Analis Sebut Rupiah Bakal Menguat hingga Rp 15.600 per Dolar AS Hari Ini

Reporter

Annisa Febiola

Editor

Grace gandhi

Kamis, 15 Agustus 2024 09:07 WIB

Pegawai tengah menghitung uang pecahan 100 dolar Amerika di Penukaran Valuta Asing PT Ayu Masagung, Jakarta, Kamis 20 Juni 2024. Rupiah spot berbalik melemah pada perdagangan Kamis (20/6) pagi. Pukul 09.10 WIB, rupiah spot ada di level Rp 16.391 per dolar Amerika Serikat (AS), melemah 0,16% dari sehari sebelumnya yang ada di Rp 16.365 per dolar AS. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memproyeksikan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini Kamis, 15 Agustus 2024 akan ditutup menguat. Pada Rabu kemarin, nilai tukar rupiah ditutup menguat 158 poin ke level Rp 15.675 per dolar AS.

"Mata uang rupiah fluktuatif, namun (akan) ditutup menguat di rentang Rp 15.600-Rp 15.710," kata Ibrahim dalam analisis rutinnya yang dikutip Kamis.

Dia mengatakan, data indeks harga produsen AS yang lebih lemah dari perkiraan meningkatkan harapan inflasi telah mereda. Selain itu, juga meningkatkan ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed.

Menurut CME Fedwatch, para pedagang sedikit lebih condong ke arah pemangkasan suku bunga acuan 50 basis poin pada September dibandingkan 25 basis poin. Prospek pemangkasan suku bunga, kata dia menghadirkan prospek yang lebih cerah bagi ekonomi AS. "Terutama di tengah kekhawatiran baru-baru ini bahwa pertumbuhan yang melambat akan membutuhkan pemangkasan suku bunga lebih lanjut dari Fed," ujar Ibrahim.

Dari dalam negeri, Ibrahim menyebut pasar merespons positif usai pemerintah mengungkapkan kondisi ekonomi global yang tengah mengalami pelemahan dalam. Sektor manufaktur Indonesia pun menjadi salah satu korban akibat pelemahan tersebut.

Advertising
Advertising

Data Purchasing Manager’s Index (PMI) yang dirilis Standard & Poor's (S&P) Global menunjukkan posisi Indonesia berada di level 49,3 pada Juli 2024. Angka ini merupakan yang terendah dalam tiga tahun terakhir.

Pelemahan kinerja manufaktur juga terjadi pada negara-negara adidaya seperti AS di level 49,6 dan Cina di level 49,8. "Ini menggambarkan lingkungan global tidak stabil, bahkan hostile to each other, menyebabkan ekonomi relatif berhenti atau stagnan," kata Ibrahim.

Ada banyak faktor yang menyebabkan ekonomi global mengalami tekanan, di antaranya kondisi ekonomi AS yang dikabarkan terancam resesi, karena pelaku pasar keuangan memperkirakan AS akan mengalami hard landing usai mengalami inflasi yang tinggi. "Inilah yang terjadi pada minggu lalu yang menunjukkan volatilitas besar dari sisi ekonomi AS dan pengaruhnya ke seluruh dunia."

Di sisi lain, kondisi perekonomian di Eropa masih terpantau rentan, karena sentimen geopolitik serta perang antara Ukraina dengan Rusia. Kemudian, pertumbuhan ekonomi Cina juga melambat pada kuartal II 2024 di angka 4,7 persen.

Dari sisi politik, masalah perang antara Ukraina-Rusia serta perang Timur Tengah yang masih bergejolak usai terbunuhnya Ismail Haniyeh menjadi sentimen yang menggoncangkan perekonomian global. Akibatnya, kata Ibrahim, ekonomi global diperkirakan masih akan melambat.

