Bank Indonesia Sebut Kinerja Penjualan Eceran di Agustus 2024 Meningkat, Ini Rinciannya

Selasa, 10 September 2024 13:49 WIB

Logo atau ilustrasi Bank Indonesia. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia (BI) menyebut kinerja penjualan eceran pada Agustus 2024 meningkat. Berdasarkan Indeks Penjualan Riil (IPR) kinerja penjualan eceran mencapai 215,9 atau tumbuh 5,8 persen secara tahunan atau yoy.

“Meningkatnya penjualan eceran didorong oleh mayoritas kelompok, tertinggi pada Kelompok Barang Budaya dan Rekreasi, diikuti Bahan Bakar Kendaraan Bermotor dan Subkelompok Sandang,” kata Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan tertulisnya pada Selasa, 10 September 2024.

Secara bulanan, Erwin mengatakan penjualan eceran juga diperkirakan meningkat 1,6 persen. Pada Juli lalu, Erwin mengatakan penjualan eceran mengalami kontraksi 7,2 persen.

“Peningkatan kinerja penjualan eceran tersebut diperkirakan terutama terjadi pada Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau, Peralatan Informasi dan Komunikasi, serta Perlengkapan Rumah Tangga Lainnya didorong oleh peningkatan permintaan saat event HUT RI didukung penerapan strategi potongan harga oleh retailer,” kata dia.

Pada Juli 2024, IPR secara tahunan mencatat peningkatan. IPR tercatat 212,4 atau tumbuh sebesar 4,5 persen (yoy) dibandingkan bulan sebelumnya. Erwin mengatakan kondisi itu terutama didorong oleh Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau serta Subkelompok Sandang. Sementara itu, penjualan Kelompok Suku Cadang dan Aksesori serta Bahan Bakar Kendaraan Bermotor juga tercatat tetap tumbuh.

Advertising
Advertising

“Secara bulanan, penjualan eceran mengalami kontraksi 7,2% (mtm) disebabkan oleh normalisasi permintaan pasca-HBKN Iduladha,” kata dia.

Erwin mengatakan kelompok yang masih tumbuh dan menahan penurunan kinerja penjualan eceran yang lebih dalam meliputi Subkelompok Sandang dan Kelompok Bahan Bakar Kendaraan Bermotor. Sementara itu, Kelompok Barang Budaya dan Rekreasi tercatat tumbuh meski melambat.

Dari sisi harga, Erwin mengatakan pada tiga dan enam bulan mendatang, sekitar Oktober 2024 hingga Januari 2025, akan terjadi peningkatan tekanan inflasi. Kondisi ini tercermin dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) Oktober 2024 dan Januari 2025. Dalam indeks ini tercatat masing-masing sebesar 141,3 dan 166,7, lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat sebesar 134,5 dan 161,0.

“Sejalan dengan pola historis 3 tahun terakhir,” kata dia.

Pilihan Editor: Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

Berita terkait

IN2MF Paris: Modest Fashion Indonesia Unjuk Gigi di Panggung Dunia

1 jam lalu

IN2MF Paris: Modest Fashion Indonesia Unjuk Gigi di Panggung Dunia

Modest fashion Indonesia siap bersaing dengan merek internasional, dengan membawa nilai-nilai tradisi, keberlanjutan, dan inovasi yang membanggan.

Baca Selengkapnya

Usut Dugaan Korupsi Dana CSR BI dan OJK, KPK: Ada yang Dipakai untuk Kepentingan Pribadi

2 jam lalu

Usut Dugaan Korupsi Dana CSR BI dan OJK, KPK: Ada yang Dipakai untuk Kepentingan Pribadi

KPK tengah mengusut dugaan korupsi dana CSR Bank Indonesia dan OJK. Ada yang digunakan untuk kepentingan pribadi.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia Turunkan Suku Bunga Acuan Jadi 6 Persen

10 jam lalu

Bank Indonesia Turunkan Suku Bunga Acuan Jadi 6 Persen

Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 6 persen untuk September 2024.

Baca Selengkapnya

Rupiah Stagnan saat BI Pangkas Tingkat Suku Bunga Acuan Menjadi 6 Persen

12 jam lalu

Rupiah Stagnan saat BI Pangkas Tingkat Suku Bunga Acuan Menjadi 6 Persen

Rupiah ditutup stagnan bertahan pada level Rp15.335. Di hari yang sama, Bank Indonesia memangkas tingkat suku bunga acuan sebesar 25 basis poin

Baca Selengkapnya

BI Diminta Pertahankan Suku Bunga Acuan di 6,25 Persen pada Rapat Dewan Gubernur Hari Ini, Kenapa?

1 hari lalu

BI Diminta Pertahankan Suku Bunga Acuan di 6,25 Persen pada Rapat Dewan Gubernur Hari Ini, Kenapa?

Menurut analisis LPEM FEB UI, BI perlu mempertahankan suku bunga acuan di angka 6,25 persen pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) kali ini.

Baca Selengkapnya

Waspada Krisis Ekonomi, Indef Minta Bank Sentral Intervensi

3 hari lalu

Waspada Krisis Ekonomi, Indef Minta Bank Sentral Intervensi

Institute for Development of Economics and Finance (Indef) mengatakan Indonesia kini menghadapi sinyal krisis ekonomi. Perlu intervensi Bank Indonesia

Baca Selengkapnya

Deputi Gubernur BI Aida Suwandi Dilantik Jadi Anggota Dewan Komisioner LPS, Ini Profilnya

3 hari lalu

Deputi Gubernur BI Aida Suwandi Dilantik Jadi Anggota Dewan Komisioner LPS, Ini Profilnya

Deputi Gubernur BI Aida Suwandi Budiman dilantik menjadi anggota Dewan Komisioner LPS oleh Jokowi. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Kawan Lama Group Kembali Buka Gerai Ace di Puri Indah Mall: Kami Terus Perluas Jangkauan

3 hari lalu

Kawan Lama Group Kembali Buka Gerai Ace di Puri Indah Mall: Kami Terus Perluas Jangkauan

Kawan Lama Group resmi membuka kembali gerai Ace dan Toys Kingdom di Puri Indah Mall, pada Jumat, 13 September 2024.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Sebut Subsidi BBM Tidak Tepat Sasaran

7 hari lalu

Anggota DPR Sebut Subsidi BBM Tidak Tepat Sasaran

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Eddy Soeparno mengatakan 70 persen subsidi bahan bakar minyak (BBM) tidak tepat sasaran.

Baca Selengkapnya

Jokowi Lantik Aida Suwandi sebagai Komisioner LPS

8 hari lalu

Jokowi Lantik Aida Suwandi sebagai Komisioner LPS

Presiden Jokowi melantik Aida Suwandi sebagai sebagai anggota Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Baca Selengkapnya