Kemenkop UKM Beberkan Kekhawatiran Imbas Banjir Pakaian Impor Ilegal: Pasar Terdistorsi hingga Marak PHK

Rabu, 7 Agustus 2024 09:43 WIB

Petugas Bea Cukai berjaga disamping pakain bekas (balpres) di Tempat Penimbunan Pabean (TPP) Bea dan Cukai, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa 6 Agustus 2024. Satgas importasi ilegal mengamankan 4927 balpres pakaian bekas, kain gulungan 20.000 rol, 695 produk jadi, 332 pack tekstil, 43 kosmetik, 371 alas kaki, 6.578 elektronik dan 5.896 barang garment senilai Rp 46.188.205.400. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana Tugas Deputi Bidang UKM Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKop UKM), Temmy Setya Permana, menyoroti adanya produk tekstil dan produk tekstil (TPT) impor yang masuk ke Indonesia secara ilegal.

Hal itu menurut dia dilihat dari adanya 50 persen nilai impor tak tercatat, artinya angka ekspor yang masuk dari Cina ke Indonesia tak seimbang dengan nilai angka impor barang dari Cina selama ini.

“Kami mengindikasikan ada produk yang masuk secara ilegal, tidak tercatat. Dan ini kita lihat untuk beberapa pakaian ya, ada di pakaian jadi. Ini yang kami sinyalir dan sebetulnya akan mendistorsi pasar,” kata Temmy di Kantor KemenKop UKM, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa, 6 Agustus 2024.

Pelbagai barang masuk yang tak tercatat dan tanpa biaya itu, menurut Temmy, telah membuat harga produk impor tersebut jadi sangat murah. “Bagaimana mungkin produsen pakaian yang ada di daerah Cipadu sana, bisa bersaing dengan produk yang memang dijual saja di online itu sekitar Rp 3.500 atau Rp 10.000,” ujarnya.

Temmy menuturkan, situasi itu diperparah dengan adanya pakaian impor bekas dan ilegal. Fenomena enam pabrik tutup dengan jumlah PHK sekitar 11 ribu pekerja, menurut dia, jadi salah satu puncak gunung es dari permasalahan barang luar yang masuk ke Indonesia secara ilegal.

Advertising
Advertising

Kendati tercatat 64 juta UMKM di Indonesia menguasai sekitar 60 persen PDB, namun kebanyakan ada di usaha mikro. “Usaha mikro yang rata-rata mereka adalah subsistence. Yang artinya mereka berusaha hanya untuk bisa hidup 2-3 hari ke depan. Ini diperburuk lagi oleh masuknya produk-produk impor,” ujarnya.

Menurut Temmy, kegagalan sektor industri dalam menyiapkan lapangan pekerja formal, mengakibatkan jumlah usaha mikro makin membengkak karena kalau tak buka usaha, masyarakat tak tahu harus apa.

Sebab itu, pemerintah akan menciptakan lapangan pekerja yang berkualitas, pendekatan pekerja yang lebih baik dan lebih terampil, serta juga membangun ekonomi lokal.

“Kalau dampaknya sekarang seperti ini, industri kita tergerus, karena memang cost production kurang efisien saat ini, bahan bakunya masih tergantung oleh impor, mesin-mesinnya juga mesin yang sudah tua, jadi mau tidak mau dari sisi harga kita tidak bisa bersaing,” ujarnya.

Pilihan Editor: Zulhas akan Rekomendasikan BMAD Ubin Keramik ke Sri Mulyani, Besar Tarif Rata-Rata 40-50 Persen

Berita terkait

Kubu Anindya Bakrie Nilai Arsjad Rasjid Kurang Perhatikan Kadin Daerah selama Menjabat Ketua Umum

3 jam lalu

Kubu Anindya Bakrie Nilai Arsjad Rasjid Kurang Perhatikan Kadin Daerah selama Menjabat Ketua Umum

Arsjad Rasjid dinilai kurang memperhatikan nasib Kadin Daerah selama menjabat sebagai Ketua Umum periode 2021-2026.

