Ini 'Oleh-oleh' Prabowo dari Kunjungan ke Rusia dan Turki
Reporter
Antara
Editor
Yudono Yanuar
Jumat, 2 Agustus 2024 20:14 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, yang juga presiden terpilih, melaporkan hasil kunjungannya ke luar negeri kepada Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat, 2 Agustus 2024.
"Saya baru tiba kemarin sore, jadi saya hari ini minta waktu laporan ke Presiden, kunjungan saya (ke luar negeri) kemarin," ujar Prabowo.
Ia mengatakan dalam kunjungan ke luar negeri, antara lain menghadiri pembukaan Olimpiade di Paris, Prancis dan bertemu empat mata dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Prabowo juga ke Turki bertemu Presiden Recep Tayyip Erdogan, ke Rusia bertemu Presiden Vladimir Putin, ke Serbia bertemu Presiden Aleksandar Vui, serta ke Albania.
Berikut sejumlah hasil lawatan Prabowo:
Prabowo saat bertemu dengan Presiden Vladimir Putin di Istana Kepresidenan Kremlin, Rabu, 31 Juli 2024, antara lain bicara tentang rencana Moskow membuka kantor Konsulat Jenderal Rusia di Bali.
"Kami menyambut baik rencana Rusia membuka Konsulat Jenderal di Bali. Kami mendukung penuh rencana itu," kata Prabowo ke Putin sebagaimana disiarkan oleh sejumlah stasiun TV asing yang meliput langsung di Kremlin.
Pemerintah Rusia pada 20 Juli 2024 mengumumkan rencana membuka Konsulat Jenderal di Denpasar. Rencana itu telah dibuat dengan diterbitkannya peraturan pemerintah dan ditandatangani oleh Perdana Menteri Rusia Mikhail Mishustin pada bulan lalu.
Prabowo saat bertemu dengan Putin, pun mendukung adanya lebih banyak penerbangan langsung dari Moskow ke Bali, yang saat ini telah dibuka salah satunya oleh maskapai Rusia, Rossiya Airlines. Prabowo berharap ke depan ada lebih banyak maskapai Rusia yang membuka jalur penerbangan langsung ke Bali.
Dalam pertemuan 30 menit itu, Prabowo juga menjajaki peluang kerja sama mengembangkan teknologi pembangkit listrik menggunakan nuklir dengan Rusia.
"Di sektor energi nuklir, saya membahas ini dengan beberapa institusi terkait di Rusia, kemungkinan kita bekerja sama pada bidang reaktor modular dan reaktor utama," kata Prabowo ke Presiden Putin.
Reaktor nuklir merupakan salah satu komponen penting dalam pembangkit listrik tenaga nuklir. Rusia saat ini merupakan salah satu negara di dunia yang kebutuhan listriknya dipasok dari nuklir.
Prabowo juga menyampaikan sikap dan komitmen Indonesia untuk meningkatkan kerja sama dengan Rusia juga tak akan berubah meskipun nanti ada pergantian kepemimpinan dari Presiden Joko Widodo kepada Prabowo pada 20 Oktober 2024.
Presiden Putin merundingkan perkembangan perjanjian zona perdagangan bebas antara Uni Ekonomi Eurasia dan Indonesia.
“Kami juga berharap bahwa perjanjian zona perdagangan bebas antara Uni Ekonomi Eurasia dan Indonesia yang hampir dipersiapkan untuk ditandatangani juga akan memegang peran yang sangat positif dalam pengembangan hubungan perdagangan dan ekonomi kita,” kata Putin.
Putin mengatakan pasar Eurasia cukup besar dan luas. Begitu juga dengan pasar Indonesia, negara dengan penduduk yang berjumlah hampir 300 juta jiwa, juga sangat menarik bagi Rusia.
Berikutnya: 75 Tahun Hubungan Rusia-Indonesia