Program Food Estate akan Dilanjutkan Pemerintahan Prabowo, Anggaran Pangan Rp 124 Triliun

Reporter

Ilona Estherina

Editor

Agung Sedayu

Jumat, 16 Agustus 2024 22:06 WIB

Aktivis Greenpeace, LBH Kalimantan Tengah, Save Our Borneo, dan Walhi Kalimantan Tengah meniru Presiden Joko Widodo saat berjalan di kawasan proyek food estate yang sedang dikerjakan Kementerian Pertahanan di Gunung Mas, Kalimantan Tengah. Aksi ini bertepatan dengan pertemuan COP28 di Dubai, Uni Emirat Arab yang juga dihadiri oleh Presiden Joko Widodo. Kredit: Jurnasyanto Sukarno/Greenpeace

TEMPO.CO, Jakarta - Program lumbung pangan atau Food Estate akan dilanjutkan di era pemerintahan Prabowo Subianto. Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan ketahanan pangan sudah menjadi salah satu prioritas dari presiden terpilih.

Pada 2025, bendahara negara memaparkan anggaran dialokasikan untuk pangan sebesar Rp 124,4 triliun. Digunakan untuk produksi pertanian, distribusi hingga menjaga stabilitas harga di tingkat konsumen. “Dari sisi produksi akan ada tiga Food Estate di Kalimantan Tengah, Sumatera Utara dan Nusa Tenggara Timur,” ujarnya dalam konferensi Pers RAPBN dan Nota Keuangan di Kantor Direktorat Jenderal Pajak, Jumat, 16 Agustus 2024.

Anggaran termasuk untuk pencetakan sawah baru seluas 250 ribu hektare. Sri Mulyani mengatakan program ini akan mengembangkan kawasan padi, jagung, serta penyediaan infrastruktur seperti bendungan dan jaringan.

Program Food Estate merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional. Konsep sentra produksi pangan ini dilakukan secara terintegrasi dalam suatu kawasan yang sangat luas.

Food estate sempat menuai kritik karena dianggap sebagai proyek gagal. Manajer Organisasi Walhi Kalimantan Tengah, Tri Oktafiani, mengatakan proyek tersebut bukan alternatif penyediaan pangan yg realistis. “PSN ini berangkatnya dari kekhawatiran Jokowi atas krisis pangan pada era pandemi Covid-2019. Walhi melihat ketakutan ini berlebihan,” ujarnya dalam diskusi Walhi Kamis, 15 Agustus 2024.

Advertising
Advertising

Di Kalimantan Tengah, ia mengatakan proyek sudah berjalan sejak 2020 dan terbukti tak berhasil. Lokasi program Food Estate berada di kabupaten Pulang Pisau dan kabupaten Kapuas. Program ini dibangun di area Kesatuan Hidrologis Gambut (KHG) dan sebagian besar berlokasi di lahan gambut bekas Proyek Pengembangan Lahan Gambut (PLG) pada tahun 1995.

Ada dua komoditas utama untuk rencana penanaman di sana, yaitu pembuatan sawah untuk padi dengan target seluas 770.000 hektar dan tanah cetak yang digunakan untuk singkong dengan luas 400.000 hektar yang disebut Cadangan Logistik Strategis. “Lahan yang ditanam untuk singkong kemudian mengalami perubahan karena dianggap gagal, setelahnya kemudian digantikan dengan tanaman jagung” ujarnya.

Oktafiani menilai program tersebut tidak menjawab masalah ketahan pangan. "Food Estate justru mendorong rakyat bergabung industri," ujarnya.

Menurut dia pemerintah presiden selanjutnya seharusnya mempertimbangkan alternatif lain. Yakni mengembalikan sistem pangan tradisional kepada rakyat. Karena warga lokal selama ini sudah tahu cara berladang.

Pilihan Editor: Viral karena Hampir Pingsan di IKN, Segini Kisaran Gaji Paskibraka

Berita terkait

SBY Bertemu Prabowo di Kertanegara, Dahnil Anzar: Diskusi Biasa

44 menit lalu

SBY Bertemu Prabowo di Kertanegara, Dahnil Anzar: Diskusi Biasa

Dahnil menyebut pertemuan Prabowo dengan SBY di Kertanegara hanya berdiskusi biasa saja.

Baca Selengkapnya

Surya Paloh Bilang Jatah Menteri di Kabinet Prabowo Bukan Prioritas Nasdem

58 menit lalu

Surya Paloh Bilang Jatah Menteri di Kabinet Prabowo Bukan Prioritas Nasdem

Surya Paloh mengungkap alasan partainya tidak terlalu mementingkan kursi kabinet.

Baca Selengkapnya

Nama Bjorka Disebut-sebut dalam Pembobolan 6 Juta NPWP, Ada Data Milik Jokowi, Gibran, hingga Sri Mulyani

1 jam lalu

Nama Bjorka Disebut-sebut dalam Pembobolan 6 Juta NPWP, Ada Data Milik Jokowi, Gibran, hingga Sri Mulyani

Bjorka diduga memperjualbelikan 6 juta data NPWP, beberapa di antaranya milik pejabat negara

Baca Selengkapnya

PDIP: Rencana Pertemuan Megawati dan Prabowo hingga Komentar Soal Kabinet Zaken

1 jam lalu

PDIP: Rencana Pertemuan Megawati dan Prabowo hingga Komentar Soal Kabinet Zaken

Juru bicara PDIP Chico Hakim mengatakan, pertemuan Megawati dan Prabowo masih diupayakan

Baca Selengkapnya

SBY Sambangi Kediaman Prabowo di Kertanegara Siang Ini

1 jam lalu

SBY Sambangi Kediaman Prabowo di Kertanegara Siang Ini

SBY tampak mendatangi kediaman Prabowo pada siang hari ini. Belum diketahui apa topik pembicaraan mereka.

Baca Selengkapnya

Jubir PDIP Sebut Partainya Belum Putuskan Posisi terhadap Pemerintahan Prabowo

1 jam lalu

Jubir PDIP Sebut Partainya Belum Putuskan Posisi terhadap Pemerintahan Prabowo

Kata Chico, PDIP tidak akan mengambil keputusan serta merta dan terburu-buru,.

Baca Selengkapnya

Makan Bergizi Gratis: Wiranto Ikut Meninjau hingga Menu Susu Ikan yang Didukung KKP

1 jam lalu

Makan Bergizi Gratis: Wiranto Ikut Meninjau hingga Menu Susu Ikan yang Didukung KKP

Uji coba makan bergizi gratis sudah dilakukan di beberapa wilayah di Indonesia

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani soal Dugaan Data NPWP Bocor: Saya Sudah Minta Dirjen Pajak untuk Evaluasi

2 jam lalu

Sri Mulyani soal Dugaan Data NPWP Bocor: Saya Sudah Minta Dirjen Pajak untuk Evaluasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati angkat bicara soal dugaan data Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) yang bocor.

Baca Selengkapnya

Wiranto Tinjau Uji Makan Bergizi Gratis di Solo: Perlu Perencanaan dari Sekarang

2 jam lalu

Wiranto Tinjau Uji Makan Bergizi Gratis di Solo: Perlu Perencanaan dari Sekarang

Wiranto mengatakan masukan dari daerah akan disampaikan kepada tim presiden terpilih yang akan melaksanakan makan bergizi gratis pada level nasional.

Baca Selengkapnya

DPR Sahkan UU APBN 2025 Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo

2 jam lalu

DPR Sahkan UU APBN 2025 Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo

DPR menyetujui RUU RUU APBN 2025 menjadi Undang-undang dalam rapat paripurna yang digelar pada hari ini.

Baca Selengkapnya