Fakta-fakta Rupiah Melemah Terhadap US Dollar Belakangan Ini

Editor

Dwi Arjanto

Minggu, 23 Juni 2024 17:29 WIB

Ilustrasi penukaran mata uang asing dan nilai Rupiah. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar(kurs) rupiah melemah terus terhadap dollar AS hingga menembus Rp 16.450 akhir pekan ini. Terutama setelah rapat dewan gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) mengumumkan keputusan mempertahankan suku bunga BI-Rate. Hal ini pun dinilai akan berdampak pada beberapa hal.

Untuk diketahui, pada awal perdagangan Jumat pagi, rupiah merosot 41 poin atau 0,25 persen menjadi Rp16.471 per dolar AS dari penutupan perdagangan sebelumnya sebesar Rp16.430 per dolar AS.

"Rupiah diperkirakan kembali melemah terhadap dolar AS yang rebound setelah pernyataan 'hawkish' dari pejabat The Fed Minneapolis Kashkari," kata analis mata uang Lukman Leong di Jakarta, Jumat, 21 Juni 2024, dikutip dari Antaranews.

Pernyataan The Fed
Pejabat The Fed Minneapolis Kashkari mengungkapkan AS butuh waktu lama atau 2 tahun untuk inflasi kembali ke target 2 persen. Pernyataan tersebut memperkecil potensi penurunan suku bunga AS pada 2024.

Lukman Leong menilai, jika pelemahan rupiah terus berlangsung maka akan berat, walaupun pertumbuhan ekonomi domestik masih berkisar 5 persen. Ia memperkirakan rupiah akan bergerak di rentang Rp16.400 per dolar AS sampai dengan Rp16.550 per dolar AS.

Advertising
Advertising

Jokowi Panggil Beberapa Menteri
Dalam menyikapi nilai tukar yang terus melemah terhadap dollar AS, Presiden Jokowi pun memanggil beberapa menteri untuk membahasnya. Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto disusul Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa tiba di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis sore.

Selain itu, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati juga nampak hadir.

Secara terpisah, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut pelemahan rupiah yang terus terjadi merupakan hal yang wajar mengingat perekonomian AS yang kian membaik. “Kita monitor saja dinamika atau fluktuasi berbagai mata uang dunia (currency), US dollar menguat, karena ekonomi Amerika membaik,” kata Airlangga usai acara Konferensi Pers Pengembangan King’s College London di Jakarta, Kamis, 20 Juni 2024.

Stabilitas Nilai Tukar Tetap Terjaga
Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyatakan stabilitas nilai tukar rupiah tetap terjaga sesuai dengan komitmen kebijakan yang ditempuh Bank Indonesia.
Adapun stabilitas nilai tukar rupiah ke depan akan didukung oleh aliran masuk modal asing, menariknya imbal hasil, rendahnya inflasi dan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tetap baik.

"Ke depan, nilai tukar rupiah diprakirakan akan bergerak stabil sesuai dengan komitmen Bank Indonesia untuk terus menstabilkan nilai tukar rupiah," kata Perry dalam Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur BI Bulan Juni 2024 di Jakarta, Kamis 20 Juni 2024 dikutip dari Antaranews.

BI Pertahankan Suku Bunga
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Kamis, 20 Juni 2024, ditutup melemah usai pengumuman keputusan rapat dewan gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI), yang mempertahankan suku bunga BI-Rate.

Keputusan Bank Indonesia (BI) untuk menahan suku bunga acuan atau BI-Rate di level 6,25 persen disebut sebagai langkah pre-emptive dan forward looking untuk memastikan inflasi tetap terkendali dalam sasaran 2,5 plus minus satu persen pada 2024 dan 2025.

Dampak Nilai Tukar Rupiah Melemah
Sejumlah analis memperkirakan rupiah bakal mencapai kisaran Rp 17.000 per dolar AS. “Bisa ke Rp 17.000 jika BI kurang agresif mengintervensi, tetapi saya yakin BI telah mengantisipasi hal ini,” ucap pengamat komoditas dan mata uang dari DCFX Futures, Lukman Leong, Senin, 17 Juni 2024.

Hal itu pun dinilai berbahaya dan berdampak pada banyak hal. Salah satunya, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani menyebut akan berdampak pada kenaikan cost of doing business yang tidak hanya pada beban impor bahan baku atau bahan penolong saja, tetapi berimbas pada komponen beban usaha lain seperti beban logistik atau transportasi, keuangan, dan lainnya.

Di sisi lain, pakar ekonomi Universitas Airlangga (Unair) Rudi Purwono menilai pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan berdampak pada sektor impor termasuk harga minyak yang jika naik juga akan memengaruhi kebijakan pemberian subsidi BBM (bahan bakar minyak) serta berpengaruh ke utang luar negeri.

SUKMASARI | ANDIKA DWI | MELYNDA DWI PUSPITA | ANNISA FEBIOLA
Pilihan editor: Rupiah Jeblok, Biaya Pembangunan IKN Bisa Membengkak Hingga Berapa?

Berita terkait

OJK Luncurkan Peta Jalan Pengembangan LPIP, Dukung Penyaluran Kredit UMKM

7 jam lalu

OJK Luncurkan Peta Jalan Pengembangan LPIP, Dukung Penyaluran Kredit UMKM

OJK resmi meluncurkan peta jalan pengembangan dan penguatan LPIP kemarin, salah satu tujuannya untuk mendukung penyaluran kredit ke segmen UMKM

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah Pekan Ini, Analis: Tren Historis 8 Tahun Terakhir September Selalu di Zona Merah

12 jam lalu

IHSG Melemah Pekan Ini, Analis: Tren Historis 8 Tahun Terakhir September Selalu di Zona Merah

Analis Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, mengungkapkan tren IHSG 8 tahun terakhir selalu berada di zona merah pada bulan September.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia Sebut Rp 9,73 T Modal Asing Keluar RI, Premi CDS Naik

1 hari lalu

Bank Indonesia Sebut Rp 9,73 T Modal Asing Keluar RI, Premi CDS Naik

Bank Indonesia melaporkan capital outflow sebanyak Rp9,73 triliun pada 23 - 26 September 2024. Premi CDS tercatat naik sebesar 67,36 basis poin (bps).

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia dan Bank Negara Malaysia Lanjutkan Kerja Sama, Bisa Saling Tukar Mata Uang hingga Rp 82 Triliun

1 hari lalu

Bank Indonesia dan Bank Negara Malaysia Lanjutkan Kerja Sama, Bisa Saling Tukar Mata Uang hingga Rp 82 Triliun

Bank Indonesia dan Bank Negara Malaysia memperbarui perjanjian pertukaran bilateral dalam mata uang lokal. Kedua bank sentral bisa bertukar rupiah dan ringgit hingga Rp82 triliun.

Baca Selengkapnya

Terkini: Utang Perusahaan Media Milik Bakrie Rp 8,79 Triliun, Ekonom Sebut Kelas Menengah Rentan Jadi Miskin

1 hari lalu

Terkini: Utang Perusahaan Media Milik Bakrie Rp 8,79 Triliun, Ekonom Sebut Kelas Menengah Rentan Jadi Miskin

Empat perusahaan media milik keluarga Aburizal Bakrie bisa terancam pailit. Sebanyak 12 kreditur menagih utang sebesar Rp 8,79 triliun.

Baca Selengkapnya

BI Promosikan Peluang Investasi di Indonesia ke China: Ada Proyek Geothermal di Jawa Tengah

1 hari lalu

BI Promosikan Peluang Investasi di Indonesia ke China: Ada Proyek Geothermal di Jawa Tengah

BI mengajak investor China memanfaatkan peluang investasi di Indonesia pada proyek strategis pembangkit listrik tenaga panas bumi atau geothermal.

Baca Selengkapnya

BI Ajak Investor China untuk Investasi di RI: dari Proyek Energi Terbarukan hingga Hilirisasi Industri

1 hari lalu

BI Ajak Investor China untuk Investasi di RI: dari Proyek Energi Terbarukan hingga Hilirisasi Industri

Bank Indonesia mengajak para investor di China untuk memanfaatkan peluang investasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ekonom UOB Sebut Suku Bunga The Fed akan Ada di Level 3,25 Persen Awal 2026

3 hari lalu

Ekonom UOB Sebut Suku Bunga The Fed akan Ada di Level 3,25 Persen Awal 2026

Tahun depan The Fed akan menurunkan suku bunga acuan secara akumulatif sebesar 100 bps dari 4,5 persen akhir 2024 jadi sebesar 3,5 persen pada 2025

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia Paparkan Alasan Mengapa Harus Bentuk Central Counterparty

3 hari lalu

Bank Indonesia Paparkan Alasan Mengapa Harus Bentuk Central Counterparty

Pihak Bank Indonesia menjelaskan alasan penting dibalik pembentukan Central Counterparty (CCP).

Baca Selengkapnya

BI Bersama 8 Bank akan Bentuk Central Counterparty, Bank Lain Bisa Gabung

3 hari lalu

BI Bersama 8 Bank akan Bentuk Central Counterparty, Bank Lain Bisa Gabung

Bank Indonesia (BI) bersama delapan bank dalam negeri akan membentuk lembaga Central Counterparty (CCP). Bank-bank lain berpeluang untuk bergabung sebagai anggota.

Baca Selengkapnya