Baca Selengkapnya

Wiranto Akui Kebutuhan Susu dalam Program Makan Bergizi Gratis Masih Tergantung pada Impor

3 jam lalu

Wiranto Akui Kebutuhan Susu dalam Program Makan Bergizi Gratis Masih Tergantung pada Impor

Ketua Wantimpres Wiranto mengakui pemenuhan kebutuhan susu dalam program makan bergizi gratis nantinya masih tergantung pada impor.

Baca Selengkapnya

SPCI Adukan CNN Indonesia ke Sudinaker Jakarta Selatan soal Dugaan Pemotongan Upah dan PHK Sepihak

7 jam lalu

SPCI Adukan CNN Indonesia ke Sudinaker Jakarta Selatan soal Dugaan Pemotongan Upah dan PHK Sepihak

Konflik antara manajemen CNN Indonesia dan Solidaritas Pekerja CNN Indonesia (SPCI) masih berlanjut

Baca Selengkapnya

Ridwan Kamil-Suswono Janjikan Pinjaman Tanpa Bunga untuk Warga yang Terdampak PHK

1 hari lalu

Ridwan Kamil-Suswono Janjikan Pinjaman Tanpa Bunga untuk Warga yang Terdampak PHK

Ridwan Kamil-Suswono (Rido) berjanji akan kurangi masalah pengangguran dengan program pinjaman terutama bagi mereka yang terdampak PHK

Baca Selengkapnya

PHK Massal Hantui Sejumlah Pabrik Ponsel, dari Samsung hingga Apple

1 hari lalu

PHK Massal Hantui Sejumlah Pabrik Ponsel, dari Samsung hingga Apple

Industri ponsel sedang menghadapi masa-masa sulit. Samsung dan Apple berencana melakukan PHK massal.

Baca Selengkapnya

Asosiasi Produsen Serat dan Benang Dukung Anindya Bakrie jadi Ketua Kadin

4 hari lalu

Asosiasi Produsen Serat dan Benang Dukung Anindya Bakrie jadi Ketua Kadin

Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filamen Indonesia (APSyFI) mendukung Anindya Novyan Bakrie sebagai Ketua Umum Kadin Indonesia. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

BPOM Setujui Impor Vaksin Mpox, Sudah Tersedia 2 Ribu Dosis Lebih

6 hari lalu

BPOM Setujui Impor Vaksin Mpox, Sudah Tersedia 2 Ribu Dosis Lebih

Kepala BPOM Taruna Ikrar mengatakan pemerintah tak hanya mengimpor vaksin itu.

Baca Selengkapnya

PwC Pecat 1.800 Karyawan, PHK Besar Pertama Sejak 2009

6 hari lalu

PwC Pecat 1.800 Karyawan, PHK Besar Pertama Sejak 2009

PHK massal terjadi di PwC. Lembaga akuntansi internasional ini memecat 1.800 orang karyawannya di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Industri Tekstil Masih Berpeluang Besar Genjot Ekspor, Kemenperin: Bidik Pasar Eropa

6 hari lalu

Industri Tekstil Masih Berpeluang Besar Genjot Ekspor, Kemenperin: Bidik Pasar Eropa

Industri tekstil dan produk tekstil (TPT) nasional masih berpeluang besar meningkatkan lagi ekspor. Salah satu kawasan yang bisa dibidik khususnya adalah pasar Uni Eropa.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Demurrage, Dirut Bulog: Saya Orang Lama di Pelabuhan

7 hari lalu

Antisipasi Demurrage, Dirut Bulog: Saya Orang Lama di Pelabuhan

Direktur Utama Perum Bulog Wahyu Suparyono menyiapkan langkah-langkah mengantisipasi demurrage terulang. Apa saja?

Baca Selengkapnya