Sri Mulyani Minta Sabar, Anggaran IKN Era Prabowo Masih Misterius

Reporter

Andika Dwi

Editor

Aisha Shaidra

Selasa, 6 Agustus 2024 10:37 WIB

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati setelah konfrensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan, di Kantor LPS Jakarta, Jumat, 2 Agustus 2024. TEMPO/Ilona

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati belum bisa memastikan jumlah alokasi anggaran khusus untuk Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di pemerintahan presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Dia meminta semua pihak bersabar karena Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025 tengah disusun.

“Kan APBN-nya sedang disusun, jadi nanti ya. Untuk beberapa final kebijakan-kebijakan substansial, baik dari penerimaan negara dan belanja, nanti dituangkan ke dalam nota keuangan. Jadi tolong bersabar sedikit ya,” kata Sri Mulyani di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 5 Agustus 2024, yang dipantau melalui akun YouTube Sekretariat Presiden (Setpres).

Untuk diketahui, realisasi anggaran pembangunan IKN per 31 Mei 2024 telah mencapai Rp 5,5 triliun. Angka itu naik Rp 700 miliar dari realisasi akhir April, yaitu sebesar Rp 4,8 triliun.

Ada pun nilai realisasi Mei setara dengan 13,7 persen dari total pagu pada APBN 2024 yang sebesar Rp 40 triliun. “Kalau tahun ini, Rp 5,5 triliun sudah dibelanjakan hingga Mei dan pagu tahun ini yang cukup signifikan, sebesar Rp 40 triliun,” ucap Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa secara daring di Jakarta, Kamis, 27 Juni 2024, seperti dikutip dari Antara.

Anggaran itu digunakan untuk pembangunan klaster infrastruktur sebesar Rp 3,4 triliun dari pagu Rp 36,7 triliun. Dana tersebut digelontorkan untuk pembangunan gedung di kawasan Istana Negara, kementerian koordinator dan kementerian lain, gedung Otorita IKN (OIKN), tower rumah susun (rusun) aparatur sipil negara (ASN) dan pertahanan keamanan (hankam), rumah tapak menteri, rumah sakit, jalan tol, jalan dan jembatan, serta bandara very very important person (VVIP).

Advertising
Advertising

Kemudian, realisasi anggaran pembangunan klaster non-infrastruktur sebesar Rp 2 triliun dari pagu Rp 3,3 triliun. Anggaran itu dimanfaatkan untuk perencanaan, koordinasi, dan persiapan pemindahan; laporan dan rekomendasi kebijakan pada kementerian/lembaga negara (K/L); aktivitas pemetaan, pemantauan, dan evaluasi; dukungan pengamanan Polri; serta operasional Otorita IKN.

Sementara total anggaran yang disalurkan untuk pembangunan IKN selama tiga tahun mencapai Rp 72,5 triliun yang terdiri dari alokasi dana APBN 2022 sebesar Rp 5,5 triliun, APBN 2023 sebesar Rp 27 triliun, dan pagu APBN 2024 sebesar Rp 40 triliun.

Prabowo Optimis APBN Bisa Biayai IKN

Sebelumnya, Prabowo meyakini APBN mampu membiayai pembangunan IKN dan program perbaikan gizi, meliputi makan bergizi gratis (dulu dikenal sebagai makan siang gratis dan bagi-bagi susu gratis) serta bantuan gizi untuk ibu hamil.

Pembangunan IKN setidaknya membutuhkan biaya hingga Rp 466 triliun, sedangkan untuk implementasi program perbaikan gizi juga memerlukan biaya sekitar Rp 400 triliun per tahun. “Kelihatannya Rp 440 triliun besar, tetapi Indonesia mampu. Sekarang saja, APBN kita untuk bantuan sosial (bansos) mendekati Rp 500 triliun, lalu anggaran untuk pendidikan Rp 600 triliun. Jadi, yang saya tanya, kalau kita kasih makan ke anak-anak kita boleh tergolong bantuan sosial atau tidak, yang kedua, ini boleh tergolong pendidikan atau tidak kasih makan di sekolah,” ujar Prabowo dalam acara dialog di Kantor Dewan Pers, Jakarta, Kamis, 4 Januari 2024.

Terkait IKN, Prabowo juga optimis bahwa Indonesia mampu. “Anggaran kita sekarang untuk infrastruktur mendekati Rp 300 triliun, kalau tidak salah dalam APBN sekarang 12 miliar dolar (Amerika Serikat). Apakah IKN bukan infrastruktur? Jadi, we can manage it,” kata Prabowo.

Pilihan editor: Pengamat Pertanyakan Independensi Konsil Kedokteran Indonesia dalam PP Kesehatan

Melynda Dwi Puspita berkontribusi dalam tulisan ini.

Berita terkait

Terkini Bisnis: Pendiri Sec Bowl Kuningan Janji Biayai Perawatan Medis Pelanggan, DPR Sahkan UU APBN 2025

4 jam lalu

Terkini Bisnis: Pendiri Sec Bowl Kuningan Janji Biayai Perawatan Medis Pelanggan, DPR Sahkan UU APBN 2025

Founder Sec Bowl Rius Vernandes berjanji untuk menjalankan bisnis tersebut dengan baik.

Baca Selengkapnya

Nama Bjorka Disebut-sebut dalam Pembobolan 6 Juta NPWP, Ada Data Milik Jokowi, Gibran, hingga Sri Mulyani

7 jam lalu

Nama Bjorka Disebut-sebut dalam Pembobolan 6 Juta NPWP, Ada Data Milik Jokowi, Gibran, hingga Sri Mulyani

Bjorka diduga memperjualbelikan 6 juta data NPWP, beberapa di antaranya milik pejabat negara

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani soal Dugaan Data NPWP Bocor: Saya Sudah Minta Dirjen Pajak untuk Evaluasi

7 jam lalu

Sri Mulyani soal Dugaan Data NPWP Bocor: Saya Sudah Minta Dirjen Pajak untuk Evaluasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati angkat bicara soal dugaan data Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) yang bocor.

Baca Selengkapnya

Warga Desak Pembayaran Ganti Rugi Lahan Terdampak Tol IKN, Basuki Hadimuljono: Sedang Diinventarisasi

8 jam lalu

Warga Desak Pembayaran Ganti Rugi Lahan Terdampak Tol IKN, Basuki Hadimuljono: Sedang Diinventarisasi

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengklaim tidak ada kendala dalam proses pembayaran ganti rugi lahan warga terdampak proyek tol IKN.

Baca Selengkapnya

Akun Atas Nama Bjorka Jual 6 Juta Data NPWP: Ada Nama Jokowi hingga Sri Mulyani

8 jam lalu

Akun Atas Nama Bjorka Jual 6 Juta Data NPWP: Ada Nama Jokowi hingga Sri Mulyani

Bjorka kembali muncul ke permukaan dengan membobol data NPWP. Ada nama Jokowi dan kedua anaknya di sampel teratas yang dibocorkan.

Baca Selengkapnya

Data NPWP Jokowi, Gibran, hingga Sri Mulyani Diduga Bocor dan Dijual Rp 150 Juta

8 jam lalu

Data NPWP Jokowi, Gibran, hingga Sri Mulyani Diduga Bocor dan Dijual Rp 150 Juta

Data NPWP Jokowi, Gibran, hingga beberapa menteri diduga bocor dan dijual seharga Rp 150 juta.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Perintahkan Ditjen Pajak Evaluasi Dugaan Kebocoran Data 6 Juta NPWP

9 jam lalu

Sri Mulyani Perintahkan Ditjen Pajak Evaluasi Dugaan Kebocoran Data 6 Juta NPWP

Kebocoran data itu turut menimpa Sri Mulyani hingga Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Data NPWP Jokowi Sekeluarga Diduga Diretas, Pakar: Saatnya Presiden Bentuk Komisi Pelindungan Data Pribadi

9 jam lalu

Data NPWP Jokowi Sekeluarga Diduga Diretas, Pakar: Saatnya Presiden Bentuk Komisi Pelindungan Data Pribadi

Hacker mengklaim berhasil membobol 6 juta data NPWP, termasuk milik Presiden Jokowi, Gibran, Kaesang, Menkeu Sri Mulyani dan Mendag Zulhas.

Baca Selengkapnya

Terkini: Sec Bowl Kuningan Tutup Permanen Setelah Viral Cuci Alat Masak di Toilet, Data NPWP yang Bocor Diduga Milik Jokowi, Sri Mulyani, dan Zulhas

9 jam lalu

Terkini: Sec Bowl Kuningan Tutup Permanen Setelah Viral Cuci Alat Masak di Toilet, Data NPWP yang Bocor Diduga Milik Jokowi, Sri Mulyani, dan Zulhas

Sec Bowl cabang Kuningan tutup permanen mulai 18 September 2024 setelah restoran itu viral di media sosial akibat stafnya mencuci alat masak di toilet

Baca Selengkapnya

6 Juta Data NPWP Bocor: Diduga Milik Jokowi, Sri Mulyani, dan Zulhas, Diperjualbelikan Seharga Rp 152 Juta

11 jam lalu

6 Juta Data NPWP Bocor: Diduga Milik Jokowi, Sri Mulyani, dan Zulhas, Diperjualbelikan Seharga Rp 152 Juta

Terdapat total lebih dari 6,6 juta data NPWP yang dijual dengan harga US$ 10 ribu atau setara dengan Rp 152,96 juta.

Baca Selengkapnya