Rupiah Melemah, Aprisindo: Industri Berorientasi ekspor Diuntungkan

Reporter

Ilona Estherina

Editor

Agung Sedayu

Senin, 24 Juni 2024 17:17 WIB

Ilustrasi mata uang rupiah dan dolar. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Penguatan dolar yang menyebabkan pelemahan nilai tukar mata uang negara lain termasuk rupiah dianggap menyebabkan perlambatan ekspansi industri. Namun Direktur Eksekutif Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Firman Bakri memaparkan sebaliknya.Justru ada sisi positif dari penguatan mata uang negara Amerika Serikat ini, khususnya bagi industri yang berorientasi ekspor.

Industri yang menjual hasil industri ke luar negeri justru meraup keuntungan. Meski bahan bakunya dari impor dan biaya modal menjadi mahal, namun harga jual ekspornya juga dalam mata uang dolar, sehingga tidak begitu terpengaruh. “Bahkan mungkin akan untung, karena saat bayar gaji dalam IDR (rupiah), jadi lebih murah,” ujarnya kepada Tempo, Senin 24 juni 2024.

Firman menjelaskan, biaya utilitas atau modal lain selain untuk bahan baku yang dalam kurs rupiah justru lebih murah, sehingga ketika dijual hitungan keseluruhan justru menguntungkan. Tapi hal sebaliknya terjadi pada industri dengan orientasi pasar dalam negeri. Saat bahan baku impor semakin mahal, bahan baku lokal dengan komponen impor juga tertekan kurs.

Berdasarkan catatan Firman, saat ini anggota Aprisindo sekitar 82 persen berorientasi ekspor, sisanya untuk pasar dalam negeri. Ia mengatakan tantangan industri saat ini bukanlah penguatan dolar atau pelemahan rupiah, tapi proteksi atau pembatasan impor.

Pembatasan lewat sejumlah aturan berdampak pada perkembangan industri sepatu yang sebagian besar bahan bakunya berasal dari impor. “Bagi kami ini berdampak pada kesulitan mendapat bahan baku dan harga akhir bahan baku yang akan mempengaruhi industri hilir,” kata dia.

Advertising
Advertising

Ia mengatakan proteksi bahan baku justru akan menaikan harga dan malah berpotensi mendorong inflasi pada produk alas kaki. Meski demikian ia memahami, aturan pembatasan awalnya dibuat untuk melindungi industri dalam negeri khususnya tekstil dari gempuran barang-barang impor.

Pilihan Editor: Sri Mulyani Lapor Jokowi Usai Bertemu Tim Sinkronisasi Prabowo



Berita terkait

Pertamina Monitor Pergerakan Harga Minyak Dunia dan Kurs Rupiah, BBM Nonsubsidi Naik?

5 jam lalu

Pertamina Monitor Pergerakan Harga Minyak Dunia dan Kurs Rupiah, BBM Nonsubsidi Naik?

PT Pertamina Patra Niaga belum mengumumkan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi untuk periode Juli.

Baca Selengkapnya

Analis Prediksi Besok Rupiah Menguat di Kisaran Rp16.320 hingga Rp16.410 per Dolar AS

5 jam lalu

Analis Prediksi Besok Rupiah Menguat di Kisaran Rp16.320 hingga Rp16.410 per Dolar AS

Rupiah menguat karena dolar sedikit terpengaruh data terbaru yang menunjukkan adanya penurunan pada perekonomian Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Permintaan Dunia Meningkat, Harga Komoditas Tembaga hingga Seng Naik

6 jam lalu

Permintaan Dunia Meningkat, Harga Komoditas Tembaga hingga Seng Naik

Harga Patokan Ekspor (HPE) komoditas tambang seperti konsentrat tembaga, konsentrat timbal, dan konsentrat seng naik.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Sritex Tepis Isu Bangkrut, Penerimaan Bea Cukai Turun

7 jam lalu

Terkini Bisnis: Sritex Tepis Isu Bangkrut, Penerimaan Bea Cukai Turun

Berita terkini ekonomi bisnis hingga Minggu sore, 30 Juni 2024 antara lain bos Sritex Iwan Kurniawan Lukminto menepis isu bangkrut.

Baca Selengkapnya

Kurs Rupiah Melampaui Asumsi Makro APBN, Ekonom: Depresiasi yang Tidak Terkendali

1 hari lalu

Kurs Rupiah Melampaui Asumsi Makro APBN, Ekonom: Depresiasi yang Tidak Terkendali

Kurs rupiah telah melampaui asumsi makro Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024

Baca Selengkapnya

Asosiasi Produsen Serat dan Benang: 21 Pabrik Tekstil dan Garmen Tutup, 150 Ribu Karyawan Kena PHK

1 hari lalu

Asosiasi Produsen Serat dan Benang: 21 Pabrik Tekstil dan Garmen Tutup, 150 Ribu Karyawan Kena PHK

APSyFI mencatat saat ini 21 industri tekstil di Indonesia gulung tikar. Sementara 31 pabrik terancam tutup. Ada 150 ribu karyawan kena PHK.

Baca Selengkapnya

Pengadilan Belanda Diminta Larang Ekspor Suku Cadang F-35 dengan Tujuan Akhir Israel

1 hari lalu

Pengadilan Belanda Diminta Larang Ekspor Suku Cadang F-35 dengan Tujuan Akhir Israel

Pengadilan Belanda diminta memerintahkan pemerintah memblokir semua ekspor suku cadang jet tempur F-35 yang mungkin berakhir di Israel.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Sri Mulyani Sebut Rupiah Sudah Terdepresiasi 6,25 Persen, PDN Belum Normal Layanan Sameday Passport di Soekarno-Hatta Tutup

2 hari lalu

Terpopuler: Sri Mulyani Sebut Rupiah Sudah Terdepresiasi 6,25 Persen, PDN Belum Normal Layanan Sameday Passport di Soekarno-Hatta Tutup

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan awal tahun hingga saat ini, rupiah tercatat mengalami depresiasi 6,25 persen dibanding akhir 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Rupiah Sudah Terdepresiasi 6,25 Persen, Asumsi APBN Rp 15 Ribu per Dolar AS

3 hari lalu

Sri Mulyani: Rupiah Sudah Terdepresiasi 6,25 Persen, Asumsi APBN Rp 15 Ribu per Dolar AS

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan awal tahun hingga saat ini, rupiah tercatat mengalami depresiasi 6,25 persen dibanding akhir 2023.

Baca Selengkapnya

Ekonom Khawatir Pelemahan Rupiah Bikin Harga BBM Bersubsidi Naik: Tekan Daya Beli Masyarakat, Bahaya untuk Konsumsi Domestik

3 hari lalu

Ekonom Khawatir Pelemahan Rupiah Bikin Harga BBM Bersubsidi Naik: Tekan Daya Beli Masyarakat, Bahaya untuk Konsumsi Domestik

Ekonom Celios menyebut pelemahan rupiah terhadap dolar AS secara berkepanjangan berpotensi menyebabkan subsidi BBM membengkak.

Baca Selengkapnya