Probowo Mau Gunakan Mobil Maung Sebagai Mobil Dinas, Ini Kata Erick Thohir dan Klarifikasi Kemenkeu
Reporter
Eiben Heizar
Editor
Dwi Arjanto
Kamis, 31 Oktober 2024 20:08 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan siap mendukung apabila para menteri menggunakan mobil Maung buatan PT Pindad sebagai kendaraan resmi.
"Tentu kami mendukung penggunaan mobil produksi dalam negeri oleh para menteri, karena kita harus memperkuat produksi domestik," kata Erick dalam pertemuannya dengan Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi di Jakarta, Selasa, 29 Oktober 2024, dikutip dari Antara.
Namun, Erick menekankan bahwa perlu ada tahapan dalam pelaksanaannya, sehingga dibutuhkan pendataan untuk menentukan jumlah produksi yang diperlukan.
"Harus bertahap, tidak bisa langsung hari ini. Line produksi perlu didata terlebih dahulu. Tentu Dirut Pindad yang lebih paham. Yang pasti, saya mendukung," ungkap Erick.
Erick belum mengonfirmasi apakah ada arahan langsung dari Presiden Prabowo Subianto terkait pemanfaatan mobil dinas dari PT Pindad. Meski demikian, Erick menegaskan bahwa pihaknya mendukung penggunaan kendaraan buatan dalam negeri oleh para menteri sebagai bagian dari program pemerintah.
Erick juga menyebutkan bahwa PT Pindad telah mempersiapkan produksi sekitar 4.600 unit Maung yang dipesan oleh Kementerian Pertahanan untuk dua tahun mendatang.
"Alokasi produksi nantinya akan diprioritaskan sesuai pesanan. Jika ada tambahan untuk kementerian, silakan dikonfirmasi ke Dirut Pindad agar proyeksi line produksi dapat dikelola dengan baik," tambah Erick.
Sebelumnya, Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu menyatakan bahwa Presiden Prabowo Subianto akan menyediakan mobil Maung dari PT Pindad sebagai kendaraan dinas untuk menteri dan pejabat eselon I, dan Presiden juga berencana mengurangi penggunaan mobil impor sebagai kendaraan dinas pada masa pemerintahannya.
Klarifikasi Kemenkeu
Kementerian Keuangan memberikan klarifikasi terkait pernyataan Wakil Menteri Keuangan III Anggito Abimanyu mengenai mobil Maung produksi PT Pindad (Persero) yang disebut akan dijadikan kendaraan dinas untuk menteri dan pejabat eselon I.
Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan, Deni Surjantoro, menjelaskan bahwa pernyataan tersebut disampaikan dalam orasi ilmiah pada acara Dies Natalis ke-15 & Lustrum III Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada 2024, Senin, 28 Oktober 2024, dan bukan sebagai rencana resmi, melainkan sebagai contoh untuk mendukung industri dalam negeri.
Deni menekankan pentingnya klarifikasi ini agar publik memahami konteks sebenarnya dari pernyataan Wakil Menteri Keuangan tersebut.
Sebelumnya, Anggito menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto berencana memfasilitasi para menteri dan pejabat eselon I dengan kendaraan dinas berupa mobil Maung produksi PT Pindad.
"Minggu depan saya akan memakai mobil Maung, mobilnya Pindad," ucap Anggito di Yogyakarta, Senin, 28 Oktober 2024.
Menurutnya, Presiden Prabowo ingin mengurangi penggunaan kendaraan dinas impor di era pemerintahannya. "Pak Prabowo sudah mengatakan bahwa minggu depan tidak ada lagi mobil impor untuk eselon I dan menteri, luar biasa," kata Anggito.
Anggito juga menambahkan bahwa mobil Maung dirancang oleh Profesor Sigit Puji Santosa dari Institut Teknologi Bandung (ITB), yang juga menjabat sebagai Direktur PT Pindad, dan menggunakan sekitar 70 persen komponen dalam negeri.
"Jika ingin melihat Maung, kemarin Profesor Sigit dari ITB, yang juga Direktur Utama Pindad, menyampaikan bahwa ia merancang mobil dengan 70 persen komponen buatan dalam negeri," tambahnya.
Mobil Maung merupakan kendaraan taktis ringan 4x4 yang dirancang PT Pindad untuk mendukung operasi di medan sulit dan pertempuran jarak dekat. Berdasarkan informasi dari situs resmi Pindad, Maung didesain dengan manuver gesit dan keandalan tinggi untuk mendukung mobilitas di berbagai medan operasi.
SUV ini mampu mencapai kecepatan aman hingga 120 km/jam, memiliki transmisi manual 6-percepatan, dan mampu menempuh jarak hingga 800 km sekali isi bahan bakar. Maung dapat dilengkapi dengan berbagai perlengkapan, seperti braket senjata 7,62 mm, konsol senjata SS2 V4, perangkat GPS navigasi, serta perlengkapan lainnya. Kendaraan ini berkapasitas empat penumpang dan memiliki bobot 2.160 kg, dengan kemampuan modifikasi untuk berbagai kebutuhan.
ANTARA
Pilihan editor: Mensesneg: Para Menteri akan Menggunakan Mobil Dinas Maung