TEMPO Interaktif, Detroit -General Motors Co. atau GM Selasa (3/11) memutuskan tetap mempertahankan unit Opel Eropa dan akan merestrukturisasinya, dengan mempertaruhkan 55 persen saham ke rekanan bisnisnya Sberbank Rusia dan perusahaan pembuat komponen mesin Kanada Magna International.
Menurut Direktor Utama GM, lebih baik pihaknya mengeluarkan dana restrukturisasi Opel Eropa sebesar 3 juta Euro (sekitar US$4,43 juta), ketimbang GM melelangnya. Pemilik GM Fritz Henderson menambahkan, situasi bisnis di Eropa terhadap GM sebenarnya masih terbilang kondusif.
Keputusan itu diambil melalui pertimbangan panjang, yakni selama satu tahun, karena adanya masalah penjualan Opel yang saat itu dikendalikan saudara perempuan Henderson, Vauxhall. Usai memutuskan itu, Henderson juga berencana akan melakukan restrukturisasi di Jerman.
Namun menurut Ulrich Wilhelm, juru bicara untuk kanselir Jerman Angela Merkel, keputusan Direktur GM tersebut sangat disayangkan. "Dengan keputusan itu, proses investasi jadi terganggu. Sudah banyak yang terlibat didalamnya, termasuk GM, yang ikut berinvestasi lebih dari 6 bulan," katanya Wilhelm. Jerman berharap GM dapat memperkuat Opel di negaranya daripada merestrukturisasi Opel Eropa, dengan melunasi kredit bantuan sebesar 1,5 juta Euro.
Sementara menurut Wakil Komisaris Utama Magna, Siegfried Wolf, pihaknya mendukung penuh rencana GM terhadap Opel di Eropa tersebut. "Kita mengerti apa yang dinginkan direksi GM, termasuk rencana mempertahankan Opel, yang sangat penting bagi GM secara global," ungkapnya. Secara terpisah, juru bicara Obama mengatakan Amerika Serikat tidak ingin mencampuri permasalahan GM dan Opel tersebut.
Selama kurun waktu 4 tahun, GM mengalami kerugian sebesar US$80 juta, dan mendapat suntikan bantuan dana dari Amerika sebesar US$50 juta. GM juga berencana menjual Opel untuk menutupi kerugian di beberapa negara, termasuk Amerika Latin dan Asia.
AP/ANGIOLA HARRY