BI Kembangkan Fitur Qris Tap NFC, Tak Perlu Lagi Gunakan Kamera Ponsel untuk Scan Pembayaran

Jumat, 2 Agustus 2024 18:16 WIB

Cara membuat QRIS untuk pemilik bisnis atau merchant (UMKM) cukup mudah. Berikut ini langkah-langkahnya dan jenis pembayaran via QRIS. Foto: Canva

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia atau BI telah mengembangkan sistem pembayaran QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) baru, yakni QRIS Tap NFC. Pengguna kini tidak perlu lagi menggunakan kamera ponsel untuk scan, namun bisa memanfaatkan fitur Near-Field Communication (NFC) pada smartphone yang ditempel ke alat terminal pembayaran.

Produk ini telah resmi diluncurkan langsung oleh Gubernur BI, Perry Warjiyo dalam acara Festival Ekonomi Keuangan Digital (FEKDI) 2024, di Jakarta Convention Center hari ini. Kepala Departemen Sistem Pembayaran BI, Dicky Kartikoyono menerangkan seluruh rekening dan dompet digital yang dimiliki pembeli dapat disambungkan dalam fitur QRIS Tap. “Caranya bayar reader pakai NFC,” kata dia dalam konfrensi pers di JCC, Jumat, Agustus 2024.

Sistem baru ini nantinya akan digunakan berbagai macam pembayaran. Namun untuk saat ini baru dikembangkan di sektor transportasi umum. Saat ini BI sudah melakukan percontohan proyek pada pembayaran MRT. Jika negara lain tap dilakukan lewat kartu, ia memaparkan, Indonesia dapat menggunakan QRIS.

Dicky menambahkan, yang paling efektif mengguanakan tap saat ini adalah pembayaran yang butuh kecepatan, seperti jalan tol dan MRT. “Yang sekarang ini kita antisipasi para Gen Z dan Gen Alpha, mereka merasa bahwa enggak perlu uang lagi. Ini kemudahan yang harus konkret mereka rasakan,” ujarnya.

Dengan teknologi customer presented mode, pengguna perlu mengunduh sistem QRIS baru ini dari akun dompet digital maupun rekening. Mesin pembaca juga akan di-upgrade sehingga dapat mengenali nomor identitas atau ID pengguna. Meski demikian, sistem ini baru bisa digunakan oleh NFC khusus ponsel android. Karena Menurut Dicky, Indonesia pengguna terbanyak sistem operasi tersebut.

Advertising
Advertising

Ketua Umum Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI), Santoso Liem mengatakan, peluncuran ini baru permulaan. Ke depannya, metode pembayaran ini akan dikembangkan pula hingga sektor industri lain, namun masih butuh watu untuk integrasi.

Pegembangan QRIS Tap dilakukan karena melihat pengguna metode pembayaran itu yang cukup banyak. QRIS sendiri telah digunakan oleh hampir 31 juta mercahant. “Penggunanya hampir 90 persen sudah memiliki smartphone yang rata-rata sudah ada NFC-nya,” kata dia di lokasi yang sama.

BI bekerja sama dengan ASPI menganggap sistem ini sebagai terobosan yang sangat memudahkan. Karena tidak perlu lagi mengakses kamera QRIS. “Saya percaya ini nanti implementasinya akan cepat, pada dasarnya tinggal meng-upgrade yang eksisting saja,” tuturnya.

Pilihan Editor: BI Respons Sinyal Penurunan Suku Bunga The Fed September

Berita terkait

Jasa Marga Lepas Saham Tol Trans Jawa Senilai Rp 12,82 Triliun, Ini Alasannya

6 jam lalu

Jasa Marga Lepas Saham Tol Trans Jawa Senilai Rp 12,82 Triliun, Ini Alasannya

Corporate Communication PT Jasa Marga, Lisye Octaviana mengungkapkan keputusan itu diambil dalam RUPS Luar Biasa pada 18 September 2024.

