Pameran Food Ingredients Asia Indonesia 2024 Usung Pangan Sehat dan Berkelanjutan, Diikuti 700 Brand dari 38 Negara

Reporter

Nandito Putra

Editor

Grace gandhi

Senin, 22 Juli 2024 20:41 WIB

Pameran dan pertemuan terbesar Food Ingredients Asia di Jakarta International Expo (JiExpo), Jakarta, Rabu 15 Oktober 2014. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Informa Markets akan menghadirkan Food Ingredients (Fi) Asia di Jakarta International Expo pada 4 hingga 6 September mendatang. Pameran bahan pangan tersebut terakhir kali diselenggarakan di Bangkok, Thailand, pada 2022 lalu.

Regional Portofolio Director Informa Markets untuk kawasan ASEAN Rose Chitanuwat mengatakan salah satu program utama dalam pameran mendatang adalah sustainability square. Rose mengatakan, kehadiran program tersebut akan mempertemukan konsumen dan produsen untuk mengetahui pentingnya keberlanjutan bagi bahan baku makanan.

"Kami berharap pameran mendatang menjadi ajang bagi pelaku bisnis untuk mendapatkan wawasan terkait industri bahan baku makan dan minuman," kata Chitanuwat dalam konferensi pers di Artotel Senayan, Jakarta, Senin, 22 Juli 2024.

Selain itu, kata dia, juga akan ada program Halal Coaching Clinic. Program ini akan mengedukasi produsen dari berbagai negara dalam pengembangan produk halal.

Event & Marketing Informa Markets Emil Riswandi mengatakan pameran bahan pangan ini akan diikuti oleh 700 brand dari 38 negara. Tema yang diusung pada perhelatan tersebut yakni tren industri makanan sehat dan berkelanjutan, yang diperkirakan akan mendapatkan 23 ribu kunjungan.

Advertising
Advertising

Selanjutnya: Emil melanjutkan, pameran bahan pangan tersebut tidak sekadar....

<!--more-->

Emil melanjutkan, pameran bahan pangan tersebut tidak sekadar mempertemukan pelaku bisnis. Dia mengatakan akan ada konferensi internasional dengan berbagai tema seperti keamanan pangan, kesehatan dan gizi, serta lokakarya produk halal.

"Selain itu akan ada kompetisi pengembangan produk bersama Himpunan Mahasiswa Ilmu dan Teknologi Pangan IPB untuk memperkenalkan produk makanan menggunakan bahan baku lokal," katanya.

Pada kesempatan serupa, Ketua Gabungan Produsen Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) Adhi S Lukman mengatakan terjadi perubahan perilaku konsumen dalam mengkonsumsi makanan. Dia mengatakan saat ini konsumen cenderung memilih produk sehat dan memberikan rasa aman.

"Setelah pandemi, konsumen lebih loyal terhadap produk-produk yang memberikan nilai keamanan, kesehatan, serta nilai fungsi produk," kata Adhi.

Untuk itu, Adhi menilai kehadiran Fi Asia Indonesia akan memberikan pengetahuan pentingnya produk sehat bagi konsumen, khususnya di Indonesia. "Kehadiran pameran Fi Asia Indonesia ini bisa menjadi tempat bertemunya konsumen dan produsen untuk mendorong peningkatan produk sehat dan berkelanjutan," katanya.

Pilihan Editor: Uji Coba Makan Bergizi Gratis Rp7.500 per Porsi, Wali Kota Solo: Sederhana dengan Mutu Tak Kalah

Berita terkait

Puluhan Perusahaan Pertambangan Australia Hadir di Pameran Mining Indonesia

2 hari lalu

Puluhan Perusahaan Pertambangan Australia Hadir di Pameran Mining Indonesia

Puluhan perusahaan pertambangan Australia mempertunjukkan solusi, peralatan, dan kapabilitas berkelanjutan yang mutakhir dalam Pameran Mining

Baca Selengkapnya

Paus Fransiskus Tiba di Singapura, Negara Terakhir Perjalanan Apostolik di ASEAN

5 hari lalu

Paus Fransiskus Tiba di Singapura, Negara Terakhir Perjalanan Apostolik di ASEAN

Paus Fransiskus akan melanjutkan perjalanan apostoliknya ke Singapura, setelah mengunjungi Indonesia, Papua Nugini, dan Timor Leste.

