Setoran Negara Turun, Sri Mulyani Umumkan APBN Defisit Rp 21 Triliun

Reporter

Ilona Estherina

Editor

Agung Sedayu

Senin, 24 Juni 2024 17:07 WIB

Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani Indrawati, Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Pemerintahan Thomas Djiwandono dan Budi Djiwandono saat melakukan konferensi pers terkait Kondisi Fundamental Ekonomi Terkini dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 di kantor pusat Direktoral Jenderal Pajak, Jakarta, 24 Juni 2024. Tempo | Maulani Mulianingsih

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN 2024 telah mengalami defisit Rp 21,8 triliun hingga Mei 2024. Jumlah tersebut setara dengan 0,10 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).

Meski demikian angka tersebut disebut masih dalam level aman. “Postur 2024 defisitnya adalah 2,29 persen dari GDP (PDB). Jadi kalau sekarang masih 0,10 persen, masih relatif on track,” Ujarnya dalam konferensi pers RAPBN 2025 di Kantor Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Senin, 24 juni 2024.

Tahun ini pemerintah menetapkan defisit APBN di kisaran 2,2 persen dari PDB. Dalam RAPBN 2025, defisit ditargetkan 2,29-2,82 persen ,terhadap PDB. Sri Mulyani memaparkan APBN 2024 tidak terlepas dari kinerja ini dari lingkungan global yang berubah sangat besar.

Defisit tersebut terjadi di tengah menurunnya setoran atau pendapatan negara secara tahunan atau year on year. Pendapatan negara pada Mei sebesar Rp 1.123,5 triliun, atau pertumbuhannya negatif 7,1 persen year on year.

Hal ini disebabkan penerimaan pajak yang mengalami kontraksi 8,4 persen secara tahunan. Terutama dari perusahaan yang harga komoditasnya menurun seperti perusahaan pertambangan maupun minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO).

Advertising
Advertising

Penerimaan Negara Bukan Pajak, PNBP kita juga mengalami penurunan, pertumbuhannya per Mei hanya 3,3 persen, dibanding periode yang sama tahun lalu yang sebesar 16 persen. “Lagi-lagi karena sumber daya alam yang merupakan penerimaan yang cukup besar dari PNPB,” kata Sri Mulyani.

Kepabeanan dan cukai juga mengalami kontraksi dengan pertumbuhan 7,8 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 15 persen. Bendahara negara mencatat, hingga Mei 2023, pendapatan negara mencapai Rp 1.123,5 triliun sementara belanja negara telah mencapai Rp 1.145,3 triliun.

Karena itu, Sri Mulyani mengatakan pemerintah pusat terus melakukan langkah-langkah bersama Kementerian, Lembaga dan pemerintah daerah untuk tetap menjaga prioritas pembangunan dan pertumbuhan ekonomi, tanpa membuat APBN menjadi sumber vulnerabilitas.

Pilihan Editor: Sri Mulyani Lapor Jokowi Usai Bertemu Tim Sinkronisasi Prabowo



Berita terkait

Utang Pemerintah Rp8,4 Kuadriliun, Tahun Depan Tambah Rp775 Triliun

5 jam lalu

Utang Pemerintah Rp8,4 Kuadriliun, Tahun Depan Tambah Rp775 Triliun

Tahun depan pemerintah berencana melakukan penarikan utang baru sebesar Rp775 triliun.

Baca Selengkapnya

Klaim Jokowi Pemindahan IKN Kehendak Rakyat, Berikut Serba-serbi Masalah IKN

17 jam lalu

Klaim Jokowi Pemindahan IKN Kehendak Rakyat, Berikut Serba-serbi Masalah IKN

Jokowi klaim bahwa pemindahan ibu kota negara dan pembangunan IKN merupakan kehendak rakyat. Apa saja masalah yang melingkupi IKN?

Baca Selengkapnya

Soal Wacana Penambahan Jumlah Kementerian, Akademisi Sebut Prabowo Paham Dampaknya

1 hari lalu

Soal Wacana Penambahan Jumlah Kementerian, Akademisi Sebut Prabowo Paham Dampaknya

Gerindra menyatakan jumlah kementerian di kabinet Prabowo akan difinalkan sebelum pelantikan presiden pada 20 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Bank Dunia Sebut RI Butuh Keajaiban Agar Keluar dari Middle Income Trap, Respons Sri Mulyani?

1 hari lalu

Bank Dunia Sebut RI Butuh Keajaiban Agar Keluar dari Middle Income Trap, Respons Sri Mulyani?

Sri Mulyani Indrawati membeberkan sejumlah strategi agar Indonesia bisa keluar dari middle income trap selama Jokowi menjabat. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Kementerian Keuangan Masih Kaji Usulan Tarif Cukai MBDK 2,5 Persen

1 hari lalu

Kementerian Keuangan Masih Kaji Usulan Tarif Cukai MBDK 2,5 Persen

Pemerintah masih terus mengkaji penerapan tarif cukai berpemanis dalam kemasan. BAKN sebelumnya mengusulkan tarif sebesar 2,5 persen.

Baca Selengkapnya

5 Figur Berikut Santer Diisukan Bakal Menjadi Menteri Keuangan Gantikan Sri Mulyani

2 hari lalu

5 Figur Berikut Santer Diisukan Bakal Menjadi Menteri Keuangan Gantikan Sri Mulyani

Pertemuan itu memicu spekulasi, terutama karena setelahnya Prabowo membagikan foto-foto, di mana Sri Mulyani juga didampingi oleh Thomas Djiwandono.

Baca Selengkapnya

Anggaran Program Quick Win Prabowo Naik jadi Rp 121 Triliun

2 hari lalu

Anggaran Program Quick Win Prabowo Naik jadi Rp 121 Triliun

Kementerian Keuangan mengungkap anggaran untuk program quick win Prabowo Subianto ditambah menjadi Rp 121 triliun.

Baca Selengkapnya

Rocky Gerung Bicara Warisan Jokowi ke Prabowo: Utang Besar

2 hari lalu

Rocky Gerung Bicara Warisan Jokowi ke Prabowo: Utang Besar

Pengamat politik Rocky Gerung menyebut warisan Presiden Jokowi ke Prabowo berupa utang dalam jumlah besar.

Baca Selengkapnya

Thomas Djiwandono Pastikan Program Quick Win Prabowo Tak Ganggu Kementerian

2 hari lalu

Thomas Djiwandono Pastikan Program Quick Win Prabowo Tak Ganggu Kementerian

Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono mengatakan program quick win Prabowo Subianto tidak akan menyerobot anggaran kementerian lain.

Baca Selengkapnya

Viral Pernyataan Sri Mulyani Soal Kenaikan Tukin 300 Persen Diklarifikasi Stafsus, Ini Besarannya

2 hari lalu

Viral Pernyataan Sri Mulyani Soal Kenaikan Tukin 300 Persen Diklarifikasi Stafsus, Ini Besarannya

Sempat viral di media sosial kabar tentang Sri Mulyani menaikkan tunjangan kinerja (tukin) pegawai Kementerian Keuangan hingga 300 persen.

Baca Selengkapnya