Prabowo Optimistis Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Dulu Jokowi Janjikan 7 Persen

Jumat, 19 Juli 2024 07:45 WIB

Menteri Pertahanan yang juga Presiden Terpilih Prabowo Subianto sebelum bertemu dengan Presiden Joko Widodo alias Jokowi di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin 8 Juli 2024. Dalam keterangan persnya Prabowo akan menjalankan rekomendasi BPK saat masa peralihan ke pemerintahan. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden terpilih Prabowo Subianto kembali menyatakan optimismenya bisa menaikkan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 8 persen. Bahkan ia berani bertaruh dengan sejumlah menteri negara tetangga.

Pernyataan Prabowo ini langsung mengingatkan pada janji Jokowi ketika kampanye Pilpres 2014. Ia waktu itu, menjanjikan pertumbuhan meroket 7 persen.

Selama hampir sepuluh tahun Presiden Joko Widodo memimpin, pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di kisaran 5 persen per tahun. Angka itu diklaim lebih baik dibanding di negara-negara peers atau setara. Pada kuartal III 2023, misalnya, perekonomian nasional meningkat menjadi 5,05 persen, lebih tinggi dibanding Malaysia yang sebesar 3,9 persen dan Thailand 2,5 persen.

Janji menaikkan pertumbuhan ekonomi menjadi 8 persen diungkapkan Prabowo saat kampanye Presiden. Sementara capres lain, Anies Baswedan manergetkan pertumbuhan 5,5-6,5 persen, sedangkan Ganjar Pranowo 7 persen.

"Banyak wartawan, semua direkam. Tapi ada beberapa menteri dari sebuah negara yang taruhan sama saya," katanya saat menyampaikan sambutan Presiden Joko Widodo alias Jokowi di acara peluncuran kebijakan satu peta, yang dipantau dari YouTube Perekonomian RI, Kamis, 18 Juli

Advertising
Advertising

Menurut Prabowo, Indonesia memiliki potensi besar untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen itu. Namun, ujarnya, untuk mencapai tujuan itu perlu adanya efisiensi dan pengelolaan yang lebih baik.

"Ambil kebijakan yang masuk akal," ujarnya. Ia mengungkapkan, pemerintah harus memiliki tekad untuk memitigasi kebocoran, penyelewengan, hingga kebijakan-kebijakan yang tidak menguntungkan kepentingan nasional serta kepentingan rakyat.

Janji pertumbuhan tinggi yang diucapkan Jokowi di masa kampanye dan awal pemerintahannya meleset. Berbagai hal dituding sebagai penyebab, di antaranya pandemi Covid-19.

Karena itu, angka pertumbuhan 5 persen dinilai sudah cukup baik. Meskipun pertumbuhan yang dicapai tak mampu mengurangi angka kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan. Salah satu indikasinya tampak dari anggaran bantuan sosial yang bertambah setiap tahun.

Pada 2024, anggaran perlindungan sosial naik Rp 20 triliun dibanding pada 2023 menjadi Rp 496 triliun, hanya sedikit di bawah anggaran perlindungan sosial pada masa puncak pandemi Covid-19 yang hampir Rp 500 triliun.

Tingkat pengangguran terbuka juga masih tinggi, yaitu sebesar 5,32 persen atau 7,86 juta orang per Agustus 2023. Tingkat serapan tenaga kerja pun terus turun, yang mengakibatkan jumlah pekerja informal per Agustus 2023 mencapai 59,11 persen dari total angkatan kerja. Belum lagi tanda-tanda deindustrialisasi yang kian nyata berupa penurunan kontribusi sektor manufaktur terhadap produk domestik bruto (PDB).

Ekonom pesimistis

Target 8 persen yang dicanangkan Prabowo dipertanyakan peneliti The Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Didik J. Rachbini. Ia mengaku pesimistis target yang disampaikan presiden terpilih itu dapat tercapai dengan kebijakan saat ini.

Pasalnya, menurut Didik, kinerja dan kebijakan Kementerian Perindustrian atau Kemenperin dari masa pemerintahan Joko Widodo atau Jokowi terbukti tak efektif mengerek pertumbuhan sektor industri.

“Janji kampanye Prabowo pertumbuhan ekonomi akan dipacu sampai 8 persen, suatu target yang hampir mustahil dengan kebijakan pada saat ini,” ujar Rektor Universitas Paramadina itu melalui keterangan tertulis, dikutip Selasa, 18 Juni 2024.

Didik menjelaskan, peran Kemenperin selama ini terbatas dan tak mampu membuat kebijakan yang signifikan memajukan sektor industri. Walhasil, sektor industri tumbuh rendah dan bergerak sangat lambat.

