PLN Siap Suplai Listrik ke Proyek Food Estate 1 Juta Hektare di Merauke

Minggu, 13 Oktober 2024 16:35 WIB

Bukaan lahan tebu di Distrik Tanah Miring, Papua Selatan, 4 September 2024. TEMPO/George William Piri

TEMPO.CO, Jakarta - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN bersiap mendukung program ketahanan dan kedaulatan pangan nasional dengan program Electrifying Agriculture (EA) untuk menyuplai listrik untuk lahan percontohan di kawasan food estate. Kawasan food estate itu seluas 1 juta hektare garapan Kementerian Pertanian bersama TNI di Merauke, Papua Selatan.

Dengan sistem pertanian modern, PLN menyebut program ini mampu meningkatkan produksi sektor pertanian dan kesejahteraan masyarakat. Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo.

Lewat program EA yang merupakan inovasi PLN, kata Darmawan, diharapkan bisa mendukung modernisasi sektor agrikultur di Indonesia dengan memanfaatkan listrik dalam operasionalnya. Perusahaan setrum negara itu memastikan penggunaan alat pertanian modern berbasis listrik terbukti lebih murah dan efisien.

Dengan program EA ini, kata Darmawan, sektor pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan ke depannya yang beralih menggunakan listrik dalam kegiatannya bisa semakin efisien dan produktif. "Selain itu, PLN tak hanya menghadirkan listrik tetapi juga membantu konversi alat dari mesin berbahan bakar minyak (BBM) ke listrik,” ujar Darmawan seperti dalam keterangan tertulisnya, pada Sabtu, 13 Oktober 2024.

Lebih jauh, PLN optimistis program EA ini akan membuat produktivitas para petani semakin meningkat. Menurut dia, penggunaan pompa air listrik yang terbukti jauh lebih efisien dibandingkan pompa air diesel akan sangat membantu para petani ke depan.

Advertising
Advertising

“Kami mendorong para petani atau pelaku usaha di sektor agrikultur melakukan inovasi teknologi berbasis listrik agar lebih modern dan membuat produktivitas mereka meningkat signifikan dibanding dengan menggunakan energi fosil," ujar Darmawan.

Direktur Distribusi PLN, Adi Priyanto, menambahkan, perseroan juga telah membangun jaringan tegangan rendah (JTR) sepanjang satu kilometer sirkuit (kms) yang dipasok oleh sistem Merauke. Langkah ini dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan daya sebesar 513 kilowatt (kW) pada lahan percontohan tersebut.

Listrik ini, kata Adi, akan digunakan untuk mengairi sawah di lahan Kampung Telaga Sari. Ke depan, PLN akan terus berpartisipasi aktif dalam menyediakan infrastruktur ketenagalistrikan untuk mendukung keberlangsungan program ini.

"Kami harap setelah listrik masuk, para petani bisa bekerja lebih cepat dan meningkatkan produktivitas serta kesejahteraannya,” kata Adi.

Selain mendukung kesiapan infrastruktur kelistrikan, PLN juga memberikan bantuan dua unit pompa listrik berkapasitas 10 kW dan 7,4 kW kepada para petani. Ini merupakan salah satu upaya PLN dalam mendukung kemandirian dan meningkatkan produktivitas para petani.

Kepala Kampung Telaga Sari, Riyanto, mengatakan bahwa masyarakat menyambut baik program yang ditawarkan oleh pemerintah lewat PLN. Dia berharap program ini akan meningkatkan produksi pertanian di masyarakat.

“Mudah-mudahan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat dan semoga ini juga akan dapat meningkatkan produksi hasil pertanian karena akan lebih efisien waktu dan lainnya,” ujar Riyanto.

Sementara itu, Komandan Satuan Tugas Pertahanan Pangan (Dansatgas Hanpangan) Kementerian Pertanian, Mayor Jenderal Ahmad Rizal Ramdhani mengatakan penggunaan pompa air listrik diproyeksikan dapat menghemat biaya operasional petani hingga lebih dari 25 persen. Dengan suplai listrik dari program EA PLN, strategi ini diharapkan memberikan dampak signifikan untuk ketahanan pangan di masyarakat.

Ahmad mengatakan dengan program EA produktivitas petani di Telaga Sari dapat meningkatkan hingga 50 persen. Target ini diklaim sejalan dengan rencana pemerintah menjadikan Merauke sebagai lumbung pangan nasional.

“Dengan luas satu juta hektare nantinya, maka bisa dibayangkan apabila menggunakan pompa listrik akan lebih hemat biayanya dibandingkan dengan menggunakan pompa air dengan bahan bakar solar," ujar Ahmad.

Pilihan Editor: Dorong Program Food Estate, Kementan Klaim Telah Optimasi 40 Ribu Hektare Lahan Rawa di Merauke

Berita terkait

Kemenhan Sebut Pompa Air Listrik di Proyek Food Estate Merauke Bakal Hemat Biaya Operasional Petani

2 jam lalu

Kemenhan Sebut Pompa Air Listrik di Proyek Food Estate Merauke Bakal Hemat Biaya Operasional Petani

Kemenhan menyebut penggunaan pompa air listrik di food estate Merauke bakal menghemat biaya operasional petani hingga lebih dari 25 persen.

Baca Selengkapnya

PLN Raih Peringkat Pertama Nasional pada Penghargaan Mitra BUMN Champion 2024

2 hari lalu

PLN Raih Peringkat Pertama Nasional pada Penghargaan Mitra BUMN Champion 2024

PT PLN (Persero) meraih penghargaan dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam ajang Apresiasi Mitra BUMN Champion 2024.

Baca Selengkapnya

UMKM Binaan PLN Catatkan Transaksi Rp1,08 Miliar dalam Inacraft Oktober 2024

2 hari lalu

UMKM Binaan PLN Catatkan Transaksi Rp1,08 Miliar dalam Inacraft Oktober 2024

PLN mengatakan perseroan terus mendukung pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Baca Selengkapnya

Apakah Sepeda Listrik Boleh Digunakan di Jalan Raya? Begini Aturannya

3 hari lalu

Apakah Sepeda Listrik Boleh Digunakan di Jalan Raya? Begini Aturannya

Sepeda listrik tidak diperbolehkan melintas di jalan raya, terutama jalan umum yang dipadati oleh kendaraan bermotor lainnya.

Baca Selengkapnya

Proyek Geothermal, Koalisi Masyarakat Poco Leok Tuntut Polisi dan PLN Setop Kekerasan

6 hari lalu

Proyek Geothermal, Koalisi Masyarakat Poco Leok Tuntut Polisi dan PLN Setop Kekerasan

Masyarakat Poco Leok mendapatkan kekerasan fisik saat melakukan aksi protes penolakan proyek perluasan Geothermal pada 2 Oktober 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Proyek Geothermal di Poco Leok, PLN Mengaku Sudah Sosialisasi dan Dapat Dukungan Warga

8 hari lalu

Proyek Geothermal di Poco Leok, PLN Mengaku Sudah Sosialisasi dan Dapat Dukungan Warga

PLN memberikan tanggapan atas bentrokan yang kembali terjadi antara aparat gabungan dengan masyarakat adat Poco Leok 2 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Konflik Proyek Geothermal Poco Leok, Jurnalis Floresa Jadi Korban Kekerasan Polisi

9 hari lalu

Konflik Proyek Geothermal Poco Leok, Jurnalis Floresa Jadi Korban Kekerasan Polisi

Jurnalis yang juga Pemimpin Redaksi Floresa ditangkap dan dianiaya serta isi ponselnya digeledah saat meliput unjuk rasa masyarakat adat Poco Leok.

Baca Selengkapnya

Bentrok Lagi, Aparat dan Masyarakat Adat Poco Leok yang Tolak Proyek Geothermal PLN

9 hari lalu

Bentrok Lagi, Aparat dan Masyarakat Adat Poco Leok yang Tolak Proyek Geothermal PLN

Puluhan warga masyarakat adat dan seorang jurnalis disebut menjadi korban penggunaan kekuatan berlebih aparat. Didahului perintah Jokowi di Jakarta?

Baca Selengkapnya

Badai Helene, Ribuan Warga di North Carolina Belum Dapat Akses ke Air Bersih dan Listrik

9 hari lalu

Badai Helene, Ribuan Warga di North Carolina Belum Dapat Akses ke Air Bersih dan Listrik

Badai Helene adalah badai kuat hingga mendorong terjadinya banjir bandang, meremukkan pipa-pipa, merusak sistem perairan

Baca Selengkapnya

PLN Dukung Perhelatan Peparnas 2024 di Solo, Siap Pasok Daya Listrik dan Posko Siaga

10 hari lalu

PLN Dukung Perhelatan Peparnas 2024 di Solo, Siap Pasok Daya Listrik dan Posko Siaga

PT PLN (Persero) siap mendukung penyelenggaraan Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII 2024 di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya