Kisah Sayudi Pemilik Warteg Kharisma Bahari yang Sukses Melalui Waralaba

Kamis, 8 Agustus 2024 13:14 WIB

Sayudi pendiri Warteg Kharisma Bahari. wartegkharismabaharigroup.com

TEMPO.CO, Jakarta - Apakah Anda pernah makan di Warung Tegal (warteg)? Warteg telah menjadi salah satu tempat makan favorit yang tersebar luas di hampir seluruh wilayah Indonesia. Beragam pilihan menu dan harga yang terjangkau menjadikannya tetap eksis dan banyak diminati. Tidak mengherankan jika usaha warteg terus berkembang dari waktu ke waktu.

Di antara banyak pengusaha warteg, ada satu yang sangat menginspirasi karena kegigihannya selama puluhan tahun dalam menjalani usaha ini. Saat ini, warteg yang dimilikinya tidak hanya berjumlah puluhan, tetapi sudah mencapai ratusan cabang yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.

Dirangkum dari berbagai sumber, ia adalah Sayudi, pendiri dan pemilik Warteg Kharisma Bahari yang telah merintis usahanya sejak puluhan tahun lalu ketika usianya masih muda dan memutuskan merantau ke Jakarta.

Meskipun hanya lulusan SD, Sayudi menunjukkan kegigihannya untuk sukses di Ibukota. Kini, warung dengan warna hijau kekuningan ini tersebar hampir di setiap sudut Jabodetabek.

Warteg Kharisma Bahari. wartegkharismabaharigroup.com

Advertising
Advertising

Menurut laman resmi WKB Group, kisah Sayudi dimulai pada tahun 1996. Sayudi membangun warteg pertamanya di Jakarta Selatan dengan nama MM (Modal Mertua), karena modal awalnya berasal dari pinjaman mertuanya. Mertuanya meminjamkan sertifikat rumah untuk dijadikan jaminan pinjaman di bank.

Awalnya, wartegnya hanya berdiri di bangunan semi permanen yang disediakan oleh pemerintah daerah waktu itu. Setelah memiliki modal, Sayudi menyewa tempat untuk membuka wartegnya.

Ide membuka kemitraan Kharisma Bahari Group muncul secara tidak sengaja. Awalnya, rumah makan ini memiliki tiga cabang, dua di antaranya hanya dikelola oleh karyawan. Karena pengelolaannya semakin berantakan dan merugi, Sayudi mengajak teman atau keluarga yang ingin membuka warteg tanpa modal dengan pembagian hasil 50-50.

Sejak saat itu, Kharisma Bahari Group membuka kemitraan dengan investor untuk bergabung. Hanya dengan membeli satu outlet warteg seharga Rp 130 juta, di luar biaya sewa kios, kemitraan ini terbentuk. Jika investor meminta karyawan dari Kharisma Bahari Group, keuntungannya dibagi dua, 50 persen untuk pengelola dan 50 persen untuk investor.

Kini, bisnis Warteg Kharisma Bahari telah menawarkan skema waralaba atau franchise Warung Tegal yang bisa menjadi pilihan bagi calon pengusaha warteg. Waralaba ini menawarkan tiga jenis gerai warteg, disesuaikan dengan paket harga modal dan ukuran warung.

Pertama, Warteg Kharisma Bahari untuk budget menengah (eksklusif). Kedua, Warteg Mamoka Bahari untuk budget minimal (medium), dan ketiga, Warteg Subsidi Bahari (small), yang cocok untuk budget minimal dan pemula bisnis kuliner.

Modal yang diperlukan untuk franchise warteg ini berkisar antara Rp 135 juta hingga Rp 150 juta, di luar biaya sewa tempat dan penentuan lokasi. Harga tersebut sudah mencakup renovasi atau pembangunan warung, peralatan dapur dan kamar mandi, perlengkapan seperti kulkas dan meja, serta stok awal bahan baku. Dengan sistem waralaba ini, tidak heran jika bisnis Warteg Kharisma Bahari milik Sayudi kini memiliki ratusan cabang.

