BI Respons Sinyal Penurunan Suku Bunga The Fed September
Reporter
Annisa Febiola
Editor
Agung Sedayu
Jumat, 2 Agustus 2024 16:11 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti buka suara perihal sinyal penurunan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve atau The Fed pada September atau kuartal IV 2024. Dia menyebut, sinyal penurunan suku bunga tersebut sudah sesuai dengan ekspektasi BI.
"Ya, ini sudah sesuai ekspektasi kami, ya," katanya saat ditemui di Jakarta Convention Center Senayan, Jakarta Pusat pada Kamis, 1 Agustus 2024.
Meskipun demikian, Destry mengatakan BI memasang target yang konservatif terkait penurunan suku bunga acuan oleh The Fed. Pun, kata dia BI juga sudah mengantisipasi kebijakan pemangkasan. "Ya, pokoknya kami kan juga sudah antisipasi bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga. Antisipasi kami memang lebih konservatif di Desember," ujarnya.
Namun jika penurunan suku bunga acuan bisa lebih cepat dari itu, menurut Destry geliat perekonomian akan makin membaik. Artinya, situasi high for longer bisa mereda.
"Kalau misalnya The Fed bisa cepat menurunkannya September, ya pastinya juga lebih bagus. Jadi, kan situasi high for longer-nya bisa turun secara bertahap."
Destry juga menyoroti bank sentral Eropa yakni European Central Bank (ECB) yang telah memangkas suku bunga acuan pada Juni lalu. Jika The Fed lebih cepat menurunkan suku bunga, maka Destry menilai akan membawa impak bagus untuk Indonesia. "Apalagi Eropa kan juga sudah turun suku bunga, pasti bagus lah. InsyaAllah buat Indonesia bagus," katanya.
Sebelumnya, The Fed memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan di level 5,25-5,5 persen. Penurunan suku bunga seiring dengan inflasi semakin mereda. Bank sentral membuka peluang untuk memangkas suku bunga pada pertemuan bulan September mendatang.
"Inflasi telah mereda selama setahun terakhir tetapi masih terbilang tinggi. Dalam beberapa bulan terakhir, ada beberapa kemajuan lanjutan menuju target inflasi 2 persen yang dicanangkan Komite," kata Komite Pasar Terbuka Federal (Federal Open Market Committee/FOMC), badan pembuat kebijakan The Fed, dalam pernyataannya setelah pertemuan selama dua hari, seperti dikutip Antara pada Kamis, 1 Agustus 2024.
ANTARA
Pilihan Editor: Edisi Khusus 10 Tahun Jokowi: Pekerja Celaka karena UU Cipta Kerja