Rupiah Melemah Sepekan Terakhir, Hipmi: Karena Ketidakpastian Global

Rabu, 11 September 2024 10:29 WIB

Petugas penukaran mata uang asing tengah menghitung uang pecahan 100 dolar Amerika di Jakarta, Kamis, 24 Desember 2020. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat tipis 5 poin atau 0,03 persen ke level 14.200. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia atau BPP Hipmi, Anggawira, mengatakan melemahnya nilai tukar rupiah selama sepekan terakhir disebabkan sejumlah faktor. Salah satunya ketidakpastian global.

Anggawira menyebutkan, pelemahan nilai tukar rupiah belakangan ini, di antaranya disebabkan oleh penguatan dolar Amerika Serikat. Menurut dia, kenaikan suku bunga oleh The Federal Reserve (The Fed) dan ekspektasi kebijakan moneter yang lebih ketat di masa depan, meningkatkan daya tarik dolar AS sebagai aset yang lebih aman.

"Ini mendorong investor global untuk beralih ke dolar, sehingga menekan mata uang negara berkembang seperti rupiah," kata Anggawira, melalui aplikasi perpesanan pada Rabu, 11 September 2024.

Penyebab lain, dipengaruhi ketidakpastian global. Menurut dia, ketidakpastian di pasar global, termasuk kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi Cina, ketegangan geopolitik, serta volatilitas harga komoditas, juga memperlemah sentimen investor terhadap pasar negara berkembang seperti Indonesia. "Yang mempengaruhi permintaan terhadap rupiah," ujarnya.

Berikutnya, defisit transaksi berjalan. Menurut dia, jika Indonesia mengalami defisit transaksi berjalan lebih besar dari ekspektasi, maka tekanan terhadap rupiah dapat meningkat. "Karena negara harus membayar lebih banyak untuk impor daripada yang diterima dari ekspor."

Advertising
Advertising

Selanjutnya, penyebab nilai tukar rupiah melemah belakangan ini, kata Anggawira, terjadi karena sentimen lokal. Dia mengatakan, faktor domestik seperti inflasi yang tinggi dan rendahnya kepercayaan investor terhadap kondisi ekonomi dalam negeri turut memberikan tekanan pada rupiah.

Sebelumnya, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, pelemahan kurs rupiah dipengaruhi data penurunan tingkat pengangguran di AS pada Agustus 2024. Pada akhir perdagangan Senin, 9 September 2024, rupiah ditutup melemah 78,5 poin ke level 15.456 per dolar AS.

Dia menjelaskan, indeks dolar cenderung menguat dipengaruhi sejumlah faktor. Salah satunya peluncuran data pengangguran AS pada Jumat pekan lalu yang terpantau lebih rendah, yakni sebesar 4,2 persen dibandingkan periode sebelumnya berada di angka 4,3 persen.

Selain itu, tingkat upah secara bulanan naik 0,7 persen dari perkiraan kenaikan 0,3 persen dan secara tahunan naik 3,8 persen dari perkiraan kenaikan 3,7 persen. Hal ini menurut Ibrahim berujung pada ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed yang tergambar masih tinggi.

Adapun per hari ini, Rabu, 11 September 2024, kurs rupiah terhadap dolar AS menguat 20 poin atau 0,13 persen menjadi Rp 15.435 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp 15.455 per dolar AS.

Pilihan Editor: Data Tingkat Pengangguran AS Turun, Rupiah Hari Ini Diprediksi Bakal Melemah

Berita terkait

BI Proyeksikan Suku Bunga The Fed Turun Tiga Kali Tahun Ini

4 jam lalu

BI Proyeksikan Suku Bunga The Fed Turun Tiga Kali Tahun Ini

Bank Indonesia memprediksi The Fed akan memangkas suku bunga sebanyak tiga kali tahun ini yaitu pada September, November, dan Desember.

Baca Selengkapnya

Rupiah Stagnan saat BI Pangkas Tingkat Suku Bunga Acuan Menjadi 6 Persen

13 jam lalu

Rupiah Stagnan saat BI Pangkas Tingkat Suku Bunga Acuan Menjadi 6 Persen

Rupiah ditutup stagnan bertahan pada level Rp15.335. Di hari yang sama, Bank Indonesia memangkas tingkat suku bunga acuan sebesar 25 basis poin

Baca Selengkapnya

BI Adakan Rapat Dewan Gubernur Besok, Ekonom Sarankan Pangkas Suku Bunga Acuan

2 hari lalu

BI Adakan Rapat Dewan Gubernur Besok, Ekonom Sarankan Pangkas Suku Bunga Acuan

Bank Indonesia akan menentukan penurunan, penaikan, atau penahanan suku bunga acuan setelah Rapat Dewan Gubernur (RDG) selama dua hari mulai besok.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat Sore Ini, Analis Prediksi Lanjut Hingga Pekan Depan

5 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat Sore Ini, Analis Prediksi Lanjut Hingga Pekan Depan

Ibrahim memprediksi rupiah masih akan tetap menguat pada Selasa pekan depan, 17 September 2024.

Baca Selengkapnya

Ekonom Desak BI Berani Ambil Keputusan Segera Turunkan Suku Bunga, Ini Sebabnya

6 hari lalu

Ekonom Desak BI Berani Ambil Keputusan Segera Turunkan Suku Bunga, Ini Sebabnya

Indef meminta BI berani mengambil keputusan pelonggaran dan tidak terlalu bergantung suku bunga acuan AS. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Akhir Perdagangan Hari Ini, Diprediksi Kembali Menguat Besok

7 hari lalu

Rupiah Menguat di Akhir Perdagangan Hari Ini, Diprediksi Kembali Menguat Besok

Nilai Rupiah mengalami penguatan terhadap Dolar AS pada akhir perdagangan Rabu, 11 September 2024. Hal ini disebabkan melemahnya indeks Dolar AS.

Baca Selengkapnya

Data Tingkat Pengangguran AS Turun, Rupiah Hari Ini Diprediksi Bakal Melemah

9 hari lalu

Data Tingkat Pengangguran AS Turun, Rupiah Hari Ini Diprediksi Bakal Melemah

Data tingkat pengangguran AS pada Agustus lebih rendah dibanding sebelumnya, hal ini mendorong penguatan indeks dolar AS dan membuat kurs rupiah melemah

Baca Selengkapnya

Rupiah Melemah Tipis Sore Ini, Besok Diprediksi Menguat

15 hari lalu

Rupiah Melemah Tipis Sore Ini, Besok Diprediksi Menguat

Rupiah sore ini ditutup melemah tipis, besok bakal bergerak fluktiatif cenderung menguat

Baca Selengkapnya

Tak Dapat Restu Ibunda, Mangkunegara X Batal Mencalonkan diri Menjadi Calon Wali Kota Solo

19 hari lalu

Tak Dapat Restu Ibunda, Mangkunegara X Batal Mencalonkan diri Menjadi Calon Wali Kota Solo

KGPAA Mangkunegara X atau Gusti Bhre batal mencalonkan diri menjadi Wali Kota Solo dalam kontestasi Pilkada Solo 2024. Ini alasannya.

Baca Selengkapnya

BI dan Bank of Korea Kerja Sama Penggunaan Mata Uang Lokal Antarnegara

19 hari lalu

BI dan Bank of Korea Kerja Sama Penggunaan Mata Uang Lokal Antarnegara

Bank Indonesia (BI), Bank of Korea (BOK), dan Kementerian Keuangan Korea menyepakati kerangka kerja sama Local Currency Transaction (LCT).

Baca Selengkapnya