Prabowo Diminta Fokuskan APBN untuk Counter-Cycle Policy, Buntut Situasi Ekonomi Global

Rabu, 26 Juni 2024 07:00 WIB

Menteri Pertahanan Indonesia dan Presiden terpilih Prabowo Subianto berbicara pada Dialog Shangri-La di Singapura 1 Juni 2024. REUTERS/Edgar Su

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (IDEAS), Yusuf Wibisono, menyarankan presiden terpilih Prabowo Subianto memfokuskan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk kebijakan kontra-siklua (counter-cycle policy). Hal ini disebabkan situasi ekonomi global yang masih diliputi ketidakpastian.

“APBN yang terbatas seharusnya difokuskan sebagai counter-cycle policy,” ujar Yusuf saat dihubungi melalui aplikasi perpesanan, dikutip Selasa, 25 Juni 2024.

Yusuf menjelaskan, counter-cycle polcy adalah kebijakan yang ditujukan melawan pelemahan perekonomian dengan cara mendorong belanja pemerintah yang memberikan efek pengganda (multiplier effect) terbesar pada perekonomian. Pengeluaran itu misalnya untuk belanja modal dan transfer pendapatan yang tepat sasaran ke kelompok miskin.

Dengan rasio pajak (tax ratio) yang rendah dan stagnan dalam 10 tahun terakhir, Yusuf menilai APBN tidak memiliki kemewahan ruang gerak fiskal untuk mengakomodasi program-program populis secara berlebihan. Anggaran pemerintah yang terbatas, kata dia, seharusnya lebih diprioritaskan untuk menambah alokasi dana ke pos belanja yang memberi dampak ekonomi yang luas dan berkelanjutan.

Yusuf mengatakan, dengan APBN saat ini, belanja pemerintah pusat sudah dipenuhi beban belanja "terikat” (non-discretionary spending). Belanja terikat itu antara lain gaji ASN, transfer ke daerah dan pembayaran bunga utang pemerintah.

Advertising
Advertising

Selanjutnya: Belanja pemerintah pusat yang terbesar, menurut Yusuf, adalah belanja pegawai....

<!--more-->

Belanja pemerintah pusat yang terbesar, menurut Yusuf, adalah belanja pegawai. Belanja ini rerata sekitar 21,3 persen dari total belanja pemerintah pusat dalam 10 tahun terakhir. Kebutuhan ini diikuti belanja barang yakni sekitar 21,1 persen dari belanja pemerintah pusat dan pembayaran bunga utang rerata sekitar 17,7 persen dari total belanja pemerintah pusat.

Secara keseluruhan, Yusuf mengatakan rerata belanja terikat sepanjang 2015–2024 mencapai sekitar 60 persen dari total belanja pemerintah pusat. Dengan kata lain, kata dia, hanya tersisa sekitar 40 persen belanja pemerintah pusat untuk belanja infrastruktur dan belanja sosial. "Selama ini pemerintah tidak pernah mampu menekan belanja terikat,” kata dia.

Sementara ruang fiskal yang tersisa untuk discretionary spending, Yusuf mengatakan, selama ini banyak digunakan untuk pembangunan infrastruktur, subsidi energi dan kompensasi energi, serta bantuan sosial. Alokasi untuk subsidi energi dan kompensasi energi diperkirakan mencapai sekitar 16 persen dari total belanja pemerintah pusat.

Selanjutnya untuk pembangunan infrastruktur atau belanja modal, Yusuf mengatakan, rerata menelan sekitar 12,3 persen dari total belanja pemerintah pusat. Sedangkan alokasi belanja untuk rakyat miskin, yaitu belanja sosial, rerata sekitar 7,1 persen dari belanja pemerintah pusat, dan subsidi non energi rerata sekitar 4,5 persen dari total belanja pemerintah pusat.

Bank Dunia atau World Bank sebelumnya memprediksi pertumbuhan ekonomi global bakal stabil di level 2,6 persen pada tahun ini. Pertumbuhan ekonomi global ini terjadi di tengah gejolak ketegangan geopolitik dan tingkat suku bunga tinggi.

Selama dua tahun mendatang, Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi global bakal berada di bawah rata-rata pertumbuhan pada 2010 di hampir 60 persen negara, yang mewakili lebih dari 80 persen output dan populasi global. Bank Dunia juga memproyeksikan inflasi dunia akan melambat dibandingkan asumsi sebelumnya, yaitu rata-rata 3,5 persen pada 2024.