Baca Selengkapnya

Utang Luar Negeri Indonesia Naik pada Juli 2024, Tembus USD 414,3 Miliar

7 jam lalu

Utang Luar Negeri Indonesia Naik pada Juli 2024, Tembus USD 414,3 Miliar

Bank Indonesia mencatat utang luar negeri Indonesia pemerintah pada Juli 2024 sebesar US$194,3 miliar, atau tumbuh sebesar 0,6 persen year-on-year.

Baca Selengkapnya

IN2MF Paris: Modest Fashion Indonesia Unjuk Gigi di Panggung Dunia

12 jam lalu

IN2MF Paris: Modest Fashion Indonesia Unjuk Gigi di Panggung Dunia

Modest fashion Indonesia siap bersaing dengan merek internasional, dengan membawa nilai-nilai tradisi, keberlanjutan, dan inovasi yang membanggan.

Baca Selengkapnya

BI Catat Pertumbuhan Kredit Perbankan Sebesar 11,40 Persen pada Agustus 2024

13 jam lalu

BI Catat Pertumbuhan Kredit Perbankan Sebesar 11,40 Persen pada Agustus 2024

Bank Indonesia (BI) mencatat kredit perbankan tumbuh sebesar 11,40 persen pada Agustus 2024. Jumlah tersebut dinilai tergolong kuat.

Baca Selengkapnya

Usut Dugaan Korupsi Dana CSR BI dan OJK, KPK: Ada yang Dipakai untuk Kepentingan Pribadi

13 jam lalu

Usut Dugaan Korupsi Dana CSR BI dan OJK, KPK: Ada yang Dipakai untuk Kepentingan Pribadi

KPK tengah mengusut dugaan korupsi dana CSR Bank Indonesia dan OJK. Ada yang digunakan untuk kepentingan pribadi.

Baca Selengkapnya

BI Proyeksikan Suku Bunga The Fed Turun Tiga Kali Tahun Ini

14 jam lalu

BI Proyeksikan Suku Bunga The Fed Turun Tiga Kali Tahun Ini

Bank Indonesia memprediksi The Fed akan memangkas suku bunga sebanyak tiga kali tahun ini yaitu pada September, November, dan Desember.

Baca Selengkapnya

Bos BI Buka Suara tentang Pengusutan KPK terhadap Kasus Dugaan Korupsi Dana CSR

16 jam lalu

Bos BI Buka Suara tentang Pengusutan KPK terhadap Kasus Dugaan Korupsi Dana CSR

Gubernur Bank Indonesia mengatakan bank yang dipimpinnya telah memberikan keterangan yang diperlukan dalam proses pengusutan KPK terhadap dugaan korupsi dana CSR.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia Turunkan Suku Bunga Acuan Jadi 6 Persen

21 jam lalu

Bank Indonesia Turunkan Suku Bunga Acuan Jadi 6 Persen

Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 6 persen untuk September 2024.

Baca Selengkapnya

Rupiah Stagnan saat BI Pangkas Tingkat Suku Bunga Acuan Menjadi 6 Persen

23 jam lalu

Rupiah Stagnan saat BI Pangkas Tingkat Suku Bunga Acuan Menjadi 6 Persen

Rupiah ditutup stagnan bertahan pada level Rp15.335. Di hari yang sama, Bank Indonesia memangkas tingkat suku bunga acuan sebesar 25 basis poin

Baca Selengkapnya

BI Diminta Pertahankan Suku Bunga Acuan di 6,25 Persen pada Rapat Dewan Gubernur Hari Ini, Kenapa?

1 hari lalu

BI Diminta Pertahankan Suku Bunga Acuan di 6,25 Persen pada Rapat Dewan Gubernur Hari Ini, Kenapa?

Menurut analisis LPEM FEB UI, BI perlu mempertahankan suku bunga acuan di angka 6,25 persen pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) kali ini.

Baca Selengkapnya