Rupiah Bisa Tembus 17 Ribu per Dolar AS jika BI Kurang Agresif, Ini Kekhawatiran Pengusaha

Reporter

Annisa Febiola

Editor

Yudono Yanuar

Selasa, 18 Juni 2024 13:44 WIB

Ilustrasi penukaran mata uang asing dan nilai Rupiah. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar rupiah diperkirakan bisa menembus Rp 17 ribu per dolar AS jika Bank Indonesia kurang agresif dalam melakukan intervensi. "Namun, saya yakin BI telah mengantisipasi hal ini," kata pengamat Komoditas dan Mata Uang DCFX Futures, Lukman Leong, pada Senin, 17 Juni 2024.

Ia menyebutkan faktor utama pelemahan rupiah adalah dari eksternal, yaitu kebijakan Federal Reserve atau The Fed. "Sikap Ketua The Fed Jerome Powell yang masih hawkish menyebabkan penguatan pada dolar AS dan perlemahan rupiah. Walau demikian, data-data ekonomi AS, terutama inflasi, telah menunjukkan tekanan harga sudah mulai mendingin atau cooldown," kata Lukman.

Pada akhir perdagangan pekan lalu yakni Jumat, indeks dolar AS ditutup menguat dan menekan mata uang rupiah. Nilai tukar rupiah melemah 142 poin menjadi Rp16.412 per dolar AS. Pada perdagangan hari sebelumnya, kurs rupiah terhadap dolar AS ditutup di level Rp16.270.

Data ekonomi AS itulah yang membuat Lukman menyimpulkan ada harapan bahwa pelemahan yang tajam terhadap mata uang rupiah bisa berakhir. "Namun, jangan terlalu berharap, karena data ekonomi bisa terus berubah dari waktu ke waktu. Seperti biasanya, BI (Bank Indonesia) akan terus memantau volatilitas nilai tukar dan mencegahnya dengan intervensi," tuturnya.

Sementara faktor internal yang berpengaruh terhadap pelemahan rupiah adalah masih lemahnya permintaan regional dan Cina, sehingga kinerja ekspor menurun. "Begitu pula permintaan domestik yang lemah, membuat penjualan ritel dan impor juga menurun."

Advertising
Advertising

Lukman menyebut, Bank Indonesia atau BI mungkin saja akan menaikkan kembali suku bunga (BI rate). "Walaupun ekonomi atau inflasi tidak mencerminkan tingkat suku bunga yang tinggi sekarang, namun BI senantiasa mengatakan kebijakan mereka bertujuan untuk menjaga stabilitas nilai tukar, sehingga kemungkinan untuk kenaikan suku bunga masih sangat terbuka," katanya.

Pelemahan mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (dolar AS) membuat para pengusaha resah. Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta W. Kamdani menyebut, pelemahan nilai tukar rupiah hingga mencapai Rp 16.400 per dolar AS sangat tidak kondusif bagi dunia usaha.

"Level 16 ribu saja sebetulnya sudah sangat mendongkrak cost of doing business di Indonesia menjadi semakin mahal. Tidak affordable dan tidak kompetitif untuk pertumbuhan industri dalam negeri maupun untuk ekspor," katanya saat dihubungi Tempo via aplikasi perpesanan pada Senin, 17 Juni 2024.

Shinta merinci, kenaikan cost of doing business juga tidak terbatas pada kenaikan beban impor bahan baku atau bahan penolong saja. Namun, juga berimbas pada komponen beban-beban usaha lain. Misalnya seperti beban logistik atau transportasi, beban keuangan, dan lainnya.

Sehari sebelumnya, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS itutup di level Rp 16.270. Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, memperkirakan BI akan menaikkan suku bunga acuan atau BI rate.