Pilihan Editor: Rupiah Sore Ini Ditutup Menguat, Analis Prediksi Besok Kembali Naik di Rentang 16.320 - Rp 16.400

Berita terkait

Jubir Pastikan Prabowo dan Megawati Bertemu sebelum Pelantikan Presiden

9 jam lalu

Jubir Pastikan Prabowo dan Megawati Bertemu sebelum Pelantikan Presiden

Jubir mengatakan Prabowo dan Megawati akan berdiskusi mengenai berbagai agenda ke depan seputar pembangunan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Utang Pemerintah Rp8,4 Kuadriliun, Tahun Depan Tambah Rp775 Triliun

10 jam lalu

Utang Pemerintah Rp8,4 Kuadriliun, Tahun Depan Tambah Rp775 Triliun

Tahun depan pemerintah berencana melakukan penarikan utang baru sebesar Rp775 triliun.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Prabowo Saksikan Sailing Pass 55 Kapal Perang TNI AL

12 jam lalu

Jokowi dan Prabowo Saksikan Sailing Pass 55 Kapal Perang TNI AL

Jokowi dan Prabowo dengan penuh perhatian menyimak pameran tersebut dari geladak KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat (RJW - 992).

Baca Selengkapnya

KIM Pastikan Prabowo Bakal Lanjutkan Megaproyek IKN

19 jam lalu

KIM Pastikan Prabowo Bakal Lanjutkan Megaproyek IKN

Anggaran IKN mengalami penurunan dalam RAPBN 2025 atau untuk era pemeritahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah Pekan Ini, Analis: Tren Historis 8 Tahun Terakhir September Selalu di Zona Merah

19 jam lalu

IHSG Melemah Pekan Ini, Analis: Tren Historis 8 Tahun Terakhir September Selalu di Zona Merah

Analis Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, mengungkapkan tren IHSG 8 tahun terakhir selalu berada di zona merah pada bulan September.

Baca Selengkapnya

Momen Jokowi dan Prabowo Saksikan Parade Alutsista TNI AL di Teluk Jakarta

19 jam lalu

Momen Jokowi dan Prabowo Saksikan Parade Alutsista TNI AL di Teluk Jakarta

Presiden Jokowi menyaksikan parade alutsista dari geladak KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat (RJW - 992).

Baca Selengkapnya

Kabar Prabowo Siap Membentuk Badan Penerimaan Negara dalam Kabinet, Apa Tugasnya?

22 jam lalu

Kabar Prabowo Siap Membentuk Badan Penerimaan Negara dalam Kabinet, Apa Tugasnya?

Prabowo dikabarkan akan bikin Badan Penerimaan Negara. Hal ini disampaikan Burhanuddin Abdullah Dewan Penasihat Prabowo. Apa lingkup kerja badan ini?

Baca Selengkapnya

Siasati Utang Rp 800 T di Tahun Pertama Prabowo, Kemenkeu Bakal Lakukan Refinancing

1 hari lalu

Siasati Utang Rp 800 T di Tahun Pertama Prabowo, Kemenkeu Bakal Lakukan Refinancing

Kementerian Keuangan berencana membayar utang jatuh tempo sebesar Rp 800 triliun tahun depan dengan refinancing.

Baca Selengkapnya

Soal Kans PDIP Tempatkan Kader di Kabinet Prabowo, Puan Maharani Bilang Begini

1 hari lalu

Soal Kans PDIP Tempatkan Kader di Kabinet Prabowo, Puan Maharani Bilang Begini

Puan Maharani mengatakan, komunikasi antara PDIP dengan Prabowo Subianto selama ini terjalin dengan baik.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Sebut IKN Kehendak Rakyat, 5 Kritik Pengamat untuk Mega Proyek Tersebut

1 hari lalu

Presiden Jokowi Sebut IKN Kehendak Rakyat, 5 Kritik Pengamat untuk Mega Proyek Tersebut

Jokowi klaim proyek IKN di Kalimantan Timur bukanlah keputusan Presiden saja melainkan keputusan seluruh rakyat. Sejumlah kritik untuk IKN muncul.

Baca Selengkapnya