Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Impor Baja Cina Melonjak 34 Persen, IISIA: Lonceng Kematian Industri Baja Nasional

image-gnews
Presiden Joko Widodo menandatangani baja produk terbaru saat meresmikan pabrik Hot Strip Mill 2 PT Krakatau Steel (Persero) Tbk di Kota Cilegon, Banten, Selasa 21 September 2021. Pabrik ini memiliki kapasitas produksi hot rolled coil (HRC) sebesar 1,5 juta ton per tahun dan merupakan pabrik pertama di Indonesia yang mampu menghasilkan HRC kualitas premium. ANTARA FOTO/Biro Pers Media Setpres/Agus Suparto/Handout
Presiden Joko Widodo menandatangani baja produk terbaru saat meresmikan pabrik Hot Strip Mill 2 PT Krakatau Steel (Persero) Tbk di Kota Cilegon, Banten, Selasa 21 September 2021. Pabrik ini memiliki kapasitas produksi hot rolled coil (HRC) sebesar 1,5 juta ton per tahun dan merupakan pabrik pertama di Indonesia yang mampu menghasilkan HRC kualitas premium. ANTARA FOTO/Biro Pers Media Setpres/Agus Suparto/Handout
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Asosiasi Industri Besi dan Baja Indonesia (IISIA) mewanti-wanti akibat dumping baja dari Cina terhadap industri baja nasional. Jila tak segera disikapi pemerintah, dumping baja dari Negeri Panda itu dikhawatirkan akan menghancurkan industri baja dalam negeri.

Direktur Eksekutif IISIA Widodo Setiadharmaji mengatakan dumping produk baja dari Cina menghantui industri baja nasional. Dengan masifnya laju impor itu, dia khawatir pertumbuhan pasar domestik tidak akan dinikmati oleh produsen baja nasional.

Saat ini, Widodo mengatakan, tingkat utilisasi kapasitas produksi baja nasional pada beberapa segmen berada di bawah 60 persen, bahkan ada yang kurang dari 30 persen. Kondisi ini, menurut dia, jauh dari kondisi ideal utilisasi kapasitas sekitar 80 persen yang memungkinkan produsen baja beroperasi secara efisien dan menghasilkan keuntungan.

Jika tidak ada perlindungan pemerintah secara cepat dan segera, Widodo mengatakan, industri baja nasional akan mengalami kebangkrutan. “Ibarat ayam mati di lumbung padi,” ucapnya saat dihubungi Tempo, Ahad, 6 Oktober 2024.

IISIA mencatat pada semester I 2024, impor baja dari Cina naik sebesar 34 persen secara tahunan dari 2,23 juta ton menjadi 2,98 juta ton. Angka ini diproyeksikan akan semakin meningkat jika tidak ada langkah perlindungan pemerintah. “Banjir impor produk baja asal Tiongkok akan menjadi lonceng kematian industri baja nasional,” ucap Widodo.

Di dalam negeri, permintaan baja nasional tumbuh seiring dengan pertumbuhan perekonomian dengan CAGR berkisar 5,4 persen. Pada 2021 setelah Covid-19, permintaan baja dalam negeri mencapai 15,5 juta ton, tumbuh menjadi 16.6 juta ton pada tahun 2022, dan naik menjadi 17,5 juta ton pada tahun 2023.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Permintaan ini diperkirakan akan terus tumbuh dengan tingkat pertumbuhan 5,7 persen menjadi 18,5 juta ton pada 2024 dengan memperhatikan realisasi pertumbuhan ekonomi yang mencapai 5,08 persen sepanjang semester I 2024.

Berdasarkan data-data tersebut, Widodo meyakini permintaan produk baja nasional akan tumbuh 5,7 persen menjadi 18,5 juta ton sesuai perkiraan sebelumnya.

Kendati begitu, survei internal IISIA menunjukkan hingga kuartal III 2024, produsen baja nasional sangat sulit menjual produknya. Sejumlah perusahaan melaporkan telah kehilangan pangsa pasar hingga lebih dari 20 persen. Bahkan, sebagian di antaranya tidak bisa melakukan penjualan.

Tak hanya kehilangan pangsa pasar domestik, produk-produk baja yang kelewat murah dari Negeri Panda juga merusak harga pasar.

Pilihan Editor: Turun Rp 8.000, Harga Emas Antam Hari Ini Rp 1.483.000 per Gram

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Banjir Baja Impor Cina: Pasar Domestik Hilang, Produsen Dalam Negeri Merugi

1 jam lalu

Pengusaha Baja Desak Pemberlakuan Larangan Impor
Banjir Baja Impor Cina: Pasar Domestik Hilang, Produsen Dalam Negeri Merugi

IISIA ungkap dampak banjir baja impor Cina ke industri dalam negeri. Tak hanya kehilangan pangsa pasar domestik, produk-produk baja yang kelewat murah


Banjir Produk Cina, Jokowi Bilang Indonesia Harus Bisa Lindungi Pasar Domestik

5 jam lalu

Presiden Joko Widodo memberikan sambutan di acara Trade Expo Indonesia, ICE BSD, Tangerang Selatan, Rabu, 9 Oktober 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Banjir Produk Cina, Jokowi Bilang Indonesia Harus Bisa Lindungi Pasar Domestik

Jokowi menyinggung 19 negara telah memberlakukan kebijakan restriksi perdagangan di tengah fenomena over produksi di Cina.


