Pemerintah Sebaiknya Naikkan Tarif Dasar Listrik

Reporter

Editor

Rabu, 13 Januari 2010 18:13 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta -Pemerintah sebaiknya menaikkan tarif dasar listrik tahun ini. "Perkiraan saya, akan ada kenaikan harga bahan bakar minyak, yang membuat biaya pokok penyediaan listrik meningkat," ujar analis kelistrikan, Fabby Tumiwa Rabu (13/1).

Dia khawatir jika pemerintah tidak menaikkan tarif dasar listrik maka akan terjadi pembengkakan subsidi. Harga minyak internasional saat ini terus bergerak naik di atas US$ 80 per barel. Dengan masih tingginya pemakaian bahan bakar minyak, Fabby memperkirakan, biaya pokok penyediaan listrik akan naik 15 persen.

Jika pemerintah tidak menaikkan subsidi, menurutnya keuangan Perusahaan Listrik Negara akan terganggu. Biaya investasi untuk pengembangan pasokan listrik mencapai Rp 40 triliun, dan sekitar Rp 20 triliun berasal dari pinjaman. "Kalau kondisi keuangan PLN tidak layak, mereka akan susah mencari pinjaman," ucap Fabby.

Penambahan subsidi, lanjutnya, juga bukan solusi yang tepat. Profil resiko PLN akan semakin tinggi karena terdorong dari peningkatan permintaan bisnis dan subsidinya. Ia menyayangkan langkah pemerintah yang tidak menaikkan tarif dasar listrik sejak 2003, yaitu Rp 640 per kilowatt hour. Padahal, apa yang dibutuhkan PLN adalah perbaikan kinerja perusahaan.

"Pemerintah seharusnya menyesuaikan tarif dasar listrik sesuai dengan biaya pokok penyediaan listrik dan mengubah strategi alokasi subsidi," kata Fabby. Tidak dinaikkannya tarif juga menyebabkan target pertumbuhan ekonomi tahun ini 5,5 persen akan sulit tercapai.

"Target itu bisa tercapai kalau listrik tumbuh tujuh persen atau menambah kapasitas 2.500 megawatt," katanya. Saat ini banyak industri yang kekurangan listrik dan harus memakai genset. Hal tersebut membuat produk industri menjadi tidak kompetitif.

Bahkan industri manufaktur, seperti alas kaki, sudah mulai memindahkan pabriknya ke negara dengan infrastruktur listrik lebih memadai, seperti Vietnam.

Soal pemberian margin delapan persen kepada PLN, menurutnya juga tidak tepat. PLN seharusnya diberikan tingkat pengembalian usaha, bukan margin yang diambil dari listrik bersubsidi. "Tingkat pengembalian usaha listrik di Asia minimal 10 persen," ujarnya.

Direktur Utama PLN Dahlan Iskan mengaku hanya bisa menuruti keputusan pemerintah. "Karena dalam dua tahun ke depan nyawa PLN masih di tangan pemerintah," kata Dahlan.

PLN hanya bisa mengantisipasi tidak naiknya tarif dasar ini dengan meminta tambahan subsidi. "Tahun ini PLN tambah banyak diesel untuk mengatasi pemadaman se-Indonesia," ucapnya.

SORTA TOBING

Berita terkait

Benarkah Pemindahan Tiang Listrik PLN Mesti Bayar? Ini Aturannya

13 Januari 2024

Benarkah Pemindahan Tiang Listrik PLN Mesti Bayar? Ini Aturannya

Viral video warga diminta PLN bayar Rp 11 juta karena minta tiang listrik di tanahnya dipindah. Sebenarnya bagaimana aturannya?

Baca Selengkapnya

Marak Penipuan Berkedok Petugas PLN Palsu, Hati-hati Cermati Ciri dan Modusnya

5 November 2023

Marak Penipuan Berkedok Petugas PLN Palsu, Hati-hati Cermati Ciri dan Modusnya

Berikut ciri-ciri petugas PT Perusahaan Listrik Negara (PT PLN) palsu, hati-hati jangan sampai tertipu.

Baca Selengkapnya

Apa yang Dimaksud Subsidi? Ketahui Jenis serta Dampaknya

12 Oktober 2023

Apa yang Dimaksud Subsidi? Ketahui Jenis serta Dampaknya

Apa yang dimaksud subsidi? Istilah subsidi merujuk pada bantuan yang diberikan kepada masyarakat dari pihak pemerintahan. Berikut penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Laba Bersih PLN Naik 199 Persen Jadi Rp 16,04 Triliun di Kuartal I 2023

22 Mei 2023

Laba Bersih PLN Naik 199 Persen Jadi Rp 16,04 Triliun di Kuartal I 2023

PLN membukukan laba bersih yang meroket 199,33 persen year on year (yoy) menjadi senilai Rp 16,04 triliun pada kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

PLN Pelajari Proyek Geothermal di Perancis

24 April 2023

PLN Pelajari Proyek Geothermal di Perancis

PT PLN (Persero) membuka berbagai peluang kerja sama untuk mengembangkan teknologi pembangkit panas bumi.

Baca Selengkapnya

Subsidi Energi 2023 Rp 209,9 T, ESDM: Rp 139,4 T untuk BBM dan LPG, Rp 70,5 untuk Listrik

30 Januari 2023

Subsidi Energi 2023 Rp 209,9 T, ESDM: Rp 139,4 T untuk BBM dan LPG, Rp 70,5 untuk Listrik

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan tetap menggelontorkan subsidi energi untuk tahun 2023.

Baca Selengkapnya

PLN Klaim Penjualan Listrik Naik 6,61 Persen Selama 2022 karena Pemulihan Ekonomi

25 Desember 2022

PLN Klaim Penjualan Listrik Naik 6,61 Persen Selama 2022 karena Pemulihan Ekonomi

Hingga November 2022, PLN mencatat penjualan listrik kumulatif mencapai 250,4 terawatt hour (TWh).

Baca Selengkapnya

Percepat Transisi Energi, Erick Thohir Singgung Transformasi PLN

29 November 2022

Percepat Transisi Energi, Erick Thohir Singgung Transformasi PLN

Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir mendorong pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT).

Baca Selengkapnya

Bos PLN Pamer Belanjakan Anggaran Rp 200 Triliun untuk Industri Lokal

24 November 2022

Bos PLN Pamer Belanjakan Anggaran Rp 200 Triliun untuk Industri Lokal

PLN telah membelanjakan anggaran Rp 200 triliun untuk membeli produk lokal dari total alokasi Rp 300 triliun.

Baca Selengkapnya

Percepat Transisi Energi, Bos PLN: Di Masa Depan, Tugas Utama Kami Menjaga Lingkungan

9 November 2022

Percepat Transisi Energi, Bos PLN: Di Masa Depan, Tugas Utama Kami Menjaga Lingkungan

PLN akan mempercepat pensiun dini PLTU batu bara dan menggantikannya dengan pembangkit EBT.

Baca Selengkapnya