Tampung Banyak Keluhan, Sudaryono Ingin Tata Kelola Pupuk ada di Bawah Kementan

Rabu, 30 Oktober 2024 14:44 WIB

Wakil Menteri Pertanian Indonesia Sudaryono ungkap ada sekitar 50 pengusaha berinvestasi di penyediaan susu gratis program Presiden terpih Prabowo Subianto saat ditemui usai rapat kerja Menteri Pertanian RI pada Senin, 26 Agustus 2024. Tempo/Cicilia Ocha

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, menyatakan Kementrian Pertanian ingin mengambil alih tata kelola pupuk yang saat ini masih diatur oleh berbagai lembaga kementerian. Alasannya, banyaknya keluhan tentang distribusi pupuk yang tidak tepat sasaran.

"Ketua kelasnya adalah Kementerian Pertanian. Tata kelola pendistrubusian pupuk. Sekarang misalnya tahun ini, kuota pupuknya cukup, tapi distribusinya itu banyak keluhan," ujar Sudaryono ketika ditemui di Kementan, Jakarta, pada Selasa, 29 Oktober 2024.

Dia mengatakan, saat ini bahan baku pupuk masih diatur Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral atau ESDM. Sementara itu, lanjut Sudaryono, produksi pupuk berada di bawah Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). "Gini, jadi ketua kelasnya, Menteri Pertanian, saya kasih tahu aja. Urusan pupuk, sebetulnya kan begini, pupuk itu bahan bakunya sama-sama gas yang atur itu Menteri ESDM. Produksi pupuk Indonesia itu Menteri BUMN," tutur dia.

Berikutnya, soal distribusi pupuk dari pabrik hingga pengecer berada di bawah naungan Kementerian Perdagangan. Setelah itu, Kementan hanya mendapatkan bagian untuk para petani. "Distribusinya, dari pabrik sampai ke pengecer itu yang ngatur Menteri Perdagangan. Baru petaninya itu, domainnya Menteri Pertanian," ucap Sudaryono.

Menurut dia, selama ini berbagai lembaga kementerian yang mengatur tentang pupuk telah bekerja dengan baik. Namun, kata Sudaryono, tata kelola pupuk saat ini masih menjadi permasalahan.

Advertising
Advertising

"Jadi, saya kira, ini maksudnya mungkin baik, tapi kita ingin bagaimana tata kelola pupuk ini, sebetulnya bukan di bawah siapa atau di bawah siapa, tapi tata kelola pupuknya," ujar Sudaryono.

Menurutnya, selama ini, pupuk produk berasal dari perusahaan. Sehingga memang wajar kalau industri harus mendapatkan keuntungan. Namun, kata dia, menciptakan produk harus selaras dengan tujuan bernegara yakni, menciptakan kesejahteraan rakyat Indonesia.

Sudaryono menegaskan, kesejahteraan para petani juga harus jadi perhatian. "Bernegara ini tujuannya, bagaimana petaninya itu cukup, mendapatkan pupuk tepat waktu. Karena tujuan bernegara ini dalam hal urusan pertanian ini, produktivitasnya harus naik," kata dia.

Sudaryono mengkritik kinerja Kementerian BUMN yang menurutnyanhanya mencari keuntungan bagi perusahaan yang berada di bawah naungannya. Padahal, menurutnya, Kementerian BUMN juga harus memiliki fungsi melayani masyarakat dan memberikan kesejahteraan bagi rakyatnya. "Karena, BUMN itu kan bukan hanya mencari keuntungan corporate-obligation, tapi dia juga ada public-obligation, ada tugas dia untuk membantu negara menyejahterakan rakyat," tutur Sudaryono.

Pilihan editor: 5 Provinsi dengan Jumlah PHK Terbanyak hingga Pertengahan 2024

Berita terkait

Alasan Wamentan Sudaryono Usul Tata Kelola Pupuk Berada di Kementan

2 jam lalu

Alasan Wamentan Sudaryono Usul Tata Kelola Pupuk Berada di Kementan

Wakil Menteri Pertanian Sudaryono mengungkapkan alasan di balik usulan memindahkan tata kelola pupuk ke wewenang Kementerian Pertanian (Kementan). Apa itu?

