Ekonom Menilai Wacana Perluasan Bansos untuk Kelas Menengah Bukan Solusi, Ini Alasannya

Reporter

Riri Rahayu

Editor

Agung Sedayu

Rabu, 2 Oktober 2024 17:02 WIB

Menteri Sosial Syaifullah Yusuf. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom sekaligus Direktur Next Policy, Yusuf Wibisono, merespons wacana pemerintah memperluas bantuan sosial atau bansos untuk kelas menengah. Sebelumnya, peluang bansos untuk kelas menengah disampaikan Menteri Sosial Syaifullah Yusuf. Wacana ini muncul usai Badan Pusat Statistik merilis data penurunan jumlah kelas menengah ke kelas lebih rendah, yakni dari 57,33 juta orang pada 2019 menjadi 47,85 juta orang pada 2024.

Namun, menurut Yusuf, pemberian bansos adalah langkah keliru bila tujuannya untuk menyelamatkan kelas menengah yang rentan turun kelas. Pasalnya,bansos merupakan bantuan darurat untuk menguatkan daya beli si miskin agar mampu memenuhi kebutuhan minimalnya.

“Bansos tidak akan pernah bisa meningkatkan kesejahteraan secara permanen,” ujar Yusuf kepada Tempo, Selasa, 1 Oktober 2024. “Bansos hanya akan meningkatkan daya beli dan konsumsi masyarakat secara temporer.”

Yusuf mengatakan, bila ingin menyelamatkan kelas menengah agar tidak turun kelas, pemerintah lebih baik fokus pada pemberdayaan ekonomi rakyat atau usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Selain itu, menciptakan lapangan pekerjaan yang berkualitas secara luas.

Tak cuma itu, Yusuf menambahkan, pemerintah mesti memberi pelayanan pendidikan dan Kesehatan berkualitas tinggi dengan biaya murah, bahkan gratis. Sebab, pendidikan dan kesehatan yang berkualitas bisa menjamin kelas menengah memiliki modal manusia yang berkualitas pula. “Sehingga, memfasilitasi kelas menengah untuk menjadi wirausahawan yang tangguh atau menjadi tenaga kerja terlatih dengan upah yang tinggi di pasar tenaga kerja,” ungkapnya.

Advertising
Advertising

Hal yang tidak kalah penting menurut Yusuf adalah mewujudkan birokrasi yang bersih dan transparan. Termasuk menghapus korupsi dan pungutan liar atau pungli dalam setiap layanan publik. Selain itu, Yusuf meminta agar pemerintah menyediakan sistem perpajakan yang ramah bagi kelas menengah. “Selayaknya kebijakan seperti kenaikan PPN menjadi 12 persen dibatalkan karena kebijakan tersebut akan sangat merugikan kelas menengah,” kata dia.

Sebelumnya, Menteri Sosial Syaifullah Yusuf alias Gus Ipul berujar rencana perluasan bansos untuk kelas menengah sedang didiskusikan. “Kami lagi mendalami, meskipun APBN diketok,” kata Gus Ipul di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin, 30 september 2024.

Gus Ipul juga akan lebih dulu memastikan ketepatan sasaran penerima bansos. Musababnya, data di lapangan yang sifatnya dinamis. Karenanya, Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu pun berharap kerja sama dengan pemerintah daerah untuk sinkronisasi data penerima bansos.

“Apakah mungkin (penerima bansos) meninggal atau mungkin ada yang sudah tidak masuk lagi dalam kategori memperoleh bantuan,” ujarnya.

Pilihan Editor: Terkini Bisnis: Sebab Bandara IKN Dinilai Tak Layak untuk Penerbangan Komersil, Promo Tiket Kereta Api

Berita terkait

9,48 Juta Kelas Menengah Terancam Miskin, Ekonom Bright Institute Ungkap Penyebabnya

15 menit lalu

9,48 Juta Kelas Menengah Terancam Miskin, Ekonom Bright Institute Ungkap Penyebabnya

Ekonom Bright Institute, Muhammad Andri Perdana, mengungkap penyebab jutaan orang kelas menengah terancam miskin.

Baca Selengkapnya

Kelas Menengah Terancam Miskin, Apa yang Dilakukan Pemerintah?

3 jam lalu

Kelas Menengah Terancam Miskin, Apa yang Dilakukan Pemerintah?

Jutaan orang yang masuk kelompok kelas menengah terancam miskin. Lantas apa yang dilakukan pemerintah untuk mengatasinya?

Baca Selengkapnya

Fenomena 'Makan Tabungan' di Masyarakat, Boss LPS: Mungkin Juga Gak Punya Duit dari Pertama

6 jam lalu

Fenomena 'Makan Tabungan' di Masyarakat, Boss LPS: Mungkin Juga Gak Punya Duit dari Pertama

Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa, mengatakan fenomena makan tabungan bisa saja karena sedari awal tidak memiliki tabungan ataupun saldo tabungan.

Baca Selengkapnya

Gus Ipul Akan Optimalkan Penyaluran Bansos di 2025, Kelas Menengah Bakal Kebagian?

13 jam lalu

Gus Ipul Akan Optimalkan Penyaluran Bansos di 2025, Kelas Menengah Bakal Kebagian?

Anggaran Kemensos untuk 2025 disepakati senilai Rp 79,6 triliun. Mensos Gus Ipul bakal memastikan lagi ketepatan sasaran penerima bansos.

Baca Selengkapnya

Rencana Bansos untuk Kelas Menengah Disebut-sebut sebagai Pengganti Pembatasan BBM Bersubsidi

14 jam lalu

Rencana Bansos untuk Kelas Menengah Disebut-sebut sebagai Pengganti Pembatasan BBM Bersubsidi

Ekonom menduga rencana pemerintah memberikan bansos untuk kelas menengah sebagai kompensasi pembatasan konsumsi BBM bersubsidi.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Perusahaan Yusril Ihza Disebut Masuk Daftar Calon Penambang Pasir Laut, Gaji hingga Berbagai Tunjangan Anggota DPR

15 jam lalu

Terpopuler: Perusahaan Yusril Ihza Disebut Masuk Daftar Calon Penambang Pasir Laut, Gaji hingga Berbagai Tunjangan Anggota DPR

Presiden Jokowi telah mengizinkan pelaksanaan ekspor pasir laut melalui PP Nomor 26 Tahun 2023 tentang Pengelolaan Hasil Sedimentasi di Laut.

Baca Selengkapnya

Pinjaman Pegadaian Meningkat Jadi Rp 84,18 Triliun, OJK: Digunakan untuk Penuhi Kebutuhan Sehari-hari

23 jam lalu

Pinjaman Pegadaian Meningkat Jadi Rp 84,18 Triliun, OJK: Digunakan untuk Penuhi Kebutuhan Sehari-hari

Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Agusman, mengungkapkan tingkat penyaluran pinjaman industri pegadaian mengalami kenaikan 25,83 persen secara year on year (yoy).

Baca Selengkapnya

RI Alami Deflasi Lima Bulan Beruntun, Ekonom Indef: Jadi Tantangan Awal Perekonomian Era Prabowo

1 hari lalu

RI Alami Deflasi Lima Bulan Beruntun, Ekonom Indef: Jadi Tantangan Awal Perekonomian Era Prabowo

Ekonom senior Indef mengatakan Ekonomi RI yang mengalami deflasi beruntun secara bulanan menjadi tantangan perekonomian yang berat bagi pemerintahan baru

Baca Selengkapnya

Indonesia Alami Deflasi 5 Bulan Berturut-turut, BPS Bandingkan dengan Fase Serupa Usai Krisis 1999

1 hari lalu

Indonesia Alami Deflasi 5 Bulan Berturut-turut, BPS Bandingkan dengan Fase Serupa Usai Krisis 1999

BPS mencatat Indeks Harga Konsumen (IHK) pada September 2024 sebesar minus 0,12 persen (MtM) atau deflasi berlanjut selama lima bulan terakhir.

Baca Selengkapnya

Rencana Bansos untuk Kelas Menengah, Ekonom: Harus Tepat Sasaran dan Pengawasan Ketat

1 hari lalu

Rencana Bansos untuk Kelas Menengah, Ekonom: Harus Tepat Sasaran dan Pengawasan Ketat

Direktur Celios Bhima Yudhistira setuju dengan rencana pemerintah memperluas bansos untuk kelas menengah. Menurutnya, perlindungan sosial ini akan lebih bermanfaat.

Baca Selengkapnya