Terpopuler: Sri Mulyani Berpesan ke Prabowo Hati-hati Jaga APBN, Penumpang di Bandara Soekarno-Hatta Menumpuk Akibat Gangguan Server
Editor
Grace gandhi
Jumat, 21 Juni 2024 06:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Berita-berita terpopuler ekonomi dan bisnis hingga Kamis malam, 20 Juni 2024 dimulai dari Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengingatkan pemerintah Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk menjaga Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN saat membentuk program-program mendatang.
Disusul, Gubernur Bank Indonesia (Gubernur BI) Perry Warjiyo bakal mengoptimalkan seluruh instrumen moneter untuk menstabilkan nilai tukar rupiah yang terus anjlok. Dia mengklaim mata uang RI akan segera menguat.
Selanjutnya, calon penumpang penerbangan di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten menumpuk di sejumlah check in counter pada pemeriksaan imigrasi akibat terjadinya gangguan pada server Pusat Data Nasional (PDN) Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo).
Berikutnya, kabar penarikan dana triliunan rupiah milik organisasi keagamaan Islam, Muhammadiyah dari PT Bank Syariah Indonesia (Persero) Tbk atau BSI menjadi sorotan. Salah satu alasan pengalihan dana itu diduga karena gagalnya petinggi Muhammadiyah yang tak ditunjuk menjadi komisaris BSI.
Terakhir, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengumpulkan anggota Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) ke Istana Kepresidenan Jakarta pada Kamis sore, 20 Juni 2024, di tengah kurs rupiah yang terus melemah.
Kelima berita ini paling banyak diakses pembaca kanal Ekonomi dan Bisnis Tempo.co.
Berikut ringkasan lima berita yang trending tersebut:
Selanjutnya: 1. Sri Mulyani Berpesan kepada Prabowo agar Hati-hati Menjaga APBN....
<!--more-->
1. Sri Mulyani Berpesan kepada Prabowo agar Hati-hati Menjaga APBN saat Membuat Program
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengingatkan pemerintah Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk menjaga Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN saat membentuk program-program mendatang.
Bendahara Negara itu menyampaikan ini usai rapat Presiden Joko Widodo atau Jokowi dengan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Istana Kepresidenan Jakarta pada Kamis sore, 20 Juni 2024.
Sri Mulyani menjelaskan beberapa asumsi makro yang telah disepakati pemerintah adalah pertumbuhan ekonomi 5,1-5,5 persen, inflasi 1,5-3,5 persen, dan nilai tukar rupiah Rp15.300-15.900 per dolar Amerika Serikat (AS).
Berita selengkapnya baca di sini.
2. Gubernur BI Yakin Cara Ini Dapat Menstabilkan Kurs Rupiah yang Terus Anjlok
Gubernur Bank Indonesia (Gubernur BI) Perry Warjiyo bakal mengoptimalkan seluruh instrumen moneter untuk menstabilkan nilai tukar rupiah yang terus anjlok. Dia mengklaim mata uang RI akan segera menguat.
Perry menyampaikan hal ini usai rapat Presiden Joko Widodo atau Jokowi dengan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Istana Kepresidenan Jakarta pada Kamis sore, 20 Juni 2024.
Langkah BI itu termasuk peningkatan intervensi di pasar valas serta penguatan strategi operasi moneter pro-market melalui optimalisasi instrumen Sekuritas Rupiah BI (SRBI), Sekuritas Valas BI (SVBI), dan Sukuk Valas BI (SUVBI).
Berita selengkapnya baca di sini.
Selanjutnya: 3. Penumpang di Bandara Soekarno-Hatta Menumpuk....
<!--more-->
3. Penumpang di Bandara Soekarno-Hatta Menumpuk Akibat Gangguan Server Pusat Data Nasional
Calon penumpang penerbangan di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten menumpuk di sejumlah check in counter pada pemeriksaan imigrasi akibat terjadinya gangguan pada server Pusat Data Nasional (PDN) Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo).
Insiden tersebut pun dibenarkan oleh Senior Manager of Branch Communication and Legal Bandara Soetta, Holik Muardi.
"Ya, antrean memang ada karena kan di cek manual," katanya, di Bandara Soekarno-Hatta, Kamis, 20 Juni 2024.
Berita selengkapnya baca di sini.
4. Profil Felicitas Tallulembang, Kader Gerindra yang Disebut Telikung Muhammadiyah dan Rebut Jatah Komisaris BSI
Kabar penarikan dana triliunan rupiah milik organisasi keagamaan Islam, Muhammadiyah dari PT Bank Syariah Indonesia (Persero) Tbk atau BSI menjadi sorotan. Salah satu alasan pengalihan dana itu diduga karena gagalnya petinggi Muhammadiyah yang tak ditunjuk menjadi komisaris BSI.
Sebelum kabar penarikan dana besar-besaran, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti, diusulkan mengisi posisi sebagai komisaris BSI. Berdasarkan laporan Majalah Tempo berjudul "Di Balik Penarikan Dana Muhammadiyah dari Bank Syariah Indonesia", dalam RUPS BSI yang diadakan pada 17 Mei 2024, bukan Abdul Mu’ti yang diangkat, melainkan Felicitas Tallulembang sebagai komisaris independen.
Belakangan, diketahui bahwa Felicitas adalah kader Gerindra.
“Prosesnya tidak diberitahukan. Pengurus pusat tahu soal ini dari media massa,” kata salah satu pemimpin unit bisnis dan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) Gunawan Budiyanto kepada Majalah Tempo, pada Rabu, 12 Juni 2024. Lantas, siapa Felicitas Tallulembang?
Berita selengkapnya baca di sini.
Selanjutnya: 5. Rupiah Terus Melemah, Jokowi Panggil Sri Mulyani hingga Gubernur BI....
<!--more-->
5. Rupiah Terus Melemah, Jokowi Panggil Sri Mulyani hingga Gubernur BI
Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengumpulkan anggota Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) ke Istana Kepresidenan Jakarta pada Kamis sore, 20 Juni 2024, di tengah kurs rupiah yang terus melemah.
Anggota KSSK berdatangan ke Istana sejak pukul 16.00 WIB. Mereka adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani, Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, dan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Mahendra Siregar.
Iya membahas rupiah," kata Sri Mulyani.
Kurs rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Kamis dibuka merosot menjelang keputusan rapat dewan gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI).
Berita selengkapnya baca di sini.
Pilihan Editor: Tokopedia Sebut Alasan PHK Besar-besaran karena Ada Tumpang Tindih Peran