Pilihan Editor: Pemerintah Tidak Kunjung Melunasi Utang Rafaksi Minyak Goreng

Berita terkait

Hadiri Kongres ISEI di Solo, Jokowi Ungkap Tantangan Hadapi Gejolak Ekonomi Global

8 jam lalu

Hadiri Kongres ISEI di Solo, Jokowi Ungkap Tantangan Hadapi Gejolak Ekonomi Global

Presiden Jokowi menegaskan agar dalam menghadapi gejolak dan ketidakpastian ekonomi global ini Indonesia harus bisa fokus dalam kerja.

Baca Selengkapnya

Siswa Jepang Tewas Ditikam di China, Picu Krisis Diplomatik

11 jam lalu

Siswa Jepang Tewas Ditikam di China, Picu Krisis Diplomatik

Seorang siswa Jepang berusia 10 tahun meninggal satu hari setelah ditikam di dekat sekolahnya di China selatan

Baca Selengkapnya

Rupiah Stagnan saat BI Pangkas Tingkat Suku Bunga Acuan Menjadi 6 Persen

1 hari lalu

Rupiah Stagnan saat BI Pangkas Tingkat Suku Bunga Acuan Menjadi 6 Persen

Rupiah ditutup stagnan bertahan pada level Rp15.335. Di hari yang sama, Bank Indonesia memangkas tingkat suku bunga acuan sebesar 25 basis poin

Baca Selengkapnya

Mariah Carey Bawa Anak Liburan ke Tembok Besar Cina, Intip Sejarah Situs Warisan Dunia Ini

1 hari lalu

Mariah Carey Bawa Anak Liburan ke Tembok Besar Cina, Intip Sejarah Situs Warisan Dunia Ini

Dikenal sebagai salah satu keajaiban dunia, Tembok Besar Cina diakui sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO.

Baca Selengkapnya

Cina Salahkan Amerika Serikat atas Kegagalan Mencapai Gencatan Senjata di Gaza

2 hari lalu

Cina Salahkan Amerika Serikat atas Kegagalan Mencapai Gencatan Senjata di Gaza

Meski ada seruan internasional yang kuat untuk gencatan senjata dan penghentian pembunuhan, Israel belum menghentikan operasi militernya

Baca Selengkapnya

Asal Usul dan Makna Mooncake Festival, Merayakan Kebersamaan di Bawah Cahaya Purnama

2 hari lalu

Asal Usul dan Makna Mooncake Festival, Merayakan Kebersamaan di Bawah Cahaya Purnama

Mooncake Festival tahun ini dirayakan pda 17 September 2024

Baca Selengkapnya

Sumber Kekayaan Anindya Bakrie yang Dongkel Ketum Kadin Arsjad Rasjid

2 hari lalu

Sumber Kekayaan Anindya Bakrie yang Dongkel Ketum Kadin Arsjad Rasjid

Daftar anak usaha Bakrie Group yang dipimpin Ketua Umum Kadin Indonesia baru, Anindya Bakrie.

Baca Selengkapnya

KJRI Shanghai Pastikan WNI Selamat dari Topan Bebinca

2 hari lalu

KJRI Shanghai Pastikan WNI Selamat dari Topan Bebinca

WNI selamat dari amukan Topan Bebinca yang menyapu Shanghai. Ada 975 WNI yang menetap di Kota Shanghai, Provinsi Zhejiang, Jiangsu, dan Jiangxi

Baca Selengkapnya

Kapal Penjaga Pantai Cina Patroli dan Latihan Bersama Rusia

2 hari lalu

Kapal Penjaga Pantai Cina Patroli dan Latihan Bersama Rusia

Kapal Meishan dan Xiushan hendak melakukan patroli dan latihan bersama dengan mitra mereka, Rusia.

Baca Selengkapnya

Juara Tunggal Putri Hong Kong Open 2024, Profil Han Yue

3 hari lalu

Juara Tunggal Putri Hong Kong Open 2024, Profil Han Yue

Atlet bulu tangkis tunggal putri Indonesia Putri Kusuma Wardani gagal juara Hong Kong Open 2024 setelah dikalahkan pebulu tangkis Cina, Han Yue

Baca Selengkapnya