Bahkan, menurut Didik, sektor industri mandek dengan pertumbuhan hanya 3-4 persen. Sektor industri akhirnya tak memiliki daya dorong dan mengangkat pertumbuhan ekonomi tinggi.

TIM TEMPO

Pilihan Editor Wamen Baru Yuliot Tanjung Klaim Ada Lebih dari 400 Minat Investasi untuk IKN

Berita terkait

Sudah Teken Keppres Pemberhentian Pramono Anung, Jokowi: Penggantinya Masih dalam Proses

1 jam lalu

Sudah Teken Keppres Pemberhentian Pramono Anung, Jokowi: Penggantinya Masih dalam Proses

Presiden Jokowi membenarkan telah mengeluarkan keppres pemberhentian Pramono Anung sebagai Seskab. Ia menyebut penggantinya masih dalam proses.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Akan Tutup PON Aceh-Sumut di Stadion Utama Sport Center Sumut Jumat 20 September

1 jam lalu

Presiden Jokowi Akan Tutup PON Aceh-Sumut di Stadion Utama Sport Center Sumut Jumat 20 September

Panitia PON Aceh-Sumut memastikan upacara penutupan digelar di Stadion Utama Sport Center Sumut pada Jumat malam, 20 September 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kritik izin Membangun PLTP Butuh 6 Tahun, ESDM SInggung Konflik dengan Masyarakat

1 jam lalu

Jokowi Kritik izin Membangun PLTP Butuh 6 Tahun, ESDM SInggung Konflik dengan Masyarakat

ESDM menyebutkan bahwa mandeknya perizinan PLTP biasa terjadi di tahap eksplorasi dimana sering timbul penolakan dari masyarakat.

Baca Selengkapnya

Hadiri Kongres ISEI di Solo, Jokowi Ungkap Tantangan Hadapi Gejolak Ekonomi Global

1 jam lalu

Hadiri Kongres ISEI di Solo, Jokowi Ungkap Tantangan Hadapi Gejolak Ekonomi Global

Presiden Jokowi menegaskan agar dalam menghadapi gejolak dan ketidakpastian ekonomi global ini Indonesia harus bisa fokus dalam kerja.

Baca Selengkapnya

Kata Akademisi Soal Partai Buruh Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

1 jam lalu

Kata Akademisi Soal Partai Buruh Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Partai Buruh optimistis klaster ketenagakerjaan dalam UU Cipta Kerja dapat menjadi perhatian pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Soal Masuk Tidaknya di Kabinet Prabowo, Sandiaga Uno: Harus Iso Rumongso

1 jam lalu

Soal Masuk Tidaknya di Kabinet Prabowo, Sandiaga Uno: Harus Iso Rumongso

Sandiaga Uno menyadari posisi politiknya saat ini sehingga terkait formasi menteri di kabinet Prabowo ia tak terlalu berharap banyak.

Baca Selengkapnya

Sultan Pernah Menolak Jalan Tol Solo-Yogyakarta yang Diresmikan Presiden Jokowi, Ini Alasannya

2 jam lalu

Sultan Pernah Menolak Jalan Tol Solo-Yogyakarta yang Diresmikan Presiden Jokowi, Ini Alasannya

Presiden Jokowi meresmikan Seksi I jalan tol Solo - Yogyakarta-Bandara YIA Kulon Progo di Gerbang Tol Banyudono.. Menyingkat waktu perjalanan ke Yogya

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Tol Solo-Yogyakarta Segmen Kartasura-Klaten: Dibangun Sejak 2021, Biayanya Rp 5,6 Triliun

2 jam lalu

Jokowi Resmikan Tol Solo-Yogyakarta Segmen Kartasura-Klaten: Dibangun Sejak 2021, Biayanya Rp 5,6 Triliun

Presiden Jokowi meresmikan Jalan Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulonprogo Seksi I Segmen Kartasura-Klaten, hari ini, Kamis, 19 September 2024.

Baca Selengkapnya

UU Kementerian Disahkan: Prabowo Bebas Tambah Kementerian di Pemerintahan

2 jam lalu

UU Kementerian Disahkan: Prabowo Bebas Tambah Kementerian di Pemerintahan

Berkat RUU Nomor 39 Tahun 2008 yang disahkan DPR, Prabowo bisa tambah kementerian dalam jumlah tak terbatas

Baca Selengkapnya

Kebocoran 6 Juta Data NPWP, Jokowi Perintahkan Mitigasi Secepatnya

2 jam lalu

Kebocoran 6 Juta Data NPWP, Jokowi Perintahkan Mitigasi Secepatnya

Jokowi memerintahkan Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi agar segera melakukan mitigasi terkait kebocoran 6 juta data NPWP.

Baca Selengkapnya