Menperin Agus Gumiwang akan Prioritaskan Pemindahan Jalur Masuk Impor ke Indonesia Timur
Reporter
Han Revanda Putra
Editor
Grace gandhi
Selasa, 5 November 2024 10:19 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) telah menyusun program quick wins untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional. Program prioritasnya adalah pemindahan pelabuhan impor atau entry point untuk sejumlah komoditas ke Indonesia Timur.
Sejumlah komoditas yang jadi prioritas program pemindahan itu antara lain elektronik, tekstil dan produk tekstil (TPT), pakaian jadi, alas kaki, kosmetik, keramik, katup, dan obat tradisional. Pemindahan jalur masuk impor ini bertujuan melindungi industri manufaktur dalam negeri.
“Pemilihan komoditas tadi bukan tanpa alasan, mengingat sektor-sektor industri tersebut rawan terhadap serbuan barang impor murah atau ilegal,” ucap politikus Partai Golkar itu lewat keterangan tertulis yang dikutip Selasa, 5 November 2024.
Agus Gumiwang telah menetapkan wilayah-wilayah yang akan menjadi jalur masuk impor baru, yakni Sorong, Bitung, dan Kupang. Ia mengatakan, pemindahan jalur masuk impor ke tiga wilayah tersebut akan menjadi fokus kebijakan Kabinet Merah Putih.
Sedangkan Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) menilai rencana pemerintah memindahkan jalur masuk impor tujuh komoditas ke Indonesia Timur akan memicu kenaikan harga barang. Musababnya, infrastruktur transportasi dan logistik yang relatif belum memadai berpotensi memicu biaya logistik melambung tinggi.
“Biaya operasional yang tinggi, termasuk transportasi dan distribusi, akan berdampak pada kenaikan harga barang di pasar," ucap Ketua Umum Hippindo, Budihardjo Iduansjah, dalam keterangan tertulis, Kamis, 5 September 2024.
Agus Gumiwang dan eks Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan sebelumnya mengusulkan pemindahan jalur masuk barang impor di luar Pulau Jawa untuk menghambat peredaran tujuh komoditas impor yang membanjiri Indonesia.
Zulhas menyampaikan saat ini sebagian besar barang impor masuk melalui pelabuhan-pelabuhan di Pulau Jawa. Dengan dipindahkannya pelabuhan ke luar Jawa, maka biaya logistik akan menjadi lebih tinggi dan mempengaruhi harga jual barang impor tersebut ke konsumen.
"Tujuh item kalau memang di sini overkapasitas, (di) Jawa, maka bagusnya tujuh item ini, impornya masuk melalui pelabuhan-pelabuhan di luar Jawa, kan banyak," ujar Zulhas di Jakarta, Jumat, 19 Juli 2024.
Pilihan Editor: Pernah Ditegur Zulhas, Pabrik Baja di Tangerang Kini Disegel Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol