Tiket Konser Akan Dikenai Cukai, Sandiaga Uno: Nggak Produk Lain?

Selasa, 30 Juli 2024 07:47 WIB

Sandiaga Uno di acara Eksotika Bromo yang digelar di lautan pasir Gunung Bromo, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Sabtu, 27 Juli 2024. ANTARA/Diskominfo Kabupaten Probolinggo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan institusinya memilih tak banyak bicara soal rencana pengenaan cukai tiket konser. Dia menyebut kementeriannya lebih fokus untuk mendatangkan wisatawan mancanegara ke Indonesia.

“Kita tidak tanggapi dulu. Kita fokus pada isu yang sudah ada di depan mata,” kata Sandiaga saat ditemui di kantornya pada Senin, 29 Juli 2024.

Meski demikian, Sandiaga mengatakan isu ini tak dicurigai dan bisa mendatangkan polemik. Dia akan menunggu kalau rencana ini diterapkan berapa besar cukai yang akan dikenai untuk tiket konser.

“Saya rasa kita jangan terlalu ber-suudzon. Kita lihat berapa sih yang ditarget dari Bea Cukai untuk tiket ini," kata dia.

Selain itu, Sandi mengatakan Indonesia memang butuh potensi pendapatan yang luas. Namun, ia mempertanyakan kalau tiket konser ini yang justru akan dikenai cukai.

Advertising
Advertising

Dia mengusulkan rencana ini sebaiknya dikaji lenih mendalam. "Memang benar Indonesia itu perlu uang fiskal yang lebih luas, tapi apakah ini yang tepat? Apakah nggak produk-produk lain? Itu yang mestinya kita masuk ke dalam sebuah diskusi yang lebih teknologis, lebih mendalam, sehingga jangan sampai justru merugikan,” kata dia.

Direktur Komunikasi dan Bimbingan Pengguna Jasa Bea Cukai, Nirwala Dwi Heriyanto sebelumnya mengomentari rencana ekstensifikasi atau penambahan objek cukai baru. Sebelumnya ramai diberitakan rumah, tiket konser, makanan cepat saji, tisu, smartphone, MSG hingga detergen akan kena cukai.

Nirwala mengatakan kebijakan ekstensifikasi tersebut masih berupa usulan dari berbagai pihak. “Belum masuk kajian, dan juga dalam rangka untuk mendapatkan masukan dari kalangan akademisi," ujarnya dalam pernyataan resmi, Rabu 24 Juli 2024.

Pada dasarnya, ia menerangkan, kriteria barang yang dikenakan cukai ialah barang yang mempunyai sifat atau karakteristik konsumsinya perlu dikendalikan. Peredaran barang tersebut perlu diawasi dan pemakaiannya dapat menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat atau lingkungan hidup. Selain itu pengenaan cukai juga dilakukan pada barang yang pemakaiannya perlu pembebanan pungutan negara demi keadilan dan keseimbangan.

Ia menegaskan, hingga saat ini barang yang dikenakan cukai baru ada tiga jenis, yaitu etil alkohol atau etanol, minuman yang mengandung etil alkohol, dan hasil tembakau. Terkait wacana optimalisasi penerimaan negara melalui ekstensifikasi objek cukai, menurut dia, tidak bisa dengan cepat ditetapkan.

Musababnya, perlu pembahasan panjang dan melalui banyak tahap, termasuk mendengarkan aspirasi masyarakat. "Prosesnya dimulai dari penyampaian rencana ekstensifikasi cukai ke DPR, penentuan target penerimaan dalam RAPBN bersama DPR, dan penyusunan peraturan pemerintah sebagai payung hukum pengaturan ekstensifikasi tersebut," kata dia.

Pemerintah juga sangat hati-hati dalam menetapkan suatu barang sebagai barang kena cukai. Sebagai contoh, pengenaan cukai terhadap minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) dan plastik, yang penerimaannya sudah dicantumkan dalam APBN, belum diimplementasikan.

“Karena, pemerintah sangat prudent dan betul-betul mempertimbangkan berbagai aspek, seperti kondisi ekonomi masyarakat, nasional, industri, aspek kesehatan, lingkungan, dan lainnya,” kata Nirwala.

