Bulog Kena Denda Rp350 Miliar Buntut 490 Ribu Ton Beras Impor Tertahan di Pelabuhan

Jumat, 21 Juni 2024 11:07 WIB

Aktivitas pembongkaran beras impor dari Thailand di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin, 29 Mei 2023. Pemerintah telah mengalokasikan kuota impor beras sebanyak 2 juta ton sepanjang 2023 kepada Perum Bulog, sebanyak 500.000 ton di antaranya direalisasikan hingga Mei 2023. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Urusan Logistik (Bulog) mengalami denda atau demurrage sebesar Rp350 miliar buntut 490 ribu ton beras impor sempat tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta dan Tanjung Perak, Surabaya. Direktur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi, menjelaskan ratusan ribu ton beras dalam kontainer itu tertahan karena berbagai faktor, salah satunya cuaca.

Bayu mengklaim demurrage merupakan hal yang wajar dalam impor. Menurut dia, keterlambatan itu disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya keterlambatan kapal. Akibatnya, rencana pembongkaran yang direncanakan tiga atau lima hari sering harus menambah satu hari.

Selain itu, keterlambatan pembongkaran disebabkan oleh faktor cuaca, seperti hujan. Menurut dia, pembongkaran kerap terpaksa harus terhenti karena diguyur hujan. Pembongkaran juga tertunda karena hari libur. Dia mengaku tengah bernegosiasi dengan pelabuhan untuk mengatasi demurrage itu.

Dia membantah keterlambatan disebabkan perubahan kebijakan Badan Pangan Nasional (Bapanas) yang mengharuskan impor menggunakan kontainer. “Enggak ada, siapa bilang,” kata dia, ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis, 20 Juni 2024.

Bayu mengklaim adanya demurrage akibat keterlambatan pembongkaran itu tak akan mempengaruhi neraca. Sebab, kata dia, Bulog selalu menyediakan alokasi cadangan ketika mengimpor beras.

Advertising
Advertising

Senada, Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, mengatakan demurrage akibat keterlambatan pengambilan atau bongkar muat barang di pelabuhan biasa terjadi dalam bisnis ekspor-impor, seperti beras. "Demurrage itu hal yang biasa.," kata Arief seusai menghadiri Rapat Kerja bersama Komisi IV DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis, 20 Juni 2024, dilansir dari Antara.

Arief mengungkapkan beberapa faktor yang dapat menyebabkan keterlambatan bongkar muat seperti akibat hujan, sehingga kondisi itu telah masuk dalam perhitungan antarperusahaan (B2B). Bapanas, kata dia, dalam hal ini hanya menugaskan menugaskan Bulog untuk memastikan ketersediaan pasokan pangan utamanya cadangan pangan pemerintah.

Pilihan Editor: Rencana Akuisisi, Bulog Mulai Komunikasi dengan KBRI dan Pelaku Usaha Beras di Kamboja

Berita terkait

Impor Barang dari Cina Akan Kena Bea Masuk hingga 200 Persen, Zulhas: Agar UMKM Tumbuh dan Berkembang

7 jam lalu

Impor Barang dari Cina Akan Kena Bea Masuk hingga 200 Persen, Zulhas: Agar UMKM Tumbuh dan Berkembang

Pemerintah akan mengenakan bea masuk dengan besaran hingga 200 persen pada produk impor asal Cina yang membanjiri pasar Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Target Mentan untuk Setop Impor Kambing, Sritex Blak-blakan Kondisi Perusahaan hingga Profil Haji Isam

9 jam lalu

Terpopuler Bisnis: Target Mentan untuk Setop Impor Kambing, Sritex Blak-blakan Kondisi Perusahaan hingga Profil Haji Isam

Mentan Amran Sulaiman menargetkan bisa mencetak peternak kambing di seluruh Indonesia untuk menyetop impor kambing.

Baca Selengkapnya

Cegah Banjir Impor Produk Tekstil, Bea Cukai: Aturan Harus Adaptif

22 jam lalu

Cegah Banjir Impor Produk Tekstil, Bea Cukai: Aturan Harus Adaptif

Banjir impor produk tekstil belakangan justru membuat industri tekstil dan produk tekstil (TPT) dalam negeri terpuruk.

Baca Selengkapnya

Ditolak Spanyol, Kapal Perang Israel Berlabuh di Maroko

1 hari lalu

Ditolak Spanyol, Kapal Perang Israel Berlabuh di Maroko

Pihak berwenang Maroko mengizinkan kapal perang Israel berlabuh di pelabuhan Tangier., setelah sebelumnya ditolak berlabuh di Spanyol

Baca Selengkapnya

Bos Sritex Buka-bukaan soal Kondisi Terkini Perusahaan, dari Efisiensi hingga Isu Bangkrut

1 hari lalu

Bos Sritex Buka-bukaan soal Kondisi Terkini Perusahaan, dari Efisiensi hingga Isu Bangkrut

Direktur Utama Sritex, Iwan Kurniawan Lukminto buka suara perihal kondisi terkini perusahaan yang dipimpinnya usai diisukan bangkrut.

Baca Selengkapnya

Mentan Targetkan Setop Impor Kambing Rp 37 Triliun per Tahun: Beternak Itu Semudah Membalikkan Tangan

1 hari lalu

Mentan Targetkan Setop Impor Kambing Rp 37 Triliun per Tahun: Beternak Itu Semudah Membalikkan Tangan

"Kami cetak peternak, stop impor. Sebesar Rp 37 triliun digunakan membesarkan peternak Indonesia," kata Mentan Amran Sulaiman.

Baca Selengkapnya

Pelaku Industri Tekstil Berharap Impor Ketat

1 hari lalu

Pelaku Industri Tekstil Berharap Impor Ketat

Pelaku industri tekstil dan produk tekstil tak cuma butuh perlindungan dari sisi fiskal. Impor juga perlu diperketat.

Baca Selengkapnya

Asosiasi Pertekstilan Indonesia Minta Pemerintah Adil terkait Rencana Cina Bangun Pabrik Tekstil di Indonesia

1 hari lalu

Asosiasi Pertekstilan Indonesia Minta Pemerintah Adil terkait Rencana Cina Bangun Pabrik Tekstil di Indonesia

Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) menyayangkan rencana dibukanya pabrik tekstil Tiongkok dihembuskan ketika industri tekstil dalam negeri sedang memburuk.

Baca Selengkapnya

Fakta-Fakta Bantuan Pangan Beras yang Bakal Diberikan Pemerintah sampai Desember 2024

1 hari lalu

Fakta-Fakta Bantuan Pangan Beras yang Bakal Diberikan Pemerintah sampai Desember 2024

Presiden Jokowi akan menyalurkan bantuan pangan beras sampai Desember 2024. Namun, sebelum terealisasikan, simak terlebih dahulu fakta-fakta dari penyaluran bantuan ini!

Baca Selengkapnya

Banjir Barang Impor Rugikan Industri Tekstil, Pemerintah akan Atur Kembali Regulasi Antidumping

2 hari lalu

Banjir Barang Impor Rugikan Industri Tekstil, Pemerintah akan Atur Kembali Regulasi Antidumping

Kementerian Keuangan akan kembali membahas aturan tentang antidumping untuk barang impor yang rugikan industri tekstil dalam negeri

Baca Selengkapnya