Jokowi Bilang ke Depan Cari Kerja Makin Sulit, Apa Penyebabnya?

Senin, 23 September 2024 16:23 WIB

Presiden Joko Widodo ditemui di Istana Merdeka Jakarta, 21 September 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan jumlah lapangan pekerjaan di masa depan akan semakin sedikit. Sementara itu, di sisi lain, ada banyak tenaga kerja yang membutuhkan pekerjaan “Kalau Bapak (dan) Ibu bertanya pada saya fokus ke mana, kalau saya sekarang maupun ke depan, kita harus fokus kepada pasar kerja. Karena ke depan terlalu sedikit peluang kerja untuk sangat banyak tenaga kerja yang membutuhkan,” kata Jokowi saat memberikan sambutan dalam Pembukaan Kongres Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) XXII dan Seminar Nasional di Surakarta, Jawa Tengah, Kamis, 19 September 2024.

Dia menjelaskan, Indonesia yang akan mencapai bonus demografi pada 2030-an bisa menjadi sebuah kekuatan sekaligus beban. Bonus demografi itu, lanjut dia, merupakan tantangan paling besar yang akan dihadapi Indonesia untuk menjadi negara maju. “Sehingga, sekali lagi bonus demografi ini membutuhkan pembukaan kesempatan kerja yang sebesar-besarnya,” ucap Jokowi. Lantas, apa penyebab lapangan kerja semakin minim?

Perlambatan Pertumbuhan Ekonomi Global

Menurut Jokowi, penyebab susahnya masyarakat dalam mencari kerja di masa depan karena pertumbuhan ekonomi global yang melambat. Dia mengacu pada data World Bank atau Bank Dunia yang menyatakan pertumbuhan ekonomi dunia hanya berada di angka 2,7 persen pada 2023. “Kemudian, (pada) 2024 ini diperkirakan hanya muncul angka 2,6 persen. Tahun depan (pada 2025, data) dari World Bank, muncul angka 2 naik sedikit 2,7 persen,” ujar Jokowi.

Angka itu, menurut dia, jauh dari harapan semua negara di dunia. Dia mengklaim pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai sekitar 5,1 persen patut disyukuri, dibandingkan ekonomi global yang ada di kisaran 2,6-2,7 persen.

Advertising
Advertising

“Dan kalau kita lihat juga, Bank Sentral hampir semua negara memperketat kebijakan moneternya karena mengerem supaya inflasi tidak semakin naik. Artinya apa? Kalau moneter direm, industri pasti akan turun produksinya, otomatis,” kata Jokowi.

Peningkatan Otomasi

Alasan kedua, lanjut dia, karena adanya peningkatan otomasi di berbagai bidang pekerjaan. Dia menyebut, otomasi tersebut awalnya hanya berlaku pada sektor mekanik, lalu bergantian muncul kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI), otomasi analitik, dan otomasi lainnya yang terus tercipta setiap harinya.

“Dan kalau kita baca, (pada) 2025, pekerjaan yang akan hilang itu ada 85 juta, pekerjaan (yang) akan hilang 85 juta, jumlah yang tidak kecil. Kita dituntut membuka lapangan kerja, (tetapi) justru di 2025, 85 juta pekerjaan akan hilang, karena tadi, adanya peningkatan otomasi di berbagai sektor,” ujar Jokowi.

Ekonomi Serabutan

Selanjutnya, kata dia, alasan ketiga dari minimnya peluang kerja di masa mendatang karena adanya gig economy atau disebut juga sebagai ekonomi serabutan. Akibat ekonomi paruh waktu tersebut, menurut dia, banyak perusahaan yang lebih memilih untuk merekrut pekerja independen.

“Ini kalau tidak dikelola dengan baik, akan menjadi tren, perusahaan lebih memilih pekerja independen, perusahaan lebih memilih pekerja freelancer (pekerja lepas), perusahaan lebih memilih kontrak-kontrak kerja jangka pendek untuk mengurangi risiko ketidakpastian global yang tengah terjadi,” kata Jokowi.

