IHSG Menguat di Level 7.520 Hari Ini, Senin Diproyeksi Rebound ke 7.600

Reporter

Hammam Izzuddin

Editor

Grace gandhi

Jumat, 11 Oktober 2024 18:07 WIB

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin, 26 Agustus 2024. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali memecahkan rekor baru all-time high (ATH) intraday dengan menutup perdagangan hari ini, di level 7.606,19. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat di level 7.520,602 pada akhir perdagangan Jumat, 11 Oktober 2024. Tim riset Phintraco Sekuritas menilai, IHSG menembus harga tertingginya lima hari terakhir dan memiliki peluang rebound.

“Dengan demikian, kami memperkirakan IHSG akan technical rebound dengan uji resistance di level 7.600 pada Senin,” tulis tim riset Phintraco Sekuritas dalam analisa rutinnya.

Pada perdagangan hari ini, saham HUMI menjadi yang mengalami peningkatan tertinggi yakni 13,56 persen di level 67. Selanjutnya, ada ASRI naik 13,33 persen, BSDE 7,59 persen, PANI naik 6,43 persen, dan SMGR 6,42 persen. Di sisi lain, saham BBCA jadi yang paling anjlok, turun 1,19 persen.

Dari global, Phintraco Sekuritas menilai investor menanti rilis data ekspor dan impor bulan September 2024 dari Amerika Serikat (AS) pada Rabu, 16 Oktober 2024 mendatang. Diperkirakan, data tersebut akan membaik, meskipun pertumbuhan ekspor dan impor masih berada di level kontraksi.

Sementara di Kamis depan, terdapat sejumlah rilis data di Euro Area. Inflasi di Euro Area diperkirakan akan berada di bawah target ECB yakni di level 1.8 persen year on year (yoy pada September 2024 atau turun 0,1 persen secara bulanan. Sementara inflasi inti juga diperkirakan turun sedikit di di level 2,7 persen secara yoy.

Advertising
Advertising

Dari regional, pasar berfokus pada konferensi pers pada Sabtu besok oleh Kementerian Keuangan China terkait kebijakan fiskal dan pertumbuhan ekonomi di China. Konferensi tersebut diharapkan dapat memberikan angka spesifik mengenai anggaran tambahan dan jumlah obligasi yang perlu disetujui oleh National People's Congress. Selain itu, pasar juga berharap terdapat stimulus tambahan, pasca konferensi NDRC pada Selasa lalu yang tidak sesuai dengan ekspektasi pasar.

Selanjutnya, dari domestik, pekan depan pasar domestik akan disibukkan dengan rilis sejumlah data makroekonomi. Neraca perdagangan dijadwalkan rilis pada Selasa, 15 Oktober mendatang dengan ekspektasi surplus sebesar US$ 3.1 miliar pada September 2024. Kemudian di Rabu, pasar juga menanti rapat RDG-BI terkait penentuan suku bunga serta pertumbuhan kredit di Indonesia.

Pilihan Editor: Sufmi Daco Ungkap Jumlah Kementerian Prabowo 44 sampai 46

Berita terkait

Terkini: Prabowo Pegang Data Perusahaan Nakal yang Bikin Penerimaan Negara Bocor, Sri Mulyani Diajak Basuki Hadimuljono Duet

1 hari lalu

Terkini: Prabowo Pegang Data Perusahaan Nakal yang Bikin Penerimaan Negara Bocor, Sri Mulyani Diajak Basuki Hadimuljono Duet

Presiden terpilih Prabowo Subianto disebut memegang data ratusan perusahaan nakal yang membuat penerimaan negara mengalami kebocoran hingga Rp 300 T.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Perintahkan ASN Pindah ke IKN Januari 2025, Utang Pajak Rp 2,4 Triliun Rekening Hashim Djojohadikusumo Terancam Disita Otoritas Swiss

2 hari lalu

Terkini: Jokowi Perintahkan ASN Pindah ke IKN Januari 2025, Utang Pajak Rp 2,4 Triliun Rekening Hashim Djojohadikusumo Terancam Disita Otoritas Swiss

Menpan RB Abdullah Azwar Anas mengungkapkan bahwa Presiden Jokowi memerintahkan ASN pindah ke IKN Januari 2025.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat Sore Ini, Analis Prediksi Besok Bisa Melemah di Level 15.730 per dolar AS

2 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat Sore Ini, Analis Prediksi Besok Bisa Melemah di Level 15.730 per dolar AS

Nilai tukar rupiah ditutp menguat hari ini. Besok rupiah diperkirakan melemah bahkan bisa tembus Rp 15.730 per dolar AS

Baca Selengkapnya

Banjir Baja Impor Cina: Pasar Domestik Hilang, Produsen Dalam Negeri Merugi

2 hari lalu

Banjir Baja Impor Cina: Pasar Domestik Hilang, Produsen Dalam Negeri Merugi

IISIA ungkap dampak banjir baja impor Cina ke industri dalam negeri. Tak hanya kehilangan pangsa pasar domestik, produk-produk baja yang kelewat murah

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah Tipis di Akhir Sesi Pertama Hari Ini, 311 Saham Turun Harga

2 hari lalu

IHSG Melemah Tipis di Akhir Sesi Pertama Hari Ini, 311 Saham Turun Harga

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menurun 0,13 persen di level 7.547,1 pada akhir perdagangan sesi pertama, Rabu, 9 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Impor Baja Cina Melonjak 34 Persen, IISIA: Lonceng Kematian Industri Baja Nasional

2 hari lalu

Impor Baja Cina Melonjak 34 Persen, IISIA: Lonceng Kematian Industri Baja Nasional

Asosiasi Industri Besi dan Baja Indonesia (IISIA) mewanti-wanti akibat dumping baja dari Cina terhadap industri baja nasional. Apa bahayanya?

Baca Selengkapnya

Bright Institute: Ada Gejala Indonesia Terancam Krisis Pangan di Masa Depan

2 hari lalu

Bright Institute: Ada Gejala Indonesia Terancam Krisis Pangan di Masa Depan

Lembaga riset Bright Institute merilis hasil studi yang mengungkap Indonesia memiliki potensi mengalami krisis pangan.

Baca Selengkapnya

Turun Rp 8.000, Harga Emas Antam Hari Ini Rp 1.483.000 per Gram

2 hari lalu

Turun Rp 8.000, Harga Emas Antam Hari Ini Rp 1.483.000 per Gram

Harga emas Antam turun Rp 8.000 pada perdagangan hari ini. Harga jual kembali atau buyback turun Rp 6.000.

Baca Selengkapnya

Banjir Produk Cina, Jokowi Bilang Indonesia Harus Bisa Lindungi Pasar Domestik

2 hari lalu

Banjir Produk Cina, Jokowi Bilang Indonesia Harus Bisa Lindungi Pasar Domestik

Jokowi menyinggung 19 negara telah memberlakukan kebijakan restriksi perdagangan di tengah fenomena over produksi di Cina.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Penyebab Deflasi Beruntun Dicek Betul, Ini Penjelasan Ekonom

3 hari lalu

Jokowi Minta Penyebab Deflasi Beruntun Dicek Betul, Ini Penjelasan Ekonom

Presiden Jokowi mempertanyakan musabab deflasi lima bulan beruntun. Para ekonom menilai penurunan daya beli masyarakat yang menjadi penyebabnya.

Baca Selengkapnya