Rupiah Diprediksi Menguat, Bergerak di Level Rp 16.180 - Rp 16.260 per Dolar AS

Jumat, 2 Agustus 2024 12:02 WIB

Pegawai menghitung mata uang asing di Dolarindo Jakarta, Senin, 10 Juni 2024. Rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di tengah kuatnya data ketenagakerjaan AS serta derasnya dana asing yang keluar dari Surat Berharga Negara (SBN). Dilansir dari Refinitiv, rupiah ditutup melemah 0,53 persen di angka Rp16.275 per dolar AS pada Senin (10/6). Depresiasi rupiah ini berbanding terbalik dengan penutupan perdagangan pada Jumat (7/6) yang menguat sebesar 0,4 persen. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, memprediksi mata uang rupiah bergerak fluktuatif pada Jumat, 2 Agustus 2024. Dia memperkirakan pergerakan rupiah ditutup menguat di level Rp 16.180 hingga Rp 16.260 per dolar AS.

“Mata uang rupiah fluktuatif, namun ditutup menguat di rentang Rp 16.180 - Rp 16.260 per dolar AS,” kata Ibrahim dalam analisis hariannya, dikutip Jumat.

Pada penutupan perdagangan Kamis sore, 1 Agustus 2024, mata uang rupiah tercatat menguat 23 poin menjadi Rp 16.237 per dolar AS. Rupiah sempat menguat 45 poin dari penutupan sebelumnya di Rp 16.260 per dolar AS.

Ibrahim menyebutkan, Ketua Federal Reserve (the Fed) Jerome Powell mengisyaratkan bahwa pemotongan suku bunga dapat dilakukan paling cepat di bulan September jika tingkat inflasi tetap sesuai dengan ekspektasi.

Di Asia, ungkap Ibrahim, Gubernur Bank of Japan (BOJ) mengindikasikan bahwa bank sentral semakin dekat untuk mengakhiri langkah-langkah stimulus selama beberapa dekade lebih awal dari yang diperkirakan sebelumnya. Suku bunga acuan jangka pendek BOJ berada di sekitar 0,25 persen setelah kenaikan pada hari Rabu. “Gubernur Kazuo Ueda mengatakan bank akan terus menaikkan suku bunga setelah kenaikan 15 basis poin pada hari Rabu, terutama jika ekonomi dan inflasi terus membaik sejalan dengan prospek BOJ,” kata Ibrahim.

Advertising
Advertising

Sementara itu, menurut Ibrahim, pemulihan ekonomi Tiongkok terhenti karena data Purchasing Managers’ Index (PMI) yang lebih negatif. Data indeks manajer pembelian Caixin pada hari Kamis menunjukkan kontraksi yang tidak terduga di sektor manufaktur Tiongkok. Angka tersebut muncul hanya sehari setelah data PMI pemerintah menunjukkan tren yang sama. PMI Caixin merupakan titik lemah utama, mengingat sejauh ini, PMI tersebut telah melukiskan gambaran yang lebih positif tentang sektor manufaktur Tiongkok.

Selanjutnya: Di dalam negeri, aktivitas manufaktur nasional tercatat mengalami kontraksi....

<!--more-->

Di dalam negeri, aktivitas manufaktur nasional tercatat mengalami kontraksi setelah bertahan di level ekspansi selama 34 bulan berturut-turut. Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur Indonesia pada Juli 2024 kini berada di level 49,3 atau turun 1,4 poin dari bulan sebelumnya.

Berdasarkan laporan S&P Global, terakhir kali PMI manufaktur tercatat terkontraksi di bawah level 50 ialah pada Agustus 2021. Kala itu, pandemi masih berlangsung dan PMI manufaktur Indonesia berada di level 43,7. Setelahnya, kinerja manufaktur terus berekspansi.

Laporan S&P Global juga menunjukkan bahwa produsen memilih untuk sedikit mengurangi aktivitas pembelian mereka pada Juli yang menandai penurunan pertama sejak bulan Agustus 2021.

Sementara itu, inflasi harga input berkurang pada Juli meski masih tinggi. Kenaikan umum pada harga bahan baku ditambah dengan nilai tukar yang buruk mendorong biaya inflasi pada periode survei terkini.

Produsen menanggapinya dengan menaikkan biaya secara maksimal selama 3 bulan. Dalam 12 bulan mendatang, perusahaan percaya diri volume penjualan akan membaik dan kondisi pasar akan menguat. Kepercayaan diri ini mencapai level tertinggi sejak Februari.