Pilihan editor: Parade Pamit Menteri-Menteri Jokowi: Air Mata Sri Mulyani, Retno Marsudi, Terakhir Menhub Budi Karya Sumadi

Berita terkait

Kata Menkopolhukam Hadi Tjahjanto Soal Rencana Pembentukan Angkatan Siber

13 menit lalu

Kata Menkopolhukam Hadi Tjahjanto Soal Rencana Pembentukan Angkatan Siber

Hadi Tjahjanto mengatakan angkatan siber ibarat pasukan yang disiapkan menghadapi perang pikiran.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Bahlil Segera Kuasai 61 Persen Saham Freeport

18 menit lalu

Jokowi Minta Bahlil Segera Kuasai 61 Persen Saham Freeport

Jokowi perintahkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia segera merampungkan negosiasi penambahan 10 persen saham PT Freeport

Baca Selengkapnya

Jokowi Yakin Pemerintah Prabowo Teruskan Hilirisasi Mineral

27 menit lalu

Jokowi Yakin Pemerintah Prabowo Teruskan Hilirisasi Mineral

Presiden Jokowi yakin Presiden terpilih Prabowo Subianto akan meneruskan kebijakan penghiliran mineral yang telah dilakukan oleh pemerintah saat ini.

Baca Selengkapnya

Mengintip Warisan Utang Jokowi untuk Prabowo, Lampaui Warisan Utang SBY?

1 jam lalu

Mengintip Warisan Utang Jokowi untuk Prabowo, Lampaui Warisan Utang SBY?

Warisan utang Jokowi ke Prabowo mencapai Rp 8.502 triliun per 31 Juli 2024, jauh lebih tinggi dibandingkan warisan utang SBY ke Jokowi.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggaran untuk IKN hingga Agustus Tembus Rp 18,9 Triliun; Lowongan Kerja di Freeport Indonesia dan BSI

1 jam lalu

Terkini: Anggaran untuk IKN hingga Agustus Tembus Rp 18,9 Triliun; Lowongan Kerja di Freeport Indonesia dan BSI

Hingga akhir Agustus 2024, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara untuk Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara telah mencapai Rp 18,9 triliun.

Baca Selengkapnya

Saat Jokowi - Prabowo Adu Kebut di Food Estate Merauke

2 jam lalu

Saat Jokowi - Prabowo Adu Kebut di Food Estate Merauke

Lumbung pangan cetak sawah sudah digagas oleh Prabowo jauh sebelum dia menjadi Presiden terpilih tahun ini.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Smelter PT Freeport di Gresik, Pabrik Raksasa Produksi Katoda Tembaga

3 jam lalu

Jokowi Resmikan Smelter PT Freeport di Gresik, Pabrik Raksasa Produksi Katoda Tembaga

Presiden Jokowi mengharapkan pembukaan pabrik raksasa katoda perdana RI ini akan membawa Indonesia menjadi negara industri maju.

Baca Selengkapnya

Rano Karno Tambahkan Si Doel Pada Namanya, Beberapa Politisi Lebih Populer dengan Nama Panggilan

3 jam lalu

Rano Karno Tambahkan Si Doel Pada Namanya, Beberapa Politisi Lebih Populer dengan Nama Panggilan

Selain Rano Karno Si Doel, deretan politisi ini menggunakan nama lain di publik, siapa saja?

Baca Selengkapnya

Ragam Respons soal Posisi PDIP terhadap Pemerintahan Prabowo, Gabung atau Oposisi?

3 jam lalu

Ragam Respons soal Posisi PDIP terhadap Pemerintahan Prabowo, Gabung atau Oposisi?

Sejumlah kalangan angkat bicara soal posisi PDIP terhadap pemerintahan Prabowo. Apakah sebaiknya bergabung atau beroposisi?

Baca Selengkapnya

Kapolri Tetapkan Irjen Wahyu Hadiningrat sebagai Astamarena dan Irjen Verdianto Iskandar Jabat Astamaops, Apa Tugasnya?

5 jam lalu

Kapolri Tetapkan Irjen Wahyu Hadiningrat sebagai Astamarena dan Irjen Verdianto Iskandar Jabat Astamaops, Apa Tugasnya?

Kapolri Listyo Sigit menetapkan Irjen Wahyu Hadiningrat sebagai Astamarena dan Irjen Verdianto Iskandar menjabat Astamaops. Apa tugas mereka?

Baca Selengkapnya