DPR Diberi Dua Karung Kartu Anti Penambangan Di Hutan Lindung

Reporter

Editor

Rabu, 8 Oktober 2003 15:58 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Menhut sudah menyatakan tak memberi ijin penambangan di hutan lindung.

Gabungan LSM yang tergabung dalam Jaringan organisasi non pemerintah (ornop) yang terdiri dari WWF Indonesia, Walhi, Yayasan Kehati, Yayasan Pelangi, Forest Watch Indonesia, Jaringan Advokasi Tambang, Jaring Pela, hari Selasa (24/6) menyerahkan dua karung kartu pos yang berisi penolakan pembukaan tambang di kawaan Hutan Lindung kepada anggota DPR dari komisi III dan komisi VIII.

Penyerahan dua karung kartu pos tersebut dilakukan langsung oleh Longgena Ginting, Direktur Eksekutif WALHI kepada Awal Kusumah dari Komisi III disela-sela dengar pendapat dengan jaringan organisasi non pemerintah (ornop) anti pembukaan tambang di kawaan hutan lindung.

Dalam rapat dengar pendapat tersebut, Longgena Ginting kembali menegaskan bahayanya pembukaan pertambangan di kawasan hutan lindung yang akan merusak lingkungan, apalagi saat ini pembuangan limbah yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan tambang masih bersifat primitif seperti membuang limbah begitu saja ke sungai atau laut seperti sistim pembuang lailing ke laut yang di lakukan PT Newmont Minahasa Raya di kabupaten Minahasa dan PT Newmont Nusa Tenggara di Selatan pulau Sumbawa.

Jika ijin pertambangan itu sampai diloloskan berarti akan merusak hutan lindung seluas 11,4 juta hektar, kata Longgena. Padahal tanpa pertambangan di hutan, Indonesia sudah rusak sekitar 2,4 juta hektar setiap tahunnya atau setiap menitnya Indonesia kehilangan hutan seluas 6 lapangan sepak bola.

Advertising
Advertising

Selain itu, tambah Longgena, tersedianya air bersih akan semakin terncam dengan tercemarnya limbah pertambangan. Padaal 200 juta penduduk Indonesia perlu air bersih. Kendala lain yang timbul adalah masalah sosial, masyarakat adat disekitar hutan lindung, selama ini tidak boleh seenaknya keluar masuk hutan lindung. Tiba-tiba ada perusahaan penambangan yang masuk hutan lindung dan merusak, tambahnya.

Dalam jawabannya, Awal Kusuma mengatakan bahwa masalah pertambangan di hutan lindung masih terus dibahas dan dikaji di DPR bersam-sama dengan pemerintah. Bahkan setelah acara dengar pendapat, Komisi III dan VIII langsung melakukan rapat tertutup membahas masalah tersebut. Semoga kita bisa membuat kebujakan yang dapat menahan kerusakan lingkungan, ujar Awal.

Tunggul Sirait dari Fraksi Kebangkitan Bangsa, mengungkapkan hal serupa. Kita tunggu saja hasil dari rapat komisi gabungan, ujarnya. Menurut Tunggul, Selain akan melakukan pertemuan dengan pihak pemerintah, anggota dewan juga berencana untuk meninjau langsung keadaan dilapangan.

Setelah dari DPR, aksi dilanjutkan dengan menanam limaribu kartu pos penolakan pembukaan tambang pada kawaan Hutan Lindung di halaman departemen kehutanan. Kali ini rombongan di terima oleh Staf ahli Menteri Kehuatanan III Bidang Sosial Ekonomi, Yaman Mulyana, sambil lesehan di atas rerumputan. Menteri Kehutanan dengan tegas tidak mengijinkan pertambangan di Hutan lindung, ujar Yaman. Selain itu, lanjutnya, pertambangn di Hutan Lindung juga dilarang oleh Undang-Undang no 41 tahun 1999.

