Kata Roti Aoka Soal Produknya Tak Berjamur Meski Kedaluwarsa

Selasa, 23 Juli 2024 14:41 WIB

Tangkapan layar produk roti Okko dari situ resmi www.rotiokko.com

TEMPO.CO, Jakarta - Produsen roti Aoka menghadapi tuduhan penggunaan bahan pengawet kosmetik berbahaya, sodium dehydroacetate, agar tahan lama dan tidak berjamur meski sudah melewati masa kedaluwarsanya. Dugaan ini muncul usai sejumlah pengusaha makanan rumahan menggelar uji laboratorium pada merek roti tersebut di laboratorium SGS Indonesia, bagian dari SGS Group.

Hasil uji laboratorium menyebutkan produk roti dari PT Indonesia Bakery Family itu mengandung sodium dehydroacetate dalam bentuk asam dehidroasetat sebanyak 235 miligram per kilogram. Zat yang juga sering disebut natrium dehydroacetate itu adalah salah satu zat aditif yang digunakan sebagai bahan pengawet kosmetik.

Menanggapi tuduhan tersebut, PT Indonesia Bakery Family selaku produsen roti Aoka pun buka suara. Head of Legal Indonesia Bakery Family Kemas Ahmad Yani mengatakan, berita bahwa roti buatan perusahaannya mengandung bahan yang bisa mengganggu kesehatan telah membuat perusahaan itu merugi.

Berdasarkan laporan Majalah Tempo berjudul “Penjelasan Produsen Roti Aoka dan Okko Soal Bahan Pengawet Berbahaya,” Kemas menegaskan bahwa roti Aoka tidak mengandung bahan sodium dehydroacetate.

“Kami ingin menegaskan bahwa roti buatan kami tidak menggunakan sodium dehydroacetate. Sebanyak 16 produk kami sudah mendapatkan izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM),” ucap Kemas pada Rabu, 17 Juli 2024. Dia juga menyatakan melayangkan somasi kepada SGS karena menganggap isi penilaian mereka tidak benar, fitnah, dan merugikan perusahaan.

Advertising
Advertising

Menurut Kemas, perusahaannya selama ini selalu mengikuti regulasi dan diawasi ketat secara periodik. Dia pun menduga tuduhan ini muncul karena adanya unsur persaingan bisnis.

“Melihat kondisi ini, kami menduga ada unsur persaingan bisnis yang tidak sehat. Kami perusahaan baru, mungkin makin gede, molek, cantik, ini luar biasa,” kata dia.

Selain itu, Kemas juga mengaku pihaknya tak keberatan jika produknya harus melakukan uji laboratorium ulang. Bahkan, dia menuturkan tim dari roti Aoka sudah berangkat ke Singapura dan Cina untuk melakukan uji laboratorium agar memiliki pembanding dengan pengujian di dalam negeri.

Adapun pengujian di luar negeri itu dilakukan untuk mengkonfirmasi bahan yang dituduhkan. “Produk kami yang sudah jadi, mengandung bahan itu atau tidak. Termasuk tanggal produksi yang mana karena tanggal yang diuji berbeda-beda,” tuturnya.

Menurut Kemas, selama ini BPOM rutin melakukan inspeksi mendadak dari pagi sampai malam di perusahaannya. Terakhir pemeriksaan itu dilakukan pada 1 Juli lalu. Dari hasil pemeriksaan itu, tidak ada hal yang menyangkut masalah penggunaan bahan pengawet berbahaya.

“Otomatis ketahuan kalau ada. (Catatan BPOM) hanya itu, masalah fasilitas. Bahan baku, formula, aman semua, tidak ada yang membahayakan,” ujar dia.

Kendati masalah ini membuat gaduh, namun BPOM tidak meminta agar produsen menghentikan proses produksi. Hanya saja, PT Indonesia Bakery Family harus melakukan uji laboratorium kembali.

Ditanya mengenai alasan roti Aoka dapat bertahan hingga tiga bulan, Kemas hanya mengatakan sudah menjelaskan hal tersebut ke BPOM. Pihaknya pun berencana untuk merevisi tenggat waktu kedaluwarsa di produknya.

“Kami juga sudah menjelaskan itu kepada BPOM. Enggak mungkin BPOM bisa meloloskan itu. Kami mungkin akan merevisi juga supaya tidak timbul pertanyaan-pertanyaan, dari tiga bulan menjadi dua bulan,” ucap Kemas.