"BI dalam pertemuan di bulan Juni, kemungkinan besar akan menaikkan suku bunga 25 basis poin. Karena masih ada jeda 50 basis poin, batas atas untuk menaikkan suku bunga. Apabila kondisi tidak memungkinkan, BI akan menaikkan suku bunga di 6,75 persen," kata Ibrahim, dikutip Sabtu, 15 Juni 2024.

Pada 22 Mei lalu, BI mempertahankan suku bunga acuan pada level 6,25 persen. "Rapat Dewan Gubernur BI pada 21-22 Mei 2024 memutuskan untuk mempertahankan BI sebesar rate 6,25 persen. Demikian juga suku bunga deposit facility tetap sebesar 5,5 persen dan suku bunga lending facilitysebesar 7 persen," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur BI di kantornya.

Perry menuturkan keputusan ini konsisten dengan kebijakan moneter pro-stability yaitu sebagai langkah pre-emptive dan forward looking. Dengan tujuan, memastikan inflasi tetap terkendali dalam sasaran 2,5 plus minus 1 persen pada 2024 dan 2024. Termasuk efektivitas dalam menjaga aliran modal asing dan stabilitas nilai tukar rupiah.

"Untuk memastikan stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di tengah masih tingginya ketidakpastian pasar keuangan global, BI terus memperkuat bauran kebijakan moneter, makroprudensial dan sistem pembayaran," kata Perry.

Sebelumnya, bank sentral Indonesia menaikkan BI rate menjadi 6,25 persen. Perry mengumumkan keputusan ini melalui konferensi pers hasil rapat dewan Gubernur BI pada 24 April 2024 lalu.

ANNISA FEBIOLA

Pilihan Editor Gubernur BI Perry Warjiyo Disebut-sebut Calon Menkeu Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Profil dan Harta Kekayaannya

Berita terkait

OJK Luncurkan Peta Jalan Pengembangan LPIP, Dukung Penyaluran Kredit UMKM

15 jam lalu

OJK Luncurkan Peta Jalan Pengembangan LPIP, Dukung Penyaluran Kredit UMKM

OJK resmi meluncurkan peta jalan pengembangan dan penguatan LPIP kemarin, salah satu tujuannya untuk mendukung penyaluran kredit ke segmen UMKM

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah Pekan Ini, Analis: Tren Historis 8 Tahun Terakhir September Selalu di Zona Merah

20 jam lalu

IHSG Melemah Pekan Ini, Analis: Tren Historis 8 Tahun Terakhir September Selalu di Zona Merah

Analis Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, mengungkapkan tren IHSG 8 tahun terakhir selalu berada di zona merah pada bulan September.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia Sebut Rp 9,73 T Modal Asing Keluar RI, Premi CDS Naik

1 hari lalu

Bank Indonesia Sebut Rp 9,73 T Modal Asing Keluar RI, Premi CDS Naik

Bank Indonesia melaporkan capital outflow sebanyak Rp9,73 triliun pada 23 - 26 September 2024. Premi CDS tercatat naik sebesar 67,36 basis poin (bps).

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia dan Bank Negara Malaysia Lanjutkan Kerja Sama, Bisa Saling Tukar Mata Uang hingga Rp 82 Triliun

1 hari lalu

Bank Indonesia dan Bank Negara Malaysia Lanjutkan Kerja Sama, Bisa Saling Tukar Mata Uang hingga Rp 82 Triliun

Bank Indonesia dan Bank Negara Malaysia memperbarui perjanjian pertukaran bilateral dalam mata uang lokal. Kedua bank sentral bisa bertukar rupiah dan ringgit hingga Rp82 triliun.

Baca Selengkapnya

Terkini: Utang Perusahaan Media Milik Bakrie Rp 8,79 Triliun, Ekonom Sebut Kelas Menengah Rentan Jadi Miskin

1 hari lalu

Terkini: Utang Perusahaan Media Milik Bakrie Rp 8,79 Triliun, Ekonom Sebut Kelas Menengah Rentan Jadi Miskin

Empat perusahaan media milