Menteri BPN: Program Gebuk Mafia Tanah Jalan Terus, Redistribusi dan Legalisasi Lampaui Target

Jumat, 20 September 2024 07:00 WIB

Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono (tengah) didampingi Pj Gubernur NTT Andriko Noto Susanto (kanan) disambut adat natoni saat penyerahan sertifikat tanah di Desa Oebola dalam, Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu 14 September 2024. Kementerian ATR/BPN menyerahkan sebanyak 505 sertifikat tanah dari program redistribusi tanah kepada masyarakat eks Timor Timur. ANTARA FOTO/Mega Tokan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY menegaskan akan terus melakukan program Gebuk Mafia Tanah hingga berakhirnya masa pemerintahan Oktober 2024. Program ini melibatkan kepolisian, kejaksaan, dan pemerintah daerah.

“Per hari ini di 2024 dengan operasi yang dijalankan, dari sekian target sudah sekitar Rp 6 triliun yang berhasil diselamatkan, potential lost, kerugian negara maupun masyarakat,” kata Agus saat memberikan kuliah umum dalam Dies Natalis Fakultas Hukum di bekas kampus Universitas Padjadjaran di Bandung, Kamis 19 September 2024.

Agus mengatakan, kasus mafia tanah itu luar biasa, terstruktur, dan terkoordinasi. “Hati-hati, banyak korban kalangan usia sepuh yang rentan, ada yang baru ditinggal suaminya, pensiunan nggak mengurus tanah, mereka didatangi oleh aktor,” kata dia. Upaya lain untuk melawan mafia tanah, pemerintah menerbitkan sertifikat tanah elektronik.

Kementerian ATR/BPN tengah gencar melakukan transformasi digital dengan mengalihkan media dari buku hijau sertifikat tanah menjadi satu lembar kertas. Dokumen itu sudah memuat data yang dipersyaratkan bagi legalitas tanah. “Dengan sistem digital ini maka harapannya lebih baik terdata dalam sistem basis data dan mempersempit ruang disalahgunakan, diserobot, atau dipalsukan oleh oknum mafia tanah,” ujarnya.

Selama tiga hingga empat bulan terakhir, menurut Agus, pembuatan sertifikat tanah elektronik meningkat lebih dari 40 kali lipat. Pelayanannya sudah hampir di semua kantper pertanahan se-Indonesia. “Lebih mudah, cepat, transparan, akuntabel, dan lebih baik ke masyarakat,” kata dia. Dia meminta masukan dari masyarakat jika masih ada pelayanan sertifikat tanah elektronik yang lambat.

Advertising
Advertising

Redistribusi dan legalisasi tanah, kata Agus, sudah melampaui target nasional 9 juta hektare, yaitu mencapai 12,5 juta hektar. “Redistribusi tanah itu adalah bagaimana kita mengkonsolidasikan tanah negara untuk kita serahkan ke masyarakat yang tidak punya tanah, marjinal, dan miskinnya struktrural,” kata dia.

Agus menilai negara memiliki kewajiban untuk melakukan redistribusi tanah dan mendaftarkan tanah-tanah warga agar legal atau sah. Dari target 127 juta bidang tanah yang harus diselesaikan akhir tahun ini, kini sudah tercapai lebih dari 117 juta bidang tanah.

Seusai kuliah umum, Agus menerima pernyataan sikap warga Dago Elos, Bandung, yang disampaikan mahasiswa Fakultas Hukum Unpad. Sebanyak 2000 lebih orang warga Dago Elos terancam diusir oleh pihak yang mengaku pemilik lahan seluas 6,35 hektar. Warga mendesak Kementerian ATR/BPN Satuan Tugas Anti Mafia Tanah segera melakukan gelar perkara atas kasus Dago Elos, sebagai bentuk keseriusan pemberantasan sindikat mafia tanah.

Pilihan Editor: Kata Perusahaan Walkie Talkie Icom dan Pager Gold Apollo Atas Kejadian di Lebanon

Berita terkait

Janji Menteri AHY Menjelang Lengser: Tuntaskan Program PTSL, Reforma Agraria, Berantas Mafia Tanah

5 hari lalu

Janji Menteri AHY Menjelang Lengser: Tuntaskan Program PTSL, Reforma Agraria, Berantas Mafia Tanah

Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) Agus Harimurti Yudhoyono berjanji menuntaskan program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL), reforma agraria, dan pemberantasan mafia tanah, di sisa akhir masa jabatan.

Baca Selengkapnya

Kepala Pusat Studi Agraria IPB Dorong BPN Kabupaten Bogor Tak Berikan HGU ke PT Hevea Indonesia

22 hari lalu

Kepala Pusat Studi Agraria IPB Dorong BPN Kabupaten Bogor Tak Berikan HGU ke PT Hevea Indonesia

Kawasan HGU PT Havea berada di atas sebagian lahan Desa Cisarua, Desa Nanggung, dan Desa Curugbitung, Kecamatan Nanggung

Baca Selengkapnya

Bagaimana Perkembangan Rumah Pensiun Jokowi di Colomadu?

29 hari lalu

Bagaimana Perkembangan Rumah Pensiun Jokowi di Colomadu?

Presiden Jokowi mendapatkan hak rumah pensiun setelah selesai menjabat. Bagaimana perkembangan pembangunan rumah pensiun Jokowi?

Baca Selengkapnya

Terkini Ekbis: Komitmen AHY Berantas Mafia Tanah, Harga Tongkol Melonjak Sampai 70 Persen, Jokowi Terima BPK di Istana

44 hari lalu

Terkini Ekbis: Komitmen AHY Berantas Mafia Tanah, Harga Tongkol Melonjak Sampai 70 Persen, Jokowi Terima BPK di Istana

Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono berkomitmen tuntaskan kasus mafia tanah untuk beri keadilan bagi masyarakat

Baca Selengkapnya

AHY Janjikan Bakal Bikin Mafia Tanah Tak Nyaman sampai ke Akarnya

45 hari lalu

AHY Janjikan Bakal Bikin Mafia Tanah Tak Nyaman sampai ke Akarnya

AHY memastikan perkataannya untuk mengusut kasus mafia tanah bukan jargon semata

Baca Selengkapnya

Soal Jual Beli Pulau, KKP Akui Hanya Mengeluarkan Izin Pengelolaan

48 hari lalu

Soal Jual Beli Pulau, KKP Akui Hanya Mengeluarkan Izin Pengelolaan

KKP merespons temuan BRIN soal jual beli pulau. Menurut catatan lembaga riset tersebut, hingga 2023 lebih dari 226 pulau di Indonesia telah dijual.

Baca Selengkapnya

AHY soal 2 Kasus Mafia Tanah di Jawa Tengah: Potensi Kerugian Lebih dari Rp 3,4 Triliun

15 Juli 2024

AHY soal 2 Kasus Mafia Tanah di Jawa Tengah: Potensi Kerugian Lebih dari Rp 3,4 Triliun

AHY membeberkan dua kasus mafia tanah di Jawa Tengah terjadi di Kabupaten Grobogan dan Kota Semarang.

Baca Selengkapnya

Menteri ATR/BPN AHY Tetapkan 87 Kasus Mafia Tanah jadi Target Operasi Sepanjang 2024

15 Juli 2024

Menteri ATR/BPN AHY Tetapkan 87 Kasus Mafia Tanah jadi Target Operasi Sepanjang 2024

Menurut Menteri ATR/BPN AHY dari 87 kasus yang sedang berproses, kata dia, terdapat 47 kasus yang sudah memasuki penetapan tersangka

Baca Selengkapnya

Pengamat Sarankan Prabowo-Gibran Tak Eksekusi Pembentukkan Badan Penerimaan Negara

12 Juli 2024

Pengamat Sarankan Prabowo-Gibran Tak Eksekusi Pembentukkan Badan Penerimaan Negara

Ekonom menyarankan pemerintahan baru Prabowo-Gibran undur pembentukkan Badan Penerimaan Negara (BPN) hingga terciptanya stabilitas ekonomi dan politik

Baca Selengkapnya

Kemenko Marves Sebut Perusahaan Cina dan Singapura akan Investasi Bangun Pabrik Tekstil di RI

27 Juni 2024

Kemenko Marves Sebut Perusahaan Cina dan Singapura akan Investasi Bangun Pabrik Tekstil di RI

Kemenko Marves mengungkapkan informasi terbaru perihal rencana investasi perusahaan asing untuk pembangunan pabrik tekstil di Indonesia. Selain Cina, ada pula perusahaan dari Singapura.

Baca Selengkapnya