TEMPO Interaktif, Jakarta - Badan Pusat Statistik melaporkan selama November tahun ini terjadi deflasi tipis, 0,03 persen. Berdasarkan survei di 66 kota di Indonesia, tercatat 22 kota mengalami deflasi.

Singkawang merupakan kota yang mengalami penurunan harga tertinggi yaitu 1,41 persen dengan indeks harga konsumen 118,00. Sementara 44 kota mengalami inflasi. Menado tercatat sebagai kota dengan kenaikan harga tertinggi, 1,27 persen dengan indeks harga konsumen 117,42.

Deflasi dipicu penurunan harga pada kelompok bahan makanan 0,82 persen, dan kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,08 persen. Komoditas yang turun adalah signifikan adalah cabe merah sebanyak 10,9 persen dan memberi sumbangan 0,09 persen pada deflasi keseluruhan.

Panen yang terbilang bagus dan suplai bahan makanan yang lancar menyebabkan harga turun. Sumbangan terbesar lain diberikan ikan segar 0,05 persen dan telur ayam ras 0,02 persen, serta ongkos transportasi udara. "Tarif menurun karena sedang tidak peak-season," kata Kepala BPS Rustam Heriawan, di Jakarta, Selasa (1/12).

Laju inflasi tahun ke tahun (year on year) pada November 2009 ketimbang November 2008 tercatat 2,41 persen. Jauh di bawah perbandingan November 2008 dan November 2007 sebesar 11,68 persen. Inflasi Januari hingga November tercatat 2,45 persen. Jauh lebih baik ketimbang periode yang sama tahun lalu 5,43 persen.

Rustam mengatakan dengan kemungkinan terburuk terjadi inflasi 1 persen pada Desember, maka inflasi tahun ini hanya 3,45 persen. "Mungkin itu yang terendah dalam 20 tahun terakhir," ujarnya. Negara berkembang, menurut dia, sulit menekan inflasi di bawah 5 persen. "Ini luar biasa," kata Rustam.

REZA MAULANA