Baca Selengkapnya

Polisi Australia Bentrok dengan Demonstran Pro-Palestina di Luar Pameran Militer Melbourne

5 hari lalu

Polisi Australia Bentrok dengan Demonstran Pro-Palestina di Luar Pameran Militer Melbourne

Demonstran pro-Palestina dan polisi Australia bentrok di luar pameran militer di Kota Melbourne pada Rabu 11 September 2024.

Baca Selengkapnya

BEI Sebut Market Cap Pasar Modal Indonesia Terbesar se-ASEAN, Angkanya Tembus Rp 12,7 Triliun

9 hari lalu

BEI Sebut Market Cap Pasar Modal Indonesia Terbesar se-ASEAN, Angkanya Tembus Rp 12,7 Triliun

BEI mencatat ada 936 perusahaan yang saat ini mencantumkan sahamnya dengan nilai kapitalisasi pasar hingga Agustus 2024 menembus angka Rp 12,7 triliun.

Baca Selengkapnya

Kementerian Pertanian Minta Tambah Anggaran Rp 65,9 Triliun di 2025 untuk Lumbung Pangan

10 hari lalu

Kementerian Pertanian Minta Tambah Anggaran Rp 65,9 Triliun di 2025 untuk Lumbung Pangan

Kementerian Pertanian meminta penambahan Rp 65,9 triliun untuk anggaran 2025 kepada Komisi IV DPR. Penambahan itu disebut untuk mencapai swasembada dan lumbung pangan pada pemerintahan Presiden Terpilih Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Budi Karya Banggakan Whoosh di ASEAN Railway CEO's Conference

13 hari lalu

Budi Karya Banggakan Whoosh di ASEAN Railway CEO's Conference

Menhub Budi Karya mengajak negara-negara di ASEAN mengembangkan angkutan masal perkotaan berbasis rel saat membuka ASEAN railway CEO's Conference.

Baca Selengkapnya

Seniman Angkatan 1979 ITB Gelar Pameran Seni Rupa di Galeri Soemardja

15 hari lalu

Seniman Angkatan 1979 ITB Gelar Pameran Seni Rupa di Galeri Soemardja

Seniman yang menjadi alumni ITB angkatan 1979 menggelar pameran seni rupa bersama, antara lain Agus Suwage dan Tisna Sanjaya.

Baca Selengkapnya

GAPMMI Minta Ada Kajian Lanjut Soal Dampak Cukai dan Batasan Asupan Gula Garam Lemak

17 hari lalu

GAPMMI Minta Ada Kajian Lanjut Soal Dampak Cukai dan Batasan Asupan Gula Garam Lemak

GAPMMI merasa tidak dilibatkan dalam aturan soal cukai dan batasan gula garam dan lemak yang ada pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Pameran Terakhir Mickiv Setelah Lama Bernostalgia dengan Mickey Mouse

19 hari lalu

Pameran Terakhir Mickiv Setelah Lama Bernostalgia dengan Mickey Mouse

Seniman, Arkiv Vilmansyah menggelar pameran tentang Mickey Mouse, tokoh yang diidolakannya sebagai titik akhir nostalgia.

Baca Selengkapnya

CEO Markoding: Perempuan Indonesia yang Bekerja di Bidang Teknologi Paling Sedikit di Asean

19 hari lalu

CEO Markoding: Perempuan Indonesia yang Bekerja di Bidang Teknologi Paling Sedikit di Asean

Perempuan Indonesia yang bekerja di sektor teknologi hanya 22 persen.

Baca Selengkapnya