Traction Energy Asia Dorong Pemerintah Atur Pemanfaatan dan Perdagangan Minyak Jelantah

Reporter

Nandito Putra

Editor

Aisha Shaidra

Senin, 5 Agustus 2024 18:51 WIB

Direktur Eksekutif Traction Energy Asia Tommy Pratama saat memaparkan naskah akademik peraturan pemerintah tentang tata kelola dan pemanfaatan minyak jelantah di Hotel Pulliman, Jakarta, Senin, 5 Agustus 2024. TEMPO/Nandito Putra

TEMPO.CO, Jakarta - Traction Energy Asia mendorong pemerintah menerbitkan aturan tata kelola dan pemanfaatan minyak jelantah untuk dijadikan bahan baku energi biodiesel. Pasalnya, berdasarkan kajian yang dilakukan lembaga tersebut, Indonesia berpotensi menghasilkan 2 juta kiloliter minyak jelantah per tahun.

"Kita tahu bahwa konsumsi minyak goreng per kapita itu mencapai 10 liter per tahun. Sumber minyak jelantah juga besar di sektor industri, termasuk restoran, hotel dan kafe," kata Direktur Eksekutif Traction Energy Asia Tommy Pratama dalam acara Desiminasi Naskah Akademik Pemanfaatan dan Tata Kelola Minyak Jelantah di Jakarta, Senin, 8 Agustus 2024.

Tommy mengatakan saat ini belum ada regulasi yang mengatur tentang pemanfaatan dan tata kelola perdagangan minyak jelantah. Padahal, kata Tommy, permintaan akan minyak jelantah di Indonesia cukup tinggi, terutama yang diekspor ke sejumlah negara di Eropa. "Minyak jelantah menjadi komoditas yang dicari di pasar internasional. Negara-negara seperti Indonesia, Cina dan India merupakan penyuplai ke Eropa," katanya.

Tommy mengatakan regulasi soal tata kelola dan pemanfaatan minyak jelantah juga sejalan dengan kebijakan transisi menuju energi terbarukan. Dalam hal penyusunan naskah akademik peraturan tersebut, Traction Energy Asia turut melibatkan Center for Environmental Law and Climate Justice Universitas Indonesia. "Naskah akademik ini akan diserahkan ke Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi untuk bisa dijadikan pijakan dalam menyusun regulasi pemanfaatan minyak jelantah," kata Tommy.

Dia mengatakan pengelolaan komersialisasi minyak jelantah untuk bahan baku biodiesel akan mempercepat target Indonesia menuju transisi energi. Selain itu, kata dia, terciptanya ekosistem perdagangan minyak jelantah akan mengurangi dampak terhadap lingkungan.

Advertising
Advertising

"Dari sisi komersialisasi bisa mencegah inflasi harga minyak jelantah ketika terbukanya pasar yang baru untuk penggunaannya sebagai bahan bakar alternatif," katanya. Dia mengatakan, tindak lanjut dari naskah akademik ini bisa berupa Peraturan Presiden atau Peraturan Pemerintah. Sebab dalam implementasinya akan melibatkan lintas kementerian dan Pertamina.

Tommy menambahkan posisi Indonesia dalam hal penghasil minyak jentah punya dimensi geopolitik yang cukup tinggi. "Bisa dibayangkan kalau pemerintah mengatur hal ini supaya minyak jelantah digunakan untuk bahan baku energi, bahan ini akan dicari di pasar internasional," katanya.

Pilihan editor: Namanya Disebut di Surat Dakwaan Kasus Korupsi Timah, Ini Kata Robert Bonosusatya

Berita terkait

Cegah Potensi Greenflation, Pemerintah Perlu Tetapkan Minyak Jelantah sebagai Komoditi

44 hari lalu

Cegah Potensi Greenflation, Pemerintah Perlu Tetapkan Minyak Jelantah sebagai Komoditi

Ketiadaan aturan soal tata kelola minyak jelantah dinilai berpotensi menyebabkan inflasi akibat transisi ekonomi konvensional ke ramah lingkungan

Baca Selengkapnya

Kemenko Marves Proses Penyusunan Regulasi Atur Tata Kelola dan Tata Niaga Minyak Jelantah

44 hari lalu

Kemenko Marves Proses Penyusunan Regulasi Atur Tata Kelola dan Tata Niaga Minyak Jelantah

Regulasi tata kelola dan tata niaga minyak jelantah akan didasarkan pada naskah akademik yang telah disusun tim ahli

Baca Selengkapnya

Kemenko Marves: Pemerintah Targetkan Hiliriasi Minyak Jelantah untuk Biofuel

44 hari lalu

Kemenko Marves: Pemerintah Targetkan Hiliriasi Minyak Jelantah untuk Biofuel

Kemenko Marves menargetkan hilirisasi dalam industri hilirisasi minyak jelantah.

Baca Selengkapnya

Peneliti Traction Energy Asia Minta Pemerintah Tetapkan Minyak Jelantah sebagai Komoditi

44 hari lalu

Peneliti Traction Energy Asia Minta Pemerintah Tetapkan Minyak Jelantah sebagai Komoditi

Harga jual minyak jelantah saat ini tergolong tinggi untuk kategori sebagai limbah.

Baca Selengkapnya

Arifin Tarif Sebut Biodiesel B40 Bisa Dijalankan Tahun Depan: Sudah Ada Kesepakatan

44 hari lalu

Arifin Tarif Sebut Biodiesel B40 Bisa Dijalankan Tahun Depan: Sudah Ada Kesepakatan

Melalui program biodiesel B40, pemerintah bakal meningkatkan adopsi biodiesel berbasis kelapa sawit di berbagai jenis kendaraan.

Baca Selengkapnya

Kenali Jenis Biodiesel dari Minyak Kelapa Sawit: Ini Arti B20, B30, B35, dan B100

4 Juli 2024

Kenali Jenis Biodiesel dari Minyak Kelapa Sawit: Ini Arti B20, B30, B35, dan B100

Biodiesel dianggap sebagai bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan. Berikut beberapa jenis Biodiesel.

Baca Selengkapnya

Manfaat Biodiesel dalam Pengembangan Energi Hijau

4 Juli 2024

Manfaat Biodiesel dalam Pengembangan Energi Hijau

Biodiesel memiliki potensi besar untuk berkontribusi pada transformasi menuju energi yang lebih bersih dan berkelanjutan di masa depan.

Baca Selengkapnya

Harga Biodiesel Juli Ini Naik Jadi Rp 12.161 Per Liter, Apa itu Biodiesel?

4 Juli 2024

Harga Biodiesel Juli Ini Naik Jadi Rp 12.161 Per Liter, Apa itu Biodiesel?

Kementerian ESDM melalui Direktorat Jenderal EBTKE menetapkan Harga Indeks Pasar BBN jenis Biodiesel untuk Juli 2024 sebesar Rp 12.161 per liter.

Baca Selengkapnya

Naik, Harga Biodiesel per Mei 2024 jadi Rp 12.453 per Liter

2 Mei 2024

Naik, Harga Biodiesel per Mei 2024 jadi Rp 12.453 per Liter

Kementerian ESDM menetapkan harga indeks pasar bahan bakar nabati atau HIP BBN biodiesel per Mei 2024 sebesar Rp 12.453 per liter.

Baca Selengkapnya

Istilah B35 dan B40 Disampaikan Gibran Saat Debat Cawapres, Apa Maksudnya?

22 Januari 2024

Istilah B35 dan B40 Disampaikan Gibran Saat Debat Cawapres, Apa Maksudnya?

Lagi-lagi Gibran menyebut istilah dan singkatan dalam debat cawapres Pikpres 2024, antara lain B35 dan B40. Apa maksudnya?

Baca Selengkapnya