Pembayaran QRIS Tingkatkan Penjualan UMKM di Daerah

Kamis, 1 Agustus 2024 22:51 WIB

Pembeli melakukan transaksi menggunakan QRIS untuk pembelian jamu tradisional di Pasar Kemiri, Jakarta, 15 November 2023. Bank Indonesia (BI) mencatat nominal transaksi QRIS di DKI Jakarta tumbuh sebesar 89,64 persen (YoY) yaitu mencapai Rp18,33 triliun. TEMPO/Fajar Januarta

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Lampung, Junanto Herdiawan, mengungkapkan tingginya manfaat ekonomi yang diperoleh pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah atau UMKM melalui pembayaran digital Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). Menurut dia, QRIS berhasil meningkatkan penjualan UMKM di daerah.

"QRIS itu mampu mengangkat kegiatan bisnis," ujar Junanto dalam diskusi Casual Talk: Digital Payment Infinity pada Festival Ekonomi Keuangan Digital dan Karya Kreatif Indonesia (FEKDI KKI) di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Kamis, 1 Agustus 2024.

Junanto mencontohkan Mbak Samiem, seorang pedagang jamu di Lampung yang berhasil meningkatkan penjualannya setelah menggunakan sistem pembayaran QRIS. Awalnya, Samiem sering kesulitan memberikan uang kembali ketika pembayaran dilakukan dengan uang tunai, terutama saat pembeli memberikan pecahan uang besar.

Tak jarang, kata dia, Samiem harus berkeliling mencari kembalian. Kondisi itu pun dirasa membuat pembeli kerepotan karena harus mengorbankan waktu untuk menunggu. Setelah beralih ke sistem pembayaran QRIS, kata Junanto, pembeli jamu Samiem meningkat karena merasa dimudahkan dengan adanya pembayaran digital. "Lebih gampang pake QRIS, karena tinggal difoto gitu aja langsung bayar," ujar Junanto menirukan ucapan Samiem.

Junanto mengatakan pengalamannya ini menunjukkan bahwa QRIS tidak hanya memudahkan transaksi, tetapi juga meningkatkan nominal pembelian. Menurut dia, strategi Bank Indonesia mendorong adopsi pembayaran digital di daerah mencakup sinergi dan kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk perbankan dan pemerintah daerah.

Advertising
Advertising

Dia mengatakan inisiatif seperti penggunaan QRIS dalam kegiatan kuliner dan pasar telah berhasil menarik minat masyarakat untuk bertransaksi secara digital. "Jadi sinergi, kolaborasi, termasuk dengan Kementerian/Lembaga pemerintah kita ada," katanya.

Selain itu, literasi digital juga menjadi fokus utama BI dalam meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai manfaat pembayaran non-tunai. Dengan edukasi yang tepat, diharapkan masyarakat dapat memanfaatkan teknologi pembayaran digital dengan bijak dan efektif. "Literasi ini penting banget, karena (literasi keuangan masyarakat) masih rendah," katanya.

Pilihan editor: Kerepotan Menjelang Upacara 17 Agustus di IKN: Bawa Bus dari Solo, Batasi Undangan sampai Ruang Khusus Bendera Pusaka

Berita terkait

Wahyu Hidayat: UMKM Kota Malang Berpotensi Naik Kelas

4 jam lalu

Wahyu Hidayat: UMKM Kota Malang Berpotensi Naik Kelas

UMKM di Kota Malang sangat berpotensi naik kelas.

Baca Selengkapnya

Utang Luar Negeri Indonesia Naik pada Juli 2024, Tembus USD 414,3 Miliar

9 jam lalu

Utang Luar Negeri Indonesia Naik pada Juli 2024, Tembus USD 414,3 Miliar

Bank Indonesia mencatat utang luar negeri Indonesia pemerintah pada Juli 2024 sebesar US$194,3 miliar, atau tumbuh sebesar 0,6 persen year-on-year.

Baca Selengkapnya

IN2MF Paris: Modest Fashion Indonesia Unjuk Gigi di Panggung Dunia

14 jam lalu

IN2MF Paris: Modest Fashion Indonesia Unjuk Gigi di Panggung Dunia

Modest fashion Indonesia siap bersaing dengan merek internasional, dengan membawa nilai-nilai tradisi, keberlanjutan, dan inovasi yang membanggan.

Baca Selengkapnya

BI Catat Pertumbuhan Kredit Perbankan Sebesar 11,40 Persen pada Agustus 2024

15 jam lalu

BI Catat Pertumbuhan Kredit Perbankan Sebesar 11,40 Persen pada Agustus 2024

Bank Indonesia (BI) mencatat kredit perbankan tumbuh sebesar 11,40 persen pada Agustus 2024. Jumlah tersebut dinilai tergolong kuat.

Baca Selengkapnya

Usut Dugaan Korupsi Dana CSR BI dan OJK, KPK: Ada yang Dipakai untuk Kepentingan Pribadi

15 jam lalu

Usut Dugaan Korupsi Dana CSR BI dan OJK, KPK: Ada yang Dipakai untuk Kepentingan Pribadi

KPK tengah mengusut dugaan korupsi dana CSR Bank Indonesia dan OJK. Ada yang digunakan untuk kepentingan pribadi.

Baca Selengkapnya

BI Proyeksikan Suku Bunga The Fed Turun Tiga Kali Tahun Ini

16 jam lalu

BI Proyeksikan Suku Bunga The Fed Turun Tiga Kali Tahun Ini

Bank Indonesia memprediksi The Fed akan memangkas suku bunga sebanyak tiga kali tahun ini yaitu pada September, November, dan Desember.

Baca Selengkapnya

Bos BI Buka Suara tentang Pengusutan KPK terhadap Kasus Dugaan Korupsi Dana CSR

18 jam lalu

Bos BI Buka Suara tentang Pengusutan KPK terhadap Kasus Dugaan Korupsi Dana CSR

Gubernur Bank Indonesia mengatakan bank yang dipimpinnya telah memberikan keterangan yang diperlukan dalam proses pengusutan KPK terhadap dugaan korupsi dana CSR.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia Turunkan Suku Bunga Acuan Jadi 6 Persen

23 jam lalu

Bank Indonesia Turunkan Suku Bunga Acuan Jadi 6 Persen

Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 6 persen untuk September 2024.

Baca Selengkapnya

Rupiah Stagnan saat BI Pangkas Tingkat Suku Bunga Acuan Menjadi 6 Persen

1 hari lalu

Rupiah Stagnan saat BI Pangkas Tingkat Suku Bunga Acuan Menjadi 6 Persen

Rupiah ditutup stagnan bertahan pada level Rp15.335. Di hari yang sama, Bank Indonesia memangkas tingkat suku bunga acuan sebesar 25 basis poin

Baca Selengkapnya

UMKM Bisa Tingkatkan Penjualan hingga 13 Kali Lipat Lewat Fitur Shopee Live dan Shopee Video

1 hari lalu

UMKM Bisa Tingkatkan Penjualan hingga 13 Kali Lipat Lewat Fitur Shopee Live dan Shopee Video

Live streaming di fitur Shopee Live pada program 9.9 Sale efektif mendorong penjualan UMKM hingga lima kali lipat.

Baca Selengkapnya