Rupiah Kian Menguat, Analis Optimistis Bisa Capai Level Rp 15.500 per Dolar AS di Akhir 2024

Rabu, 7 Agustus 2024 14:47 WIB

Karyawan tengah menghitung uang pecahan 100 ribu rupiah di penukaran valuta asing di Jakarta, Rabu, 28 Februari 2024. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat ditutup melemah ke level Rp15.692 pada perdagangan hari ini. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Nilai mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat kembali menguat. Merujuk data RTI, hingga pukul 13:33 WIB, rupiah berada di level Rp 16.071 per dolar AS atau menguat 0,55 persen.

“Mata uang rupiah saat ini diperdagangkan di Rp 16.080, penguatan mata uang rupiah di minggu ini disebabkan oleh data ekonomi dalam negeri yang cukup bagus juga,” kata Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, melalui aplikasi perpesanan, Rabu siang, 7 Agustus 2024.

Ibrahim memproyeksikan rupiah bisa menguat ke level Rp 15.500 per dolar AS hingga akhir tahun 2024. ”Walaupun Bank Indonesia menganalisa bahwa prediksinya adalah di 15.700, tapi saya optimistis, dengan kondisi saat ini dan kemudian rupiah sudah kembali ke fundamentalnya, optimistis rupiah di 15.500 sampai akhir tahun ini,“ tutur dia.

Saat ini, menurut dia, cadangan devisa yang masih mumpuni di bulan Juli menjadi salah satu faktor penguatan rupiah. Kemudian, data eksternal pun juga terpantau cukup bagus. Melemahnya tenaga kerja di Amerika dan pengangguran yang kian bertambah memperkuat kemungkinan bank sentral Amerika Serikat (The Federal Reserve atau The Fed) menurunkan suku bunga lebih besar lagi pada pertemuan di bulan September. Kemungkinan besar, kata Ibrahim, The Fed bukan lagi menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin, tetapi bisa hingga 50 basis poin.

Sementara itu, hiruk pikuk perang di Timur Tengah yang digadang-gadang oleh pemimpin Iran serta penyerangan Israel terhadap Lebanon hingga saat ini belum terjadi sama sekali. Sementara Di Amerika Serikat, Wakil Presiden AS Kamala Harris, unggul dalam survei terbaru Pilpres AS. Kandidat dari Partai Demokrat ini memperoleh 44 persen suara atau unggul 2 persen di atas kandidat Partai Republik Donald Trump.

Advertising
Advertising

Menurut Ibrahim, beberapa faktor tersebut membuat pasar menjadi lebih tenang. “Konflik geopolitik sedikit berkurang memanasnya, ini yang membuat mata uang rupiah digdaya dalam minggu ini,” pungkas Ibrahim.

Pilihan Editor: Menko Airlangga Sebut Industri Tekstil Belum Sunset: Masih Menarik

Berita terkait

Kopi Wanoja, UMKM Binaan Bank BJB Kini Menembus Pasar Eropa

6 jam lalu

Kopi Wanoja, UMKM Binaan Bank BJB Kini Menembus Pasar Eropa

Kopi Wanoja, mitra UMKM binaan bank bjb, semakin mengukuhkan eksistensinya di pasar global

Baca Selengkapnya

Hadiri Kongres ISEI di Solo, Jokowi Ungkap Tantangan Hadapi Gejolak Ekonomi Global

7 jam lalu

Hadiri Kongres ISEI di Solo, Jokowi Ungkap Tantangan Hadapi Gejolak Ekonomi Global

Presiden Jokowi menegaskan agar dalam menghadapi gejolak dan ketidakpastian ekonomi global ini Indonesia harus bisa fokus dalam kerja.

Baca Selengkapnya

BI Proyeksikan Suku Bunga The Fed Turun Tiga Kali Tahun Ini

19 jam lalu

BI Proyeksikan Suku Bunga The Fed Turun Tiga Kali Tahun Ini

Bank Indonesia memprediksi The Fed akan memangkas suku bunga sebanyak tiga kali tahun ini yaitu pada September, November, dan Desember.

Baca Selengkapnya

Rupiah Stagnan saat BI Pangkas Tingkat Suku Bunga Acuan Menjadi 6 Persen

1 hari lalu

Rupiah Stagnan saat BI Pangkas Tingkat Suku Bunga Acuan Menjadi 6 Persen

Rupiah ditutup stagnan bertahan pada level Rp15.335. Di hari yang sama, Bank Indonesia memangkas tingkat suku bunga acuan sebesar 25 basis poin

Baca Selengkapnya

BI Diminta Pertahankan Suku Bunga Acuan di 6,25 Persen pada Rapat Dewan Gubernur Hari Ini, Kenapa?

1 hari lalu

BI Diminta Pertahankan Suku Bunga Acuan di 6,25 Persen pada Rapat Dewan Gubernur Hari Ini, Kenapa?

Menurut analisis LPEM FEB UI, BI perlu mempertahankan suku bunga acuan di angka 6,25 persen pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) kali ini.

Baca Selengkapnya

Kemendag: Trade Expo Indonesia ke-39 untuk Tingkatkan Nilai Ekspor

2 hari lalu

Kemendag: Trade Expo Indonesia ke-39 untuk Tingkatkan Nilai Ekspor

Trade Expo Indonesia akan dilaksanakan selama 4 hari tanggal 9 hingga 12 Oktober 2024 di The Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD CIty.

Baca Selengkapnya

Australia dan Indonesia Sepakat Tingkatkan Perdagangan dan Investasi Dua Arah

3 hari lalu

Australia dan Indonesia Sepakat Tingkatkan Perdagangan dan Investasi Dua Arah

Australia dan Indoensia memperkenalkan strategi jalur praktis untuk meningkatkan perdagangan dan investasi dua arah.

Baca Selengkapnya

BI Adakan Rapat Dewan Gubernur Besok, Ekonom Sarankan Pangkas Suku Bunga Acuan

3 hari lalu

BI Adakan Rapat Dewan Gubernur Besok, Ekonom Sarankan Pangkas Suku Bunga Acuan

Bank Indonesia akan menentukan penurunan, penaikan, atau penahanan suku bunga acuan setelah Rapat Dewan Gubernur (RDG) selama dua hari mulai besok.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Kritik Kebijakan Ekonomi Jokowi: Pembangunan Infrastruktur Ngawur

3 hari lalu

Rektor Paramadina Kritik Kebijakan Ekonomi Jokowi: Pembangunan Infrastruktur Ngawur

Rektor Universitas Paramadina, Didik J. Rachbini kritik kebijakan ekonomi Presiden Jokowi. Pembangunan infrastruktur dinilai ngawur.

Baca Selengkapnya

Indonesia dan Peru Dorong Penyelesaian Perjanjian Perdagangan Bebas IP-CEPA

4 hari lalu

Indonesia dan Peru Dorong Penyelesaian Perjanjian Perdagangan Bebas IP-CEPA

Indonesia dan Peru sepakat untuk mendorong percepatan penyelesaian perundingan Perjanjian Perdagangan dan Ekonomi Komprehensif kedua negara

Baca Selengkapnya