Jokowi Panggil Menteri Bahas Family Office, Apa Itu?
Reporter
Antara
Editor
Yudono Yanuar
Senin, 1 Juli 2024 11:14 WIB
![](https://statik.tempo.co/data/2024/06/24/id_1313154/1313154_720.jpg)
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Jokowi mengumpulkan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju dan kepala lembaga untuk membahas potensi skema investasi family office dalam rapat internal di Istana Negara Jakarta, Senin, 1 Juli 2024.
"Iya ada undangan untuk membahas penguatan ekonomi dan keuangan kita, salah satu yang akan dibahas family office. Nanti dilaporkan," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno yang terlihat sudah menyambangi Istana Kepresidenan Jakarta sekitar pukul 09.00 WIB, seperti dikutip Antara.
Sandiaga mengatakan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Muhammad Yusuf Ateh turut mengikuti rapat tersebut.
Sejumlah pejabat lainnya yang terlihat memasuki kawasan Istana untuk menghadiri rapat bersama Presiden Jokowi itu, antara lain Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar.
Dalam kesempatan sebelumnya, Sandiaga Salahuddin Uno tengah menggodok regulasi untuk menarik potensi ekonomi dari family office yang rencananya dipusatkan di Bali.
“Saya akan menghitung berapa target awal dan regulasinya seperti apa yang perlu kami hadirkan,” kata Sandiaga Uno usai menghadiri World Water Forum, di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali pada Mei lalu.
Sandiaga menjelaskan family office adalah suatu konsep yakni keluarga yang membawa kekayaannya untuk investasi dan dikelola di suatu wilayah sekaligus mereka bisa berwisata.
Konsep tersebut, kata dia, sudah banyak diterapkan di sejumlah negara, di antaranya Singapura, Malaysia, Monako, London, Hong Kong, dan Dubai.
Sandiaga menilai family office tersebut menarik dan strategis dikembangkan dan Bali dinilai lebih siap, karena terbangun ekosistem pariwisata. Di sisi lain, family office perlu didukung infrastruktur di antaranya perumahan hingga jaringan ekonomi digital yang baik.
Selain itu, perlu juga disiapkan atraksi guna menarik lama tinggal investor tersebut.
Ia menyakini Indonesia dapat mewujudkan family office itu, karena pemerintah juga memiliki kebijakan golden visa untuk mewujudkan investor sekaligus wisatawan asing yang berkualitas.
Adapun investasi yang akan diarahkan yakni investasi hijau atau yang berkaitan dengan aktivitas ramah lingkungan.
“Jadi length of stay-nya sangat panjang. Kedua, mereka membawa pendanaan. Jadi keberlanjutannya itu lebih terasa dan ini sangat cocok dengan konsep Golden Visa,” katanya pula.
Berikutnya: Apa Itu Family Office <!--more-->
Sejarah Family office bisa dirunut ke perusahaan keluarga DuPont, setelah pendirinya Irenee meninggal pada 1834. Mereka dianggap sebagai semacam kantor keluarga, di mana tiga putranya membagi tugas manajemen pabrik mesiu mendiang ayah mereka.
Keluarga Rockefeller pertama kali merintis kantor keluarga pada akhir abad ke-19. Kantor keluarga mulai mendapatkan popularitas pada tahun 1980-an, dan sejak tahun 2005, seiring dengan pertumbuhan jumlah orang super kaya yang mencapai rekor tertinggi, kantor keluarga pun membengkak secara proporsional.
Family Office atau Kantor keluarga adalah perusahaan swasta yang menangani manajemen investasi dan manajemen kekayaan untuk keluarga kaya, umumnya keluarga yang memiliki aset yang dapat diinvestasikan setidaknya 50–100 juta dolar, dengan tujuan untuk menumbuhkan dan mentransfer kekayaan secara efektif antar-generasi. Modal keuangan perusahaan adalah kekayaan keluarga itu sendiri.
Kantor keluarga juga dapat menangani tugas-tugas seperti mengelola staf rumah tangga, membuat pengaturan perjalanan, manajemen properti, aktivitas akuntansi dan penggajian sehari-hari, manajemen urusan hukum, layanan manajemen keluarga, tata kelola keluarga, pendidikan keuangan dan investor, koordinasi filantropi dan yayasan swasta, serta perencanaan suksesi.
Kantor keluarga memerlukan biaya operasional lebih dari $1 juta per tahun, sehingga kekayaan bersih keluarga biasanya melebihi 50–100 juta dolar dalam bentuk aset yang dapat diinvestasikan. Beberapa family office menerima investasi dari orang yang bukan anggota keluarga pemilik.
Beberapa perusahaan yang melayani banyak klien menawarkan layanan psikologi kepribadian bagi anggota keluarga untuk mendukung keselarasan dan komunikasi yang lebih baik di antara anggota keluarga.
Kantor keluarga beroperasi seperti korporasi atau perseroan terbatas, dengan pejabat dan staf pendukung. Petugas diberi kompensasi sesuai kesepakatan mereka dengan keluarga, biasanya dengan insentif berdasarkan keuntungan atau keuntungan modal yang dihasilkan oleh kantor.
Kantor keluarga sering kali dibangun berdasarkan aset inti yang dikelola secara profesional. Ketika keuntungan tercipta, aset dikerahkan ke dalam investasi. Kantor keluarga mungkin berinvestasi dalam ekuitas swasta, peluang modal ventura, dana lindung nilai, dan real estat komersial. Banyak kantor keluarga beralih ke dana lindung nilai untuk menyelaraskan kepentingan berdasarkan tujuan penilaian risiko dan keuntungan. Beberapa kantor keluarga tetap pasif dan hanya mengalokasikan dana kepada manajer luar.
Family office di Singapura
Singapura telah menjadi salah satu tujuan terpopuler untuk mendirikan kantor keluarga di Asia karena kerangka peraturan dan hukumnya yang jelas dan tidak bertentangan, serta sistem peradilannya yang memiliki reputasi baik. .
Menurut Singapore Economic Deelopment Board, sejak Singapura menjadi gerbang global-Asia Pasifik, kantor keluarga terus tumbuh dan berkembang di bawah manajer yang berbasis di Singapura dan negara ini telah menjadi salah satu tujuan terpopuler untuk mendirikan kantor keluarga di Asia.
Jumlah kantor keluarga tunggal secara global pada bulan Januari 2023 adalah 700 – peningkatan yang mengejutkan sebesar tujuh kali lipat dibandingkan tahun 2017. Singapura merupakan negara ideal bagi perusahaan rintisan (start-up) dan menawarkan ekosistem yang sempurna, terutama bagi mereka yang tertarik pada modal ventura. Selain itu, ada banyak alasan mengapa Singapura bisa menjadi tempat yang bagus untuk memulai kantor keluarga.
Singapura sering dipuji sebagai kekuatan ekonomi yang stabil secara politik karena kerangka peraturan dan hukumnya yang jelas dan tidak bertentangan serta sistem peradilan yang memiliki reputasi baik. Negara ini menempati peringkat pertama dalam hal stabilitas global, politik dan operasional dan merupakan penerima investasi asing langsung (FDI) terbesar ke-4 di dunia.
Hal ini menjadikan negara ini sebagai lokasi yang berkembang bagi bisnis dengan lebih dari 3000 startup, jaringan global yang terdiri dari 500 investor, dan lebih dari 200 inkubator dan akselerator.
Pilihan Editor Tuntutan Budi Arie Mundur Didukung 16 Ribu Warga, Projo Siap Pasang Badan