OJK Yakin Kredit Perbankan Bakal Tumbuh 11 Persen hingga Akhir Tahun

Reporter

Ilona Estherina

Editor

Grace gandhi

Jumat, 11 Oktober 2024 20:37 WIB

Ilustrasi bank. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan Dian Ediana Rae, optimistis kredit perbankan bisa tetap tumbuh di tengah pelambatan ekonomi global. OJK menargetkan pertumbuhan kredit mencapai 9 hingga 11 persen sampai akhir tahun.

Hingga Agustus 2024, pertumbuhan kredit perbankan mencapai 11,40 persen secara tahunan atau year on year (yoy). Meningkat dibandingkan posisi yang sama tahun sebelumnya sebesar 9,06 persen. “Dengan demikian, kami optimistis pertumbuhan kredit perbankan di 2024 masih sesuai dengan target, yaitu di kisaran 9-11 persen.” ujarnya lewat pernyataan resmi, Jumat 11 Oktober 2024.

Dibanding Desember 2023 atau secara year to date, kredit bulan lalu juga meningkat sebesar 5,89 persen, sementara tahun lalu hanya tumbuh 4,92 persen. Berdasarkan Survei Orientasi Bisnis Perbankan OJK di triwulan III ada 3 sektor yang diperkirakan menjadi motor pertumbuhan kredit, di antaranya perdagangan besar dan eceran, perantara keuangan, serta industri pengolahan.

Dian menambahkan, proyeksi pertumbuhan kredit tahun depan baru akan mulai disusun dalam bentuk Rencana Bisnis Bank (RBB) pada akhir 2024, berdasarkan realisasi sampai dengan September ini. “Berbagai faktor, termasuk tingginya ketidakpastian global saat ini, akan ikut menjadi variabel yang menentukan bagi perbankan dalam menyusun RBB 2025,” kata Dian.

Bank, menurut dia, akan memperhatikan kondisi ekonomi secara global dan domestik yang masih perlu untuk diwaspadai ke depan. Beberapa hal yang menjadi pertimbangan adalah potensi kecepatan dan kedalaman penurunan suku bunga acuan The Fed atau Fed Fund Rate.

Advertising
Advertising

Selain itu, perbankan juga menyoroti hasil pemilu presiden di AS, kondisi ekonomi, dan arah kebijakan moneter Tiongkok. Juga perkembangan konflik geopolitik Rusia dan Ukraina atau di Timur Tengah, serta kebijakan pemerintah baru Indonesia.

Pilihan Editor: Sufmi Dasco Ungkap Jumlah Kementerian Prabowo 44 sampai 46

Berita terkait

OJK Sebut Kinerja Industri Jasa Keuangan Syariah Moncer, Total Aset Tembus Rp2.742 Triliun

7 jam lalu

OJK Sebut Kinerja Industri Jasa Keuangan Syariah Moncer, Total Aset Tembus Rp2.742 Triliun

OJK mencatat total aset industri jasa keuangan syariah meningkat 12,9 persen secara tahunan dan mencapai Rp2.742 triliun.

Baca Selengkapnya

Investor Pasar Modal Tembus 14 Juta per Oktober 2024, BEI: Literasi Keuangan Perlu Digenjot Lagi

10 jam lalu

Investor Pasar Modal Tembus 14 Juta per Oktober 2024, BEI: Literasi Keuangan Perlu Digenjot Lagi

PT Bursa Efek Indonesia mencatat investor pasar modal sudah tembus 14 juta single investor identification (SID) per awal Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Deflasi Lima Bulan Beruntun, Bagaimana Dampaknya ke Kredit Macet Perbankan?

12 jam lalu

Deflasi Lima Bulan Beruntun, Bagaimana Dampaknya ke Kredit Macet Perbankan?

Meskipun deflasi terjadi lima beruntun di Indonesia, angka kredit macet atau Non Performing Loan (NPL) di perbankan masih cukup terjaga.

Baca Selengkapnya

3 Cara Mudah Membayar Iuran BPJS Kesehatan

14 jam lalu

3 Cara Mudah Membayar Iuran BPJS Kesehatan

Kini membayar iuran BPJS Kesehatan sangat mudah dan praktis. Kenali tiga cara berikut ini.

Baca Selengkapnya

OJK Cabut 15 Izin Bank Perekonomian Rakyat yang Lakukan Penyimpangan Operasional

14 jam lalu

OJK Cabut 15 Izin Bank Perekonomian Rakyat yang Lakukan Penyimpangan Operasional

Sepanjang 2024 OJK telah mencabut izin 15 BPR dan BPR Syariah.

Baca Selengkapnya

Tak Mau Ketinggalan, Bank Permata Bakal Ikut Luncurkan Paylater

15 jam lalu

Tak Mau Ketinggalan, Bank Permata Bakal Ikut Luncurkan Paylater

Setelah sejumlah bank di Indonesia menghadirkan paylater, Bank Permata juga mulai melirik mekanisme pembiayaan tersebut.

Baca Selengkapnya

Indef: Pemerintahan Prabowo-Gibran akan Dibayangi Tekanan Ekonomi dan Pelemahan Daya Beli

17 jam lalu

Indef: Pemerintahan Prabowo-Gibran akan Dibayangi Tekanan Ekonomi dan Pelemahan Daya Beli

Ekonom Indef mengatakan masa pemerintahan Prabowo-Gibran akan dibayangi tekanan ekonomi dan pelemahan daya beli. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Pemerintahan Prabowo Ada Kemungkinan tanpa Oposisi, Ekonom: Akan Banyak Kebijakan Populis yang Merugikan

1 hari lalu

Pemerintahan Prabowo Ada Kemungkinan tanpa Oposisi, Ekonom: Akan Banyak Kebijakan Populis yang Merugikan

Ekonom UPN Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat, mengungkapkan pemerintahan tanpa oposisi berpotensi menghasilkan banyak kebijakan populis yang justru merugikan masyarakat.

Baca Selengkapnya

Paylater Semakin Digandrungi, Pengguna Usia di Atas 36 Tahun Meningkat

1 hari lalu

Paylater Semakin Digandrungi, Pengguna Usia di Atas 36 Tahun Meningkat

Pengguna paylater dengan usia di atas 36 tahun mengalami pertumbuhan pesat.

Baca Selengkapnya

Kejaksaan Tahan Tiga Tersangka Dugaan Korupsi Kredit BNI Jember Senilai Rp 125 Miliar

1 hari lalu

Kejaksaan Tahan Tiga Tersangka Dugaan Korupsi Kredit BNI Jember Senilai Rp 125 Miliar

Kejaksaan Tinggi Jawa Timur menetapkan tiga orang sebagai tersangka dalam dugaan tindak pidana korupsi pemberian fasilitas kredit BNI Wirausaha.

Baca Selengkapnya