Pilihan Editor: Larangan Jual Rokok Eceran dalam PP Kesehatan Diprotes Pedagang, Jumlah Perokok Muda Naik Signifikan

Berita terkait

Hadiri Kongres ISEI di Solo, Jokowi Ungkap Tantangan Hadapi Gejolak Ekonomi Global

2 jam lalu

Hadiri Kongres ISEI di Solo, Jokowi Ungkap Tantangan Hadapi Gejolak Ekonomi Global

Presiden Jokowi menegaskan agar dalam menghadapi gejolak dan ketidakpastian ekonomi global ini Indonesia harus bisa fokus dalam kerja.

Baca Selengkapnya

BI Proyeksikan Suku Bunga The Fed Turun Tiga Kali Tahun Ini

15 jam lalu

BI Proyeksikan Suku Bunga The Fed Turun Tiga Kali Tahun Ini

Bank Indonesia memprediksi The Fed akan memangkas suku bunga sebanyak tiga kali tahun ini yaitu pada September, November, dan Desember.

Baca Selengkapnya

Rupiah Stagnan saat BI Pangkas Tingkat Suku Bunga Acuan Menjadi 6 Persen

23 jam lalu

Rupiah Stagnan saat BI Pangkas Tingkat Suku Bunga Acuan Menjadi 6 Persen

Rupiah ditutup stagnan bertahan pada level Rp15.335. Di hari yang sama, Bank Indonesia memangkas tingkat suku bunga acuan sebesar 25 basis poin

Baca Selengkapnya

Sumber Kekayaan Anindya Bakrie yang Dongkel Ketum Kadin Arsjad Rasjid

2 hari lalu

Sumber Kekayaan Anindya Bakrie yang Dongkel Ketum Kadin Arsjad Rasjid

Daftar anak usaha Bakrie Group yang dipimpin Ketua Umum Kadin Indonesia baru, Anindya Bakrie.

Baca Selengkapnya

BI Adakan Rapat Dewan Gubernur Besok, Ekonom Sarankan Pangkas Suku Bunga Acuan

3 hari lalu

BI Adakan Rapat Dewan Gubernur Besok, Ekonom Sarankan Pangkas Suku Bunga Acuan

Bank Indonesia akan menentukan penurunan, penaikan, atau penahanan suku bunga acuan setelah Rapat Dewan Gubernur (RDG) selama dua hari mulai besok.

Baca Selengkapnya

Pj Sekda Kabupaten Serang Dorong TPID Jaga Stabilitas Inflasi

3 hari lalu

Pj Sekda Kabupaten Serang Dorong TPID Jaga Stabilitas Inflasi

Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Kabupaten Serang, Rudy Suhartanto meminta Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Serang untuk menjaga stabilitas inflasi, sebagai upaya untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari masyarakat tetap stabil.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat Sore Ini, Analis Prediksi Lanjut Hingga Pekan Depan

6 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat Sore Ini, Analis Prediksi Lanjut Hingga Pekan Depan

Ibrahim memprediksi rupiah masih akan tetap menguat pada Selasa pekan depan, 17 September 2024.

Baca Selengkapnya

Kendalikan Inflasi, Penjabat Bupati Banyuasin Tinjau Persediaan Beras

6 hari lalu

Kendalikan Inflasi, Penjabat Bupati Banyuasin Tinjau Persediaan Beras

Kegiatan itu untuk memastikan ketersediaan bahan pangan, terutama beras aman dan stabil di pasaran. Juga sebagai salah satu upaya pengendalian inflasi di Kabupaten Banyuasin.

Baca Selengkapnya

Ekonom Desak BI Berani Ambil Keputusan Segera Turunkan Suku Bunga, Ini Sebabnya

6 hari lalu

Ekonom Desak BI Berani Ambil Keputusan Segera Turunkan Suku Bunga, Ini Sebabnya

Indef meminta BI berani mengambil keputusan pelonggaran dan tidak terlalu bergantung suku bunga acuan AS. Kenapa?

Baca Selengkapnya

IHSG Menguat di Angka 7.798 pada Penutupan Bursa Hari Ini, Besok Berpotensi Naik

7 hari lalu

IHSG Menguat di Angka 7.798 pada Penutupan Bursa Hari Ini, Besok Berpotensi Naik

IHSG mengalami penguatan signifikan hari ini. Pada penutupan bursa berada di angka 7.798,15 dan diprediksi akan kembali menguat besok.

Baca Selengkapnya