Gelombang PHK Industri Tekstil, BI: Permintaan Turun, Bahan Baku Sulit, Marak Impor Ilegal..

Rabu, 26 Juni 2024 08:00 WIB

Pekerja menjalankan mesin tenun listrik di pabrik kain Desa Padamulya, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat 4 Januari 2019. Pemerintah menargetkan ekspor produk TPT tahun 2019 mencapai USD 15 miliar atau naik 11 persen dibanding tahun lalu. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Jawa Tengah Ndari Surjaningsih angkat bicara soal fenomena pemutusan hubungan kerja (PHK) di industri tekstil belakangan ini.

Menurut Ndari, PHK di industri tekstil dilakukan karena pabrik kesulitan memperoleh bahan baku dan penurunan permintaan.

"Kondisi global kan belum pulih, bisa ditandai dengan pertumbuhan ekonomi mereka yang belum bisa lebih cepat. Ada juga di beberapa negara yang laju ekonomi masih lambat," ujar Ndari, di sela Update Informasi dan Perkembangan Ekonomi Regional Jateng, di Semarang, Selasa, 25 Juni 2024, seperti dikutip dari Antara.

Ia menambahkan, gelombang PHK dari industri tekstil dan produk tekstil (TPT) dan alas kaki sebenarnya tidak lepas dari penurunan kinerja komoditas TPT akibat jebloknya permintaan dari negara-negara buyer di luar negeri.

Apalagi, menurut Ndari, kondisi global yang belum pulih dan adanya memanasnya permasalahan geopolitik. Masalah geopolitik seperti perang Rusia dengan Ukraina yang tak kunjung usai, misalnya, juga turut mempengaruhi pertumbuhan ekonomi negara-negara di dunia.

Advertising
Advertising

Lebih jauh, Ndari membeberkan sejumlah negara mengalami inflasi tinggi, terutama di negara tujuan ekspor membuat permintaan terhadap produk tersebut menjadi lesu. Hal ini langsung memukul industri di Jawa Tengah yang merupakan eksportir utama TPT dan alas kaki ke kawasan Eropa maupun Amerika Serikat itu.

Dalam catatannya, Ndari menyebutkan, ekspor TPT dan alas kaki dari Jateng pada tahun 2023 ke Eropa telah turun 24 persen. Hal serupa juga terjadi pada ekspor ke negara Abang Sam.

Tak hanya itu, industri TPT juga kesulitan memperoleh bahan baku untuk produksi. Akibatnya, kata Ndari, produktivitas industri terpengaruh dan berdampak terhadap pengurangan tenaga kerja.

Produsen alas kaki di Indonesia yang masih harus mengimpor kebutuhan bahan bakunya, menurut Ndari, juga berhadapan dengan kebijakan pemerintah membatasi impor. "Butuh impor tapi ada kendala mendatangkan bahan baku. Sedangkan di sisi lain, ada impor ilegal yang masuk."

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jawa Tengah sebelumnya menyebutkan setidaknya 7.437 pekerja mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) seiring tutupnya sejumlah perusahaan di wilayah tersebut pada tahun ini.

Beberapa perusahaan yang melakukan PHK itu di antaranya adalah industri garmen, seperti PT Semar Mas Garmen di Boyolali, PT Cahaya Timur Garmindo di Pemalang, kemudian PT S. Dupantec di Kabupaten Pekalongan.

Adapun jumlah pekerja yang di-PHK pada tahun ini hampir sama dengan tahun 2023 lalu yang mencapai 8.588 pekerja, seperti PT Tanjung Kreasi di Temanggung, PT Bamas Satria Perkasa (Purwokerto), PT Delta Merlin di Sukoharjo (tekstil). Bahkan, pada tahun lalu ada perusahaan tekstil yang masih beroperasional turut melakukan PHK, yakni PT Apac Inti Corpora di Bawen yang pada 2023 melakukan PHK sebanyak 1.000 karyawan.