(Priandono Kusumo-Tempo News Room)

Berita terkait

KPK Terima 214 CPNS Baru di 19 Unit Kerja

7 menit lalu

KPK Terima 214 CPNS Baru di 19 Unit Kerja

KPK berharap ke depannya, paraCPNS baru ini dapat menjaga nama baik lembaga dalam menjalankan tugasnya.

Baca Selengkapnya

Polres Metro Depok Tangkap 2 Kurir Narkoba Modus Tempel dan Bungkus Permen

1 jam lalu

Polres Metro Depok Tangkap 2 Kurir Narkoba Modus Tempel dan Bungkus Permen

Dari kedua kurir narkoba itu, polisi juga mengamankan 6 botol liquid ganja cair dan alat hisap.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Alasan Keluarga Tak Mau Jenazah Brigadir RA yang Tewas Bunuh Diri Diautopsi

1 jam lalu

Polisi Ungkap Alasan Keluarga Tak Mau Jenazah Brigadir RA yang Tewas Bunuh Diri Diautopsi

Brigadir RA disebut bunuh diri dengan menembakkan senjata api HS Kaliber 9mm ke aras kepalanya saat berada di dalam mobil Alphard.

Baca Selengkapnya

Kompolnas Turun Tangan Selidiki Motif Bunuh Diri Brigadir RA dalam Mobil Alphard

1 jam lalu

Kompolnas Turun Tangan Selidiki Motif Bunuh Diri Brigadir RA dalam Mobil Alphard

Polisi telah menutup kasus tewasnya Brigadir RA dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang. Disebut bunuh diri.

Baca Selengkapnya

KPK Eksekusi Eks Kadis PUPR Papua Gerius One Yoman ke Lapas Sukamiskin Bandung

1 jam lalu

KPK Eksekusi Eks Kadis PUPR Papua Gerius One Yoman ke Lapas Sukamiskin Bandung

Hakim memvonis eks Kadis PUPR Papua, Gerius One Yoman dengan hukuman empat tahun delapan bulan penjara dan uang pengganti Rp 4,5 miliar.

Baca Selengkapnya

5 Hal yang Jadi Fokus Tangani Penyakit Arbovirus seperti DBD

1 jam lalu

5 Hal yang Jadi Fokus Tangani Penyakit Arbovirus seperti DBD

Kementerian Kesehatan Indonesia dan Brazil berkolaborasi untuk memformulasikan upaya mencegah peningkatan insiden penyakit Arbovirus seperti DBD

Baca Selengkapnya

Hakim Izinkan Kasdi Subagyono Hadir di Sidang Etik Nurul Ghufron di Dewas KPK

1 jam lalu

Hakim Izinkan Kasdi Subagyono Hadir di Sidang Etik Nurul Ghufron di Dewas KPK

Majelis hakim memberikan izin kepada bekas Sekretaris Jenderal Kementan Kasdi Subagyono untuk mengikuti sidang Dewas KPK tentang kasus Nurul Ghufron.

Baca Selengkapnya

Dies Natalis ke-3 Politeknik Tempo, Program Studi Produksi Media Gelar Bedah Film

2 jam lalu

Dies Natalis ke-3 Politeknik Tempo, Program Studi Produksi Media Gelar Bedah Film

Dalam acara ini, ditayangkan film karya mahasiswa Politeknik Tempo yang berjudul Kala: Rahasia Fana.

Baca Selengkapnya

KPK Sita Rp 48,5 Miliar dari Berbagai Rekening Orang Kepercayaan Mantan Bupati Labuhanbatu

2 jam lalu

KPK Sita Rp 48,5 Miliar dari Berbagai Rekening Orang Kepercayaan Mantan Bupati Labuhanbatu

KPK melakukan operasi tangkap tangan pada Januari 2024 lalu terhadap Erik Adtrada Ritonga yang saat itu menjabat Bupati Labuhanbatu

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

2 jam lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya