Fenomena 'Makan Tabungan' di Masyarakat, Boss LPS: Mungkin Juga Gak Punya Duit dari Pertama

Rabu, 2 Oktober 2024 15:28 WIB

Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa saat ditemui usai acara Anugerah Bangga Berwisata di Indonesia pada Jumat, 15 Desember 2023 di Senayan, Jakarta Pusat. TEMPO/Amelia Rahima Sari

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Purbaya Yudhi Sadewa, mengatakan fenomena makan tabungan di sebagian kalangan masyarakat yang sering disinggung belakangan ini mungkin saja terjadi. Namun begitu, ia menilai bisa saja sedari awal sebagian masyarakat memang tidak memiliki tabungan ataupun saldo tabungan.

"(Mungkin) makan tabungan, tapi mungkin juga memang gak punya duit dari pertama," kata Purbaya pada Senin, 30 September 2024 lalu.

Purbaya menuturkan, ada temuan data berbeda yang dimiliki oleh LPS terkait fenomena ini. Menurut Purbaya, total simpanan dengan nominal Rp 1 juta sampai Rp 100 juta justru mengalami pertumbuhan.

"Ada perbaikan sedikit-sedikit. Artinya kita ga usah terlalu panik bahwa ekonomi atau masyarakat betul-betul susah,” ucap Purbaya.

Hanya, Purbaya mengakui, untuk tabungan dengan saldo di bawah Rp 1 juta pertumbuhannya hanya di bawah satu persen. LPS mencatat, nilai simpanan dengan nominal tabungan di bawah Rp 1 juta hanya tumbuh 0,72 persen pada bulan Agustus, terendah selama 2024.

Advertising
Advertising

"(Bulan) Agustus (tabungan di bawah Rp 1 juta) hanya tumbuh 0,72 persen. Jadi mungkin terendah dalam tahun 2029 ini," ujarnya.

Purbaya kemudian memaparkan data lengkap pertumbuhan tabungan per kategori. Untuk kategori tabungan di bawah Rp 1 juta tumbuhnya 0,72 persen. Kemudian tabungan Rp 1 juta sampai 5 juta itu tumbuhnya 5,92 persen.

Selanjutnya tabungan bernilai Rp 5 juta sampai 10 juta mencapai 6,16 persen pertumbuhannya. Tabungan Rp 10 juta ke Rp 25 juta tumbuh 5,28 persen. Untuk kategori tahun Rp 25 Juta sampai Rp 50 Juta bertumbuh 5,73 persen. Sedangkan tabungan bernilai Rp 50 juta sampai Rp 100 juta tumbuh sebesar 5,19 persen.

Pilihan Editor: Rencana Bansos untuk Kelas Menengah Disebut-sebut sebagai Pengganti Pembatasan BBM Bersubsidi

Berita terkait

Kelas Menengah Terancam Miskin, Apa yang Dilakukan Pemerintah?

1 jam lalu

Kelas Menengah Terancam Miskin, Apa yang Dilakukan Pemerintah?

Jutaan orang yang masuk kelompok kelas menengah terancam miskin. Lantas apa yang dilakukan pemerintah untuk mengatasinya?

Baca Selengkapnya

Ekonom Menilai Wacana Perluasan Bansos untuk Kelas Menengah Bukan Solusi, Ini Alasannya

2 jam lalu

Ekonom Menilai Wacana Perluasan Bansos untuk Kelas Menengah Bukan Solusi, Ini Alasannya

Ekonom Yusuf Wibisono mengatakan perluasan program Bansos untuk kelas menengah bukan solusi menyelamatkan kelas ini dari kemiskinan. Ini alasannya.

Baca Selengkapnya

Gus Ipul Akan Optimalkan Penyaluran Bansos di 2025, Kelas Menengah Bakal Kebagian?

11 jam lalu

Gus Ipul Akan Optimalkan Penyaluran Bansos di 2025, Kelas Menengah Bakal Kebagian?

Anggaran Kemensos untuk 2025 disepakati senilai Rp 79,6 triliun. Mensos Gus Ipul bakal memastikan lagi ketepatan sasaran penerima bansos.

Baca Selengkapnya

Rencana Bansos untuk Kelas Menengah Disebut-sebut sebagai Pengganti Pembatasan BBM Bersubsidi

12 jam lalu

Rencana Bansos untuk Kelas Menengah Disebut-sebut sebagai Pengganti Pembatasan BBM Bersubsidi

Ekonom menduga rencana pemerintah memberikan bansos untuk kelas menengah sebagai kompensasi pembatasan konsumsi BBM bersubsidi.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Perusahaan Yusril Ihza Disebut Masuk Daftar Calon Penambang Pasir Laut, Gaji hingga Berbagai Tunjangan Anggota DPR

13 jam lalu

Terpopuler: Perusahaan Yusril Ihza Disebut Masuk Daftar Calon Penambang Pasir Laut, Gaji hingga Berbagai Tunjangan Anggota DPR

Presiden Jokowi telah mengizinkan pelaksanaan ekspor pasir laut melalui PP Nomor 26 Tahun 2023 tentang Pengelolaan Hasil Sedimentasi di Laut.

Baca Selengkapnya

Pinjaman Pegadaian Meningkat Jadi Rp 84,18 Triliun, OJK: Digunakan untuk Penuhi Kebutuhan Sehari-hari

21 jam lalu

Pinjaman Pegadaian Meningkat Jadi Rp 84,18 Triliun, OJK: Digunakan untuk Penuhi Kebutuhan Sehari-hari

Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Agusman, mengungkapkan tingkat penyaluran pinjaman industri pegadaian mengalami kenaikan 25,83 persen secara year on year (yoy).

Baca Selengkapnya

Rencana Bansos untuk Kelas Menengah, Ekonom: Harus Tepat Sasaran dan Pengawasan Ketat

1 hari lalu

Rencana Bansos untuk Kelas Menengah, Ekonom: Harus Tepat Sasaran dan Pengawasan Ketat

Direktur Celios Bhima Yudhistira setuju dengan rencana pemerintah memperluas bansos untuk kelas menengah. Menurutnya, perlindungan sosial ini akan lebih bermanfaat.

Baca Selengkapnya

Asia Tenggara Jadi Hub LNG Dunia, PIS Ambil Peluang Pertumbuhan

1 hari lalu

Asia Tenggara Jadi Hub LNG Dunia, PIS Ambil Peluang Pertumbuhan

Asia Tenggara kini menjadi salah satu hub utama perdagangan LNG dunia. Momentum ini siap di manfaatkan PT Pertamina International Shipping (PIS) untuk memenuhi kebutuhan pasar ekspor.

Baca Selengkapnya

LPS Sebut Ekonomi Indonesia Tidak Terlalu Buruk, Jadi Tak Perlu Panik

1 hari lalu

LPS Sebut Ekonomi Indonesia Tidak Terlalu Buruk, Jadi Tak Perlu Panik

Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa, mengklaim perekonomian bangsa sejauh ini masih berada dalam jalur yang benar.

Baca Selengkapnya

LPS Pertahankan Tingkat Bunga Penjaminan 4,25 Persen: Belum Ada Alasan Penurunan

2 hari lalu

LPS Pertahankan Tingkat Bunga Penjaminan 4,25 Persen: Belum Ada Alasan Penurunan

LPS memutuskan untuk kembali mempertahankan Tingkat Bunga Penjaminan di angka 4,25 persen untuk periode 1 Oktober 2024 hingga 31 Januari 2025.

Baca Selengkapnya