Menko Airlangga Sebut Jakarta dan Kaltim Sudah Lolos Middle Income Trap
Reporter
Ilona Estherina
Editor
Grace gandhi
Kamis, 25 Juli 2024 13:48 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Indonesia sangat mungkin keluar dari jabakan negara berpendapatan menengah atau middle income trap.
Ketua Umum Partai Golkar itu berujar, saat ini Jakarta dan Kalimantan Timur (Kaltim) telah lolos dari perangkap. Jakarta pendapatan per kapitan mencapai US$ 21 ribu. Bahkan di Jakarta Pusat sudah mencapai US$ 50 ribu. “Jadi aglomerasi Jakarta itu sudah setara dengan negara-negara lain termasuk Singapura,” kata Airlangga pada perayaan HUT Kemenko Perekonomian, Kamis, 25 Juli 2024.
Kalimantan Timur, ia melanjutkan, juga sudah terlepas dari perangkap pendapatan menengah. “IKN juga sudah lolos dari middle income trap dan juga termasuk Kaltara (Kalimantan Utara) pendapatannya sekitar US$ 17 ribu,” ujarnya lagi.
Menghadapi tantangan selanjutnya, Kantor Kemenko akan memetakan seluruh provinsi. Melihat bagaimana motor penggerak ekonomi di masing-masing wilayah kesejahteraan sosialnya. Airlangga mengatakan Kemenko juga bakal menyasar tingkat pendidikan dan kemiskinan di setiap daerah.
Seluruh datanya saat ini sudah ada, sehingga pemerintah bisa melihat apa yang harus dilakukan agar provinsi lain bisa seperti Jakarta atau Kalimantan Timur. “Yang membedakan berbagai wilayah, tentu kalau di luar Jawa itu banyak yang resource based, berbasis pada bahan baku, tetapi Jakarta sudah service industri,” kata Airlangga.
Berdasarkan data World Bank atau Bank dunia, pada 2023 Gross Nasional Income (GNI) per kapita Indonesia ada di kisaran US$ 4.870. Sementara di tahun yang sama, rata-rata GNI per kapita Singapura mencapai US$ 70.590. Pendapatan per kapita Indonesia juga masih rendah dibanding negara ASEAN lain seperti Thailand yang mencapai US$ 7.180 atau Malaysia US$ 11.970.
Wolrd Bank mengkategorikan pendapatan negara dalam beberapa kelas. Lower middle income economies atau negara berpendapatan menegah ke bawah adalah mereka yang punya GNI per kapita antara US$ 1.136- U$$ 4,465. Sementara negara upper middle income atau pendapatan menengah atas pendapatan per kapita US$ 4.466- US$ 13.845. Adapun negara berpendapatan tinggi memiliki GNI per kapita US$ 13.846 atau lebih.
Pilihan Editor: Kemenko Perekonomian Rayakan HUT ke-58, Airlangga Curhat Hadapi Pandemi dengan Melebarkan Defisit Anggaran