Kualifikasi Piala Dunia 2026: Australia dan Cina Sama-sama Incar Kemenangan Pertama

6 jam lalu

Timnas Australia berfoto sebelum pertandingan kualifikasi Piala Dunia AFC Grup C, Indonesia vs Australia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Indonesia, 10 September 2024. REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana
Kualifikasi Piala Dunia 2026: Australia dan Cina Sama-sama Incar Kemenangan Pertama

Duel Timnas Australia vs Cina tersaji pada pertandingan ketiga putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 di Adelaide Oval pada Kamis 10 Oktober.


Jokowi Minta Penyebab Deflasi Beruntun Dicek Betul, Ini Penjelasan Ekonom

21 jam lalu

Transaksi jual beli cabai rawit merah di pasar induk Kramat Jati, Jakarta, Selasa 30 Juli 2024. Mengutip data Sistem Pemantauan Pasar Kebutuhan Pokok (SP2KP) kementerian perdagangan, harga cabai rawit merah dalam 4 hari melambung hampir 21%, menjadi Rp 75 ribu per kilogram. Sedangkan secara nasional, harga cabai jenis yang sama naik hampir 2%. TEMPO/Tony Hartawan
Jokowi Minta Penyebab Deflasi Beruntun Dicek Betul, Ini Penjelasan Ekonom

Presiden Jokowi mempertanyakan musabab deflasi lima bulan beruntun. Para ekonom menilai penurunan daya beli masyarakat yang menjadi penyebabnya.


Menyusuri 6 Kuil dan Lokasi Asli Black Myth: Wukong di Cina

23 jam lalu

Game Black Myth: Wukong. YouTube
Menyusuri 6 Kuil dan Lokasi Asli Black Myth: Wukong di Cina

Kesuksesan Black Myth: Wukong mendapat sambutan positif yang ditandai dengan peningkatan pariwisata di beberapa wilayah Tiongkok


Krisis Baja China, IISIA Prediksi Dumping Baja ke RI akan Semakin Parah

23 jam lalu

Ilustrasi Industri Baja dan Besi. TEMPO/Subekti
Krisis Baja China, IISIA Prediksi Dumping Baja ke RI akan Semakin Parah

Saat ini, lebih dari 90 persen perusahaan Tiongkok merugi dan berimbas pada kerugian perusahaan baja global.


Jokowi Sebut Hilirisasi dan Digitalisasi Kunci Ekonomi RI Masuk 3 Negara Adikuasa Bersama Cina dan India

23 jam lalu

Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato saat membuka acara BNI Investor Daily Summit 2024 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Selasa 8 Oktober 2024. Pada acara tersebut presiden menyampaikan bahwa Indonesia  diprediksi akan menjadi tiga kekuatan ekonomi baru di Asia bersama India dan China. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Jokowi Sebut Hilirisasi dan Digitalisasi Kunci Ekonomi RI Masuk 3 Negara Adikuasa Bersama Cina dan India

Jokowi menekankan pentingnya hilirisasi dan digitalisasi sebagai kunci pembawa ekonomi Indonesia masuk ke jajaran tiga negara superpower di Asia.


Impor Baja dari Cina Melonjak 34 Persen, IISIA: Mengkhawatirkan

1 hari lalu

Krakatau Steel menyebut industri baja nasional mengalami tekanan, karena impor baja semakin tinggi, Kamis, 21 November 2019.
Impor Baja dari Cina Melonjak 34 Persen, IISIA: Mengkhawatirkan

Impor baja dari Cina pada semester I 2024 meningkat dari 2,23 juta ton menjadi 2,98 juta ton atau naik sebesar 34 persen secara tahunan.


Menolak Aplikasi Temu Masuk Indonesia, Pengusaha Konveksi: Bisa Merusak Pasar Lokal

1 hari lalu

Aplikasi Temu. Tempo/Fardi Bestari
Menolak Aplikasi Temu Masuk Indonesia, Pengusaha Konveksi: Bisa Merusak Pasar Lokal

Ikatan Pengusaha Konveksi Berkarya menolak aplikasi Temu masuk Indonesia karena dianggap bisa merusak pasar lokal.


Industri Tekstil Terpuruk karena Banjir Produk Impor, Asosiasi Minta Pemerintah Awasi E-commerce

1 hari lalu

Karyawan mencari kain pesanan di toko tekstil Pasar Cipadu, Tangerang, Banten, Kamis 5 September 2024. Ikatan Pengusaha Konveksi Berkarya meminta pemerintah awasi e-commerce untuk mengatasi banjir produk impor yang menyebabkan industri tekstil terpuruk.. TEMPO/Tony Hartawan
Industri Tekstil Terpuruk karena Banjir Produk Impor, Asosiasi Minta Pemerintah Awasi E-commerce

Ikatan Pengusaha Konveksi Berkarya meminta pemerintah awasi e-commerce untuk mengatasi banjir produk impor yang menyebabkan industri tekstil terpuruk.