Pilihan Editor: 6 Perusahaan Tekstil Besar Gulung Tikar dan 7.000 Pekerja Terdampak, Pengusaha: Industri TPT Tinggal Menghitung Hari

Berita terkait

Kenapa Banyak PHK Massal di Perusahaan Besar? Ini Pendapat Para Ahli

6 jam lalu

Kenapa Banyak PHK Massal di Perusahaan Besar? Ini Pendapat Para Ahli

Kemnaker mencatat jumlah pekerja terkena PHK mencapai 59.796 orang per Oktober 2024. Kenapa banyak PHK massal? Ini penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Bahlil Wajibkan Hilirisasi LPG, Pemerintah akan Bangun Pabrik-pabrik Gas untuk Kurangi Impor

8 jam lalu

Bahlil Wajibkan Hilirisasi LPG, Pemerintah akan Bangun Pabrik-pabrik Gas untuk Kurangi Impor

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, mewajibkan adanya hilirisasi liquefied petroleum gas (LPG) atau gas elpiji

Baca Selengkapnya

Arahan Prabowo, Menteri Hanif Hentikan Impor Sampah Plastik Mulai 2025

8 jam lalu

Arahan Prabowo, Menteri Hanif Hentikan Impor Sampah Plastik Mulai 2025

Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol mengatakan tidak akan lagi menerbitkan izin untuk impor sampah plastik tersebut.

Baca Selengkapnya

Sidak Tempat Sampah Ilegal Daur Ulang, Menteri Hanif Faisol Akan Hapus Batas 2 Persen Plastik dari Impor Kertas

11 jam lalu

Sidak Tempat Sampah Ilegal Daur Ulang, Menteri Hanif Faisol Akan Hapus Batas 2 Persen Plastik dari Impor Kertas

Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol meminta pabrik daur ulang kertas itu menutup tempat pembuangan sampah ilegal tersebut.

Baca Selengkapnya

Bapanas Uji 240 Senyawa Residu Pestisida Anggur Shine Muscat: 219 Negatif

12 jam lalu

Bapanas Uji 240 Senyawa Residu Pestisida Anggur Shine Muscat: 219 Negatif

Badan Pangan Nasional (Bapanas) menggelar uji laboratorium terhadap 240 senyawa residu pestisida pada sampel anggur shine muscat impor asal Cina. Ini hasilnya.

Baca Selengkapnya

Transaksi Bisnis ISEF Mencapai Rp1,85 Triliun

21 jam lalu

Transaksi Bisnis ISEF Mencapai Rp1,85 Triliun

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti mengatakan transaksi Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2024 mencapai Rp 1,85 triliun

Baca Selengkapnya

10 Tips Menghadapi PHK bagi Karyawan untuk Karier Lebih Baik

1 hari lalu

10 Tips Menghadapi PHK bagi Karyawan untuk Karier Lebih Baik

Badai PHK masih terus terjadi dengan jumlah pekerja terdampak mencapai 59.796 orang per Oktober 2024. Ini tips menghadapi PHK.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Inflasi Tetap Terjaga Hingga 2025

2 hari lalu

BI Optimistis Inflasi Tetap Terjaga Hingga 2025

Menurut hitungan BI angkanya akan terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen.

Baca Selengkapnya

Setelah Sritex, Emiten Tekstil BUMN Digugat Soal PKPU ke PN Jakarta Pusat

2 hari lalu

Setelah Sritex, Emiten Tekstil BUMN Digugat Soal PKPU ke PN Jakarta Pusat

Masalah Sritex itu kini menghantui perusahaan tekstil yang bermarkas di Cicalengka, Bandung, PT Sejahtera Bintang Abadi Textile Tbk (SBAT).

Baca Selengkapnya

BPOM Sebut Uji Sampel Anggur Shine Muscat Rampung Minggu Malam, Senin Diumumkan

3 hari lalu

BPOM Sebut Uji Sampel Anggur Shine Muscat Rampung Minggu Malam, Senin Diumumkan

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) saat ini tengah menguji sampel anggur shine muscat. Hasil diumumkan Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya