Asosiasi Ternak Ungkap Peternak Sapi Perah Lokal Sulit Bisa Manfaatkan Investasi Asing

Reporter

Hammam Izzuddin

Editor

Aisha Shaidra

Jumat, 13 September 2024 21:23 WIB

Suasana peternakan sapi di Koperasi Samesta yang berada di Kecamatan Cangkringan, lereng Gunung Merapi Sleman Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Pakar Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia atau PPSKI, Rochadi Tawaf mengungkap peternak lokal belum tentu bisa manfaatkan investasi asing di industri sapi perah nasional. Pasalnya, hampir 90 persen peternak merupakan peternak rakyat dengan skala mikro dan kecil.

“Kalau melibatkan peternakan rakyat, investasinya kan jadi semacam off taker bagi mereka. Namun, mengurus peternak skala kecil ini penuh tantangan,” terangnya kepada Tempo, Jumat, 13 September 2024.

Rochadi bercerita, ia pernah membina pengelolaan sapi pedaging impor dari Australia di lima provinsi. Namun, hanya ada satu wilayah yang berhasil berproduksi. “Sisanya, belum sampai berpoduksi sudah dijual. Sebab, ada banyak tantangan di lapangan. Mulai dari lahan untuk pakan yang sulit dan segala macamnya,” kata dia.

Merespons adanya rencana investasi dari perusahaan Qatar, Baladna untuk produksi 2 juta ton susu sapi di Indonesia, menurutnya hasilnya baru bisa terlihat 3-4 tahun setelah produksi berjalan.

Belum lagi, lanjut dia, ada banyak koperasi hingga asosiasi yang perlu diajak membangun kemitraan sebagai jembatan kepada peternak lokal. “Mungkin saja bisa bentrok antar asosiasi. Jadi prosesnya enggak cepat dan enggak mudah."

Advertising
Advertising

Sebelumnya, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian (Kementan), Agung Suganda mengonfirmasi rencana investasi Baladna, perusahaan agrikultur dari Qatar untuk pemenuhan kebutuhan susu nasional. Kerja sama ini jika terealisasi akan menggandeng BUMN yang bergerak di bidang pangan.

“Tindak lanjut kerja samanya dengan salah satu BUMN, yang kami dengar dengan PT Berdikari. Diharapkan dapat segera teralisasi investasinya dalam waktu yang tidak terlalu lama,” terang Agung saat dikonfirmasi Tempo, Kamis, 12 September 2024.

Agung menerangkan pemerintah telah memfasilitasi penyediahan lahan potensial yang dapat dimanfaatkan Baladna. Total ada 11 ribu hektare lokasi yang diklaim telah disediakan. Soal nilai kerja samanya, ia belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut.

Selain dengan Baladna, Direktur Jenderal PKH memaparkan bahwa sejumlah investor lain, baik dari dalam maupun luar negeri, telah menjajaki peluang investasi sapi perah dengan pemerintah. Untuk perusahaan lokal, ada 52 yang telah berkomitmen mengembangkan usaha sapi perah.

Pilihan editor: Soal Rencana Investasi dari Qatar untuk Produksi 2 Juta Ton Susu Sapi di Indonesia, Asosiasi Peternak: Tidak Semudah Itu

Berita terkait

1 Juta Ekor Sapi Perah Diimpor untuk Dukung Program Makan Bergizi Gratis, Begini Proyeksi Produksinya pada 2029

6 hari lalu

1 Juta Ekor Sapi Perah Diimpor untuk Dukung Program Makan Bergizi Gratis, Begini Proyeksi Produksinya pada 2029

Kementan berencana mengimpor satu juta satu sapi perah untuk mencukupi kebutuhan susu nasional sekaligus mendukung program Makan Bergizi Gratis.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Qatar Minat Investasi di Sektor Pertenakan Sapi Perah RI untuk Dukung Program Makan Bergizi Gratis