Baca Selengkapnya

Kementan Berencana Datangkan Sapi Hidup Ke Indonesia, Sudaryono: Tidak Pakai APBN

11 jam lalu

Kementan Berencana Datangkan Sapi Hidup Ke Indonesia, Sudaryono: Tidak Pakai APBN

Wamen Kementan, Sudaryono, mengatakan tidak menggunakan APBN dalam mendatangkan sapi perah ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Anggur Shine Muscat Asal China Mengandung Residu, Wamen Kementan: Kita Lagi Cek

23 jam lalu

Soal Anggur Shine Muscat Asal China Mengandung Residu, Wamen Kementan: Kita Lagi Cek

Wakil Menteri Kementan, Sudaryono, mengatakan sedang melakukan pengecekan produk pertanian anggur Shine Muscat

Baca Selengkapnya

Kementan dan Kemendikti Kerja Sama Wujudkan Swasembada Pangan

1 hari lalu

Kementan dan Kemendikti Kerja Sama Wujudkan Swasembada Pangan

Kementan dan Kemendikti kerja sama untuk mewujudkan swasembada pangan.

Baca Selengkapnya

Mengenal Link dan Kontak Pengaduan Kementan yang Bikin 4 Pejabat Dicopot karena Dugaan Korupsi Miliaran

2 hari lalu

Mengenal Link dan Kontak Pengaduan Kementan yang Bikin 4 Pejabat Dicopot karena Dugaan Korupsi Miliaran

Empat pejabat Kementan dicopot dalam waktu kurang dari 2 minggu karena diduga korupsi setelah masuk laporan dari masyarakat melalui kontak pengaduan.

Baca Selengkapnya

Menteri Amran Copot Direktur Kementan, Diduga Terima Suap Rp700 Juta

2 hari lalu

Menteri Amran Copot Direktur Kementan, Diduga Terima Suap Rp700 Juta

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman kembali mencopot seorang pejabat setingkat direktur di Kementan.

Baca Selengkapnya

Genjot Food Estate, Pemerintah Prabowo akan Cetak Sawah 150 Ribu Hektare di Kalimantan Tengah Tahun Depan

3 hari lalu

Genjot Food Estate, Pemerintah Prabowo akan Cetak Sawah 150 Ribu Hektare di Kalimantan Tengah Tahun Depan

Pemerintah Prabowo akan mencetak sawah baru seluas 150 ribu hektare di Kalimantan Tengah pada 2025. Tahap awal food estate.

Baca Selengkapnya

Kementan Ingin Ambil Alih PT Pupuk Indonesia, Pengamat: Tak akan Selesaikan Masalah

5 hari lalu

Kementan Ingin Ambil Alih PT Pupuk Indonesia, Pengamat: Tak akan Selesaikan Masalah

Peneliti Asosiasi Ekonomi dan Politik Indonesia (AEPI), Khudori menyebut langkahKementerian Pertanian (Kementan) yang ingin mengambil alih PT Pupuk Indonesia tak akan menyelesaikan masalah. Mengapa?

Baca Selengkapnya

Sokong Makan Bergizi Gratis, Kementan Siapkan Pekarangan Pangan dan Undang Investor Vietnam

5 hari lalu

Sokong Makan Bergizi Gratis, Kementan Siapkan Pekarangan Pangan dan Undang Investor Vietnam

Kementerian Pertanian (Kementan) mempersiapkan dua program untuk mendukung makan bergizi gratis yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Kementan Ingin Naungi Bulog, Pengamat AEPI: Siapa yang Membiayai Operasinya?

5 hari lalu

Kementan Ingin Naungi Bulog, Pengamat AEPI: Siapa yang Membiayai Operasinya?

Rencana Kementan yang ingin membawahkan Bulog dikritik, salah satunya soal ketersediaan anggaran. Toh, Bulog tak lagi dibiayai APBN.

Baca Selengkapnya