Pilihan Editor: Daftar Harga Franchise Warteg Bahari dan Cara Membelinya

Berita terkait

Terpopuler: Arsjad Rasjid Optimistis Selasa Sudah Temukan Kantor Lain, Susi Pudjiastuti Menangis di X Jokowi Buka Ekspor Pasir Laut

2 hari lalu

Terpopuler: Arsjad Rasjid Optimistis Selasa Sudah Temukan Kantor Lain, Susi Pudjiastuti Menangis di X Jokowi Buka Ekspor Pasir Laut

Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid mengaku optimistis Selasa pekan depan timnya bisa menemukan tempat lain untuk berkantor.

Baca Selengkapnya

Ekonom Celios Sesalkan Dualisme Kadin, Berpotensi Menimbulkan Kebingungan dan Menurunkan Reputasi Kadin

2 hari lalu

Ekonom Celios Sesalkan Dualisme Kadin, Berpotensi Menimbulkan Kebingungan dan Menurunkan Reputasi Kadin

Ekonom Celios Bhima Yudhistira sesalkan dualisme dalam tubuh Kadin. Dia menyebut perpecahan itu akan menimbulkan dampak buruk bagi dunia usaha

Baca Selengkapnya

Ekonom Celios Kritik Pengelolaan Bandara IKN Dibuka untuk Asing

4 hari lalu

Ekonom Celios Kritik Pengelolaan Bandara IKN Dibuka untuk Asing

Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira mengkritik rencana Kemenhub bukan pengelolaan Bandara IKN untuk asing

Baca Selengkapnya

Raja Juli Sebut Investor Cina dan Australia Siap Goundbreaking di IKN Pekan Ini

9 hari lalu

Raja Juli Sebut Investor Cina dan Australia Siap Goundbreaking di IKN Pekan Ini

Menurut Raja Juli Antoni sudah ada dari 31 investor yang masuk ke IKN, ada enam yang modelnya kerja sama antara investor lokal dan investor asing

Baca Selengkapnya

Proyek Raksasa yang Ingin Dikerjakan Prabowo: Tanggul Laut hingga 3 Juta Rumah

16 hari lalu

Proyek Raksasa yang Ingin Dikerjakan Prabowo: Tanggul Laut hingga 3 Juta Rumah

Prabowo Subianto berencana akan mengerjakan sejumlah proyek raksasa. Seperti tanggul laut raksasa dan pembangunan 3 juta rumah per tahun.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bangun Tanggul Laut dari Jakarta sampai Gresik, Undang Investor Asing

18 hari lalu

Prabowo Ingin Bangun Tanggul Laut dari Jakarta sampai Gresik, Undang Investor Asing

Prabowo ingin bangun tanggul laut raksasa di pesisir utara Pulau Jawa dari Jakarta sampai Gresik, Jawa Timur. Undang investor asing.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Tempo Inti Media Naik 101,2 Persen Sepekan Ini

26 hari lalu

Harga Saham Tempo Inti Media Naik 101,2 Persen Sepekan Ini

Dalam sepekan terakhir, harga saham emiten media PT Tempo Inti Media Tbk. (TMPO) sudah naik 84 poin atau 101,2 persen.

Baca Selengkapnya

Analis MNC Sekuritas Rekomendasikan Saham Pilihan pada Perdagangan Jumat

27 hari lalu

Analis MNC Sekuritas Rekomendasikan Saham Pilihan pada Perdagangan Jumat

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana alias Didit memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Sikap DPR Melawan Putusan Mahkamah Konstitusi Meruntuhkan Kepercayaan Investor

27 hari lalu

Ekonom Sebut Sikap DPR Melawan Putusan Mahkamah Konstitusi Meruntuhkan Kepercayaan Investor

Ekonom UPN Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat mengatakan sikap DPR menganulir putusan Mahkamah Konstitusi meruntuhkan kepercayaan investor.

Baca Selengkapnya

Ketua MPR Dorong Peningkatan Bisnis Kuliner Tanah Air

30 hari lalu

Ketua MPR Dorong Peningkatan Bisnis Kuliner Tanah Air

Bisnis kuliner memiliki efek berganda ke berbagai sektor, serta berpotensi mengundang wisatawan.

Baca Selengkapnya