan dana, untuk apa dana itu, berasal dari mana dana tersebut, apakah sesuai dengan anggaran, berapa yang disetorkan ke kas negara. Sehingga sifat audit itu merupakan post audit. Sampai pemerintahan berganti, belum seluruh instansi negara yang laporannya masuk ke negara. Dalam semester ini, BPK juga merencanakan untuk mengaudit BPPN dengan fokus pemeriksaan apakah BPPN sudah melakukan tugas pokoknya dalam menyehatkan perbankan. Audit yang akan dilakukan oleh BPK adalah sejak BPPN berdiri sampai periode saat ini. Sampai saat ini, BPK masih merumuskan dan melakukan perencanaan untuk mengaudit badan negara tersebut.(Priandono-Tempo News Room)

Berita terkait

Bus Study Tour Pelajar Yogyakarta Tertimpa Tiang Listrik di Bali, Disdik : Tak Ada Korban

14 menit lalu

Bus Study Tour Pelajar Yogyakarta Tertimpa Tiang Listrik di Bali, Disdik : Tak Ada Korban

Bus study tour yang tertimpa tiang listrik itu diganti dengan unit baru yang unitnya didatangkan dari Jember Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Pesawat di BSD Terjadi Saat Hujan

17 menit lalu

Kecelakaan Pesawat di BSD Terjadi Saat Hujan

Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) menyebut kondisi korban kecelakaan pesawat capung di Jalan Sunburst, Cilenggang, Tangerang Selatan masih utuh. Kecelakaan terjadi saat hujan deras melanda wilayah ini.

Baca Selengkapnya

Bamsoet: Golkar Siapkan Karpet Merah untuk Jokowi, Gibran dan Maruarar Jika Ingin Gabung

17 menit lalu

Bamsoet: Golkar Siapkan Karpet Merah untuk Jokowi, Gibran dan Maruarar Jika Ingin Gabung

Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo mengatakan bakal menyiapkan karpet merah bagi siapa pun yang ingin bergabung dengan partainya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tame Impala, Band Rock Psikedelik yang Katalog Musiknya Dibeli Sony Music

20 menit lalu

Mengenal Tame Impala, Band Rock Psikedelik yang Katalog Musiknya Dibeli Sony Music

Vokalis, penulis lagu, sekaligus produser grup musik Tame Impala, Kevin Parker menjual katalog lagunya kepada Sony Music Publishing

Baca Selengkapnya

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

21 menit lalu

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

dr. Sidhi menambahkan bahwa selain untuk kesehatan jantung, olahraga lari dapat menjaga kesehatan mental.

Baca Selengkapnya

Soal Pemain Kesayangan di Timnas Indonesia, Ini Kata Shin Tae-yong

22 menit lalu

Soal Pemain Kesayangan di Timnas Indonesia, Ini Kata Shin Tae-yong

Simak empat pemain yang paling banyak dipanggil ke Timnas Indonesia sepanjang kepelatihan Shin Tae-yong.

Baca Selengkapnya

KKP Sebut Investasi Benih Lobster Sekitar Rp 300 Miliar dari Perusahaan Asal Vietnam

23 menit lalu

KKP Sebut Investasi Benih Lobster Sekitar Rp 300 Miliar dari Perusahaan Asal Vietnam

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono membolehkan kembali ekspor benih lobster.

Baca Selengkapnya

Profil Andrea Pirlo yang Genap Menapaki 45 Tahun

24 menit lalu

Profil Andrea Pirlo yang Genap Menapaki 45 Tahun

Andrea Pirlo memulai karier sepak bolanya di akademi Brescia, Italia. Bakatnya segera terlihat dan ia melakukan debut profesionalnya di klub itu.

Baca Selengkapnya

Anies Soal Kisruh UKT Mahal: Negara Harus Alokasikan Anggaran Lebih Banyak

31 menit lalu

Anies Soal Kisruh UKT Mahal: Negara Harus Alokasikan Anggaran Lebih Banyak

Anies Baswedan turut menanggapi persoalan kenaikan UKT yang diprotes oleh mahasiswa karena dinilai tidak wajar.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Apresiasi Kiprah Akbar Tandjung dalam "Tribute to Akbar Tandjung"

32 menit lalu

Bamsoet Apresiasi Kiprah Akbar Tandjung dalam "Tribute to Akbar Tandjung"

Hadir Akbar Tandjung bersama Istri Nina Akbar Tandjung, dan putrinya Sekar Akbar Tandjung.

Baca Selengkapnya