8 hari lalu

Perusahaan Qatar Minat Investasi di Sektor Pertenakan Sapi Perah RI untuk Dukung Program Makan Bergizi Gratis

Mentan Andi Amran Sulaiman menyambut baik minat perusahaan agrikultur Qatar untuk berinvestasi di sektor peternakan sapi perah di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Presiden Iran Sebut Negaranya Butuh Investasi Asing Lebih dari US$100 Miliar

18 hari lalu

Presiden Iran Sebut Negaranya Butuh Investasi Asing Lebih dari US$100 Miliar

Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengatakan pada Sabtu bahwa negaranya memerlukan investasi asing sebesar US$100 miliar

Baca Selengkapnya

Tim Peneliti UGM Ciptakan Teknologi Pakan Sapi Perah, Berpeluang untuk Atasi Stunting

26 hari lalu

Tim Peneliti UGM Ciptakan Teknologi Pakan Sapi Perah, Berpeluang untuk Atasi Stunting

Tim peneliti UGM mengatakan, teknologi pakan sapi perah konsentrat imunobooster ini bisa berpeluang untuk dipakai mengatasi masalah stunting.

Baca Selengkapnya

PNM dan ANTAM Dorong Peternak Sapi Lokal Tingkatkan Kualitas Susu Dalam Negeri

44 hari lalu

PNM dan ANTAM Dorong Peternak Sapi Lokal Tingkatkan Kualitas Susu Dalam Negeri

PNM dan ANTAM melakukan sinergi program dalam meningkatkan produktivitas dan populasi sapi perah di Bandung Barat, Kamis, 1 Agustus 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Ketahui Perbedaan Golden Visa dan Family Office yang Dibikin Jokowi

51 hari lalu

Ketahui Perbedaan Golden Visa dan Family Office yang Dibikin Jokowi

Jokowi meresmikan Golden Visa, sebelumnya bersama Menkomarinves Luhut Binsar Pandjaitan menggadang-gadang bikin Family Office. Apa beda keduanya?

Baca Selengkapnya

Jokowi Bikin Golden Visa, WNA Jadi Bisa Punya Aset di Dalam Negeri, Bagaimana Aturan Sebelumnya?

52 hari lalu

Jokowi Bikin Golden Visa, WNA Jadi Bisa Punya Aset di Dalam Negeri, Bagaimana Aturan Sebelumnya?

Jokowi resmi luncurkan Golden Visa guna mengakomodasi WNA yang berinvestasi di Indonesia. Investor asing disebut dapat memiliki aset di dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Jokowi Tagih Komitmen Investasi Asing untuk IKN Setelah 17 Agustus, Bahlil Akui Masyarakat Lokal Belum Dapat Manfaat Hilirisasi

52 hari lalu

Terpopuler: Jokowi Tagih Komitmen Investasi Asing untuk IKN Setelah 17 Agustus, Bahlil Akui Masyarakat Lokal Belum Dapat Manfaat Hilirisasi

Presiden Jokowi mengatakan dia akan mengundang lagi investor asing untuk menanamkan modal di proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) setelah 17 Agustus.

Baca Selengkapnya

Jokowi Bakal Tagih Komitmen Investasi Asing untuk IKN setelah 17 Agustus

52 hari lalu

Jokowi Bakal Tagih Komitmen Investasi Asing untuk IKN setelah 17 Agustus

Sampai saat ini belum ada realisasi investasi asing untuk IKN, walau pemerintah sudah menerima ratusan nota kesepahaman (MoU) dan letter of intent (LoI) atau kesepakatan awal untuk kerja sama.

Baca Selengkapnya

Untuk Siapa Jokowi Bikin Golden Visa Indonesia, Apa Manfaatnya?

54 hari lalu

Untuk Siapa Jokowi Bikin Golden Visa Indonesia, Apa Manfaatnya?

Jokowi resmi meluncurkan Golden Visa Indonesia pada Kamis, 25 Juli 2024. Dibuat untuk siapa? Apa manfaatnya?

Baca Selengkapnya