ADIL AL HASAN | ILONA ESTERINA

Pilihan Editor: Bea Cukai Tanggapi Rencana Smartphone hingga Tiket Konser Bakal Kena Cukai: Masih Usulan

Berita terkait

DPR Usulkan Tarif Cukai Minuman Berpemanis

5 hari lalu

DPR Usulkan Tarif Cukai Minuman Berpemanis

DPR mengusulkan tarif cukai minuman berpemanis dalam kemasan hingga 20 persen

Baca Selengkapnya

Jumlah Kasus PHK Naik, Sandiaga: Saya Korban PHK Tahun 1997

8 hari lalu

Jumlah Kasus PHK Naik, Sandiaga: Saya Korban PHK Tahun 1997

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno angkat bicara soal kenaikan jumlah kasus PHK belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Polemik Penolakan Chattra di Stupa Induk Candi Borobudur, Sandiaga: Semua Pihak Harus Didengar

8 hari lalu

Polemik Penolakan Chattra di Stupa Induk Candi Borobudur, Sandiaga: Semua Pihak Harus Didengar

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menegaskan semua aspirasi soal pemasangan chattra di Candi Borobudur harus didengar.

Baca Selengkapnya

Pesan Sandiaga Uno kepada Bakal Calon Kepala Daerah di Pilgub Jakarta 2024

12 hari lalu

Pesan Sandiaga Uno kepada Bakal Calon Kepala Daerah di Pilgub Jakarta 2024

Sandiaga menyarankan kepada kandidat di Pilgub Jakarta agar memberi penekanan pada penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

Fraksi-Fraksi di DPR Setujui Penambahan Anggaran Kemenparekraf jadi Rp 3,05 Triliun agar Dibahas Banggar

13 hari lalu

Fraksi-Fraksi di DPR Setujui Penambahan Anggaran Kemenparekraf jadi Rp 3,05 Triliun agar Dibahas Banggar

Fraksi-fraksi di Komisi X DPR menyetujui usulan tambahan anggaran untuk pagu indikatif 2025 Kemenparekraf untuk dibahas di Badan Banggar DPR.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Bersiap Tinggal Rumah Dinas Menteri Pariwisata

13 hari lalu

Sandiaga Bersiap Tinggal Rumah Dinas Menteri Pariwisata

Menteri Pariwisata Sandiaga Salahuddin Uno sudah siap-siap untuk meninggalkan rumah dinas menteri bulan ini.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Konser FireHouse di Jakarta, Bandung, dan Surabaya Oktober 2024

13 hari lalu

Serba-serbi Konser FireHouse di Jakarta, Bandung, dan Surabaya Oktober 2024

Konser FireHouse di Jakarta, Bandung, dan Surabaya pada Oktober 2024 akan menjadi penghormatan bagi C.J. Snare yang telah wafat.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno Hadiri Mice to Meet You 2024

14 hari lalu

Sandiaga Uno Hadiri Mice to Meet You 2024

Acara tahunan 'Mice to Meet You 2024' yang diadakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) berlangsung dengan sukses di Black Stone Yacht Club Bali

Baca Selengkapnya

Oasis Beri Peringatan Usai Tiket Konsernya Dijual Lagi dengan Harga Ratusan Juta

19 hari lalu

Oasis Beri Peringatan Usai Tiket Konsernya Dijual Lagi dengan Harga Ratusan Juta

Tiket konser Oasis dijual kembali dengan harga ratusan juta rupiah tak lama setelah penjualan dimulai.

Baca Selengkapnya

Berkelakar soal Sandiaga, Prabowo: Kader yang Saya Susupi ke PPP

19 hari lalu

Berkelakar soal Sandiaga, Prabowo: Kader yang Saya Susupi ke PPP

Mulanya, Prabowo menyambut semua tamu undangan yang hadir. Prabowo memulai menyapa Presiden Jokowi, Wakil Presiden, Ma'ruf Amin, dan para menteri.

Baca Selengkapnya