Harga Minyak Dunia Anjlok Buntut Naiknya Stok di Amerika

Reporter

Riri Rahayu

Editor

Aisha Shaidra

Rabu, 7 Agustus 2024 14:42 WIB

Manfaat minyak bumi sangatlah banyak. Diantaranya yakni sebagai bahan bakar hingga pembangkit listrik. Berikut ini manfaat lainnya yang perlu dikatahui. Foto: Canva

TEMPO.CO, Jakarta - Harga minyak dunia anjlok di awal perdagangan Asia pada Rabu, 7 Agustus 2024. Mengutip Reuters, harga minyak mentah Brent turun 21 sen atau 0,27 persen menjadi US$ 76,27 per barel. Sementara harga minyak West Texas Intermediate (WTI) Amerika Serikat turun 25 sen atau sebesar 0,34 persen menjadi US$ 72,95 per barel.

Dalam laporannya, sumber Reuters menyebut anjloknya harga ini terjadi karena naiknya persediaan minyak mentah, bensin, dan sulingan di Amerika Serikat. Mengutip angka-angka American Petrooleum Institute (API) pada Selasa, ia menyebut stok minyak mentah naik 176 ribu barel. Sementara analis yang disurvei Reuters memperkirakan stok minyak mentah turun 700 ribu barel.

Adapun persediaan bensin meningkat sebanyak 3,313 juta barel, bertentangan dengan ekspektasi analis untuk penarikan sebanyak 1 juta barel. Sementara itu, persediaan sulingan naik sebanyak 1,217 juta barel, meningkat lebih besar dari yang diantisipasi.

Sebelumnya, pada Senin, harga minyak mentah Brent anjlok ke titik terendah sejak awal Januari. Sedangkan harga minyak mentah WTI menyentuh titik terendah sejak Februari. Hal ini terjadi karena kemerosotan pasar saham global semakin dalam akibat meningkatnya kekhawatiran akan potensi resesi di AS, konsumen minyak bumi terbesar di dunia.

Adapun menurut analis dari Dupoin Indonesia Andrew Fischer, harga minyak mentah, terutama WTI, cenderung menurun dalam jangka pendek hingga menegah. Hal ini terjadi lantaran daya beli yang rendah. "Konsumen dan investor menunjukan minat yang berkurang pada minyak mentah ini," kata Fischer melalui keterangan tertulis yang diterima Tempo, Rabu, 7 Agustus 2024.

Faktor lain yang mempengaruhi harga minyak ini adalah ketegangan geopolitik di Timur Tengah. Selain itu, menurut dia, ada kecenderungan perubahan preferensi ke minyak Rusia. Sebab, harga minyak Rusia dinilai lebih murah.

Advertising
Advertising

Lebih lanjut, Fischer menyoroti stok minyak di Amerika Serikat yang cukup tinggi. Namun di sisi lain, penurunan nilai mata uang US$ saat ini dappat memberi peluang kenaikan harga minyak. "Stok minyak yang tinggi biasanya menekan harga, tapi dengan melemahnya dolar, harga minyak dapat menemukan dukungan," kata dia.

Pilihan editor: Cerita Warga Sepaku yang Sulit Dapat Air Minum di Tengah Euforia Uji Coba SPAM IKN

Berita terkait

Pembunuhan Pempimpin Hamas: Harga Minyak Naik, Tetap Tertekan Melemahnya Permintaan Cina?

51 hari lalu

Pembunuhan Pempimpin Hamas: Harga Minyak Naik, Tetap Tertekan Melemahnya Permintaan Cina?

Harga minyak naik $1 per barel dari level terendah dalam 7 minggu setelah tewasnya pemimpin Hamas, namun dibayangi lemahnya permintaan Cina.

Baca Selengkapnya

YLKI Sebut Kenaikan HET MinyaKita Tak Masuk Akal: CPO Kita Melimpah Ruah

20 Juli 2024

YLKI Sebut Kenaikan HET MinyaKita Tak Masuk Akal: CPO Kita Melimpah Ruah

YLKI menilai kenaikan harga eceran tertinggi (HET) MinyaKita tak masuk akal.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Turun seiring Perlambatan Ekonomi Cina

16 Juli 2024

Harga Minyak Dunia Turun seiring Perlambatan Ekonomi Cina

Harga minyak dunia turun pada Selasa, 16 Juli 2024. Dipengaruhi perlambatan ekonomi Cina.

Baca Selengkapnya

Anggaran Kompensasi Subsidi BBM Tahun Ini Diprediksi Naik, Ini Tanggapan Pertamina

10 Juli 2024

Anggaran Kompensasi Subsidi BBM Tahun Ini Diprediksi Naik, Ini Tanggapan Pertamina

Pada semester awal, anggaran subsidi BBM telah digelontorkan sebesar Rp8,7 triliun dan LPG 3 kilogram Rp34,2 triliun.

Baca Selengkapnya

Pertamina Monitor Pergerakan Harga Minyak Dunia dan Kurs Rupiah, BBM Nonsubsidi Naik?

30 Juni 2024

Pertamina Monitor Pergerakan Harga Minyak Dunia dan Kurs Rupiah, BBM Nonsubsidi Naik?

PT Pertamina Patra Niaga belum mengumumkan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi untuk periode Juli.

Baca Selengkapnya

Jokowi Khawatir Harga Minyak Naik Pasca Meninggalnya Presiden Iran, Pengamat Energi: Berlebihan

23 Mei 2024

Jokowi Khawatir Harga Minyak Naik Pasca Meninggalnya Presiden Iran, Pengamat Energi: Berlebihan

Meninggalnya Presiden Iran dipastikan tidak berdampak pada harga minyak dunia. Harga minyak turun tipis sehari setelah peristiwa kecelakaan.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Nasib Mantan Pekerja Sepatu Bata Setelah PHK, Pasca Kematian Presiden Iran Harga Minyak Relatif Tenang

21 Mei 2024

Terpopuler: Nasib Mantan Pekerja Sepatu Bata Setelah PHK, Pasca Kematian Presiden Iran Harga Minyak Relatif Tenang

Mantan karyawan PT Sepatu Bata yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) berusaha mencari tempat kerja baru.

Baca Selengkapnya

Kematian Presiden Iran: Harga Minyak Relatif Tenang, Emas Melonjak

20 Mei 2024

Kematian Presiden Iran: Harga Minyak Relatif Tenang, Emas Melonjak

Ketidakpastian politik terjadi di negara penghasil utama minyak dunia dengan meninggalnya Presiden Iran Ebrahim Raisi dan saikitnya Raja Saudi

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik Seiring Peristiwa Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

20 Mei 2024

Harga Minyak Dunia Naik Seiring Peristiwa Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Harga minyak dunia naik pada awal perdagangan Asia, Senin, 20 Mei 2024. Kenaikan terjadi seiring kecelakan helikopter yang digunakan Presiden Iran.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

6 Mei 2024

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

Presiden Jokowi meminta Indonesia menyiapkan fondasi yang kuat untuk pembangunan masa depan.

Baca Selengkapnya