Selengkapnya Baca: “Penjelasan Produsen Roti Aoka dan Okko Soal Bahan Pengawet Berbahaya,”

RADEN PUTRI | MAJALAH TEMPO

Berita terkait

Blokade Israel Bisa Memicu kelaparan di Gaza karena Toko Roti Tutup

11 jam lalu

Blokade Israel Bisa Memicu kelaparan di Gaza karena Toko Roti Tutup

Blokade Israel yang terus berlanjut memaksa lima dari enam toko roti yang beroperasi di wilayah Gaza utara tutup. Kelaparan di Gaza utara

Baca Selengkapnya

BPOM Setujui Impor Vaksin Mpox, Sudah Tersedia 2 Ribu Dosis Lebih

3 hari lalu

BPOM Setujui Impor Vaksin Mpox, Sudah Tersedia 2 Ribu Dosis Lebih

Kepala BPOM Taruna Ikrar mengatakan pemerintah tak hanya mengimpor vaksin itu.

Baca Selengkapnya

Penggunaan Darurat Tiga Vaksin Mpox Telah Disetujui WHO, Seberapa Manjur Melawan Virus Mpox?

4 hari lalu

Penggunaan Darurat Tiga Vaksin Mpox Telah Disetujui WHO, Seberapa Manjur Melawan Virus Mpox?

Kementerian Kesehatan menyebut WHO telah menyetujui penggunaan darurat vaksin Mpox. Sejumlah studi terbaru juga telah menguji efikasinya.

Baca Selengkapnya

Bahaya BPA: Industri Wajib Patuhi Peraturan BPOM soal Label

6 hari lalu

Bahaya BPA: Industri Wajib Patuhi Peraturan BPOM soal Label

Pemerintah menaruh perhatian serius pada perlindungan konsumen.

Baca Selengkapnya

Richard Lee Kecam Laporan yang Menuding Skincare Kliniknya Berbahaya

13 hari lalu

Richard Lee Kecam Laporan yang Menuding Skincare Kliniknya Berbahaya

Dokter Richard Lee membantah tuduhan produk skincare kliniknya mengandung bahan berbahaya dan disita BPOM.

Baca Selengkapnya

Vonis Produsen Obat Sirop Beracun Terlalu Ringan, BPOM: Kami Tidak Bisa Apa-apa

18 hari lalu

Vonis Produsen Obat Sirop Beracun Terlalu Ringan, BPOM: Kami Tidak Bisa Apa-apa

Kepala BPOM Taruna Ikrar berpendapat bahwa vonis terhadap produsen obat sirop beracun terlalu ringan. Tapi pihaknya tidak bisa berbuat apa-apa.

Baca Selengkapnya

Polisi Geledah Rumah Mantan Pegawai BPOM, Dugaan Soal Kasus Pemerasan

18 hari lalu

Polisi Geledah Rumah Mantan Pegawai BPOM, Dugaan Soal Kasus Pemerasan

Direktorat Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri menggeledah rumah mantan pegawai BPOM. Kasus dugaan pemerasan.

Baca Selengkapnya

Tips Menyimpan Makanan dan Menjaganya agar Aman dari BPOM

19 hari lalu

Tips Menyimpan Makanan dan Menjaganya agar Aman dari BPOM

Berikut tips menyimpan makanan dan kunci menjaganya tetap aman dikonsumsi keluarga yang dibagikan pihak BPOM.

Baca Selengkapnya

BPOM Sebut 7.600 Dosis Vaksin Cacar Monyet Sudah Masuk Indonesia

19 hari lalu

BPOM Sebut 7.600 Dosis Vaksin Cacar Monyet Sudah Masuk Indonesia

BPOM menyatakan pemerintah sudah mendatangkan 7.600 dosis vaksin cacar monyet. Vaksin tersebut dikirim dalam tiga tahap.

Baca Selengkapnya

Cegah Tekanan Darah Tinggi, Ini Tips Kurangi Asupan Natrium dari Makanan Kemasan

20 hari lalu

Cegah Tekanan Darah Tinggi, Ini Tips Kurangi Asupan Natrium dari Makanan Kemasan

Badan pangan Amerika minta produsen makanan kurangi natrium untuk cegah tekanan darah tinggi.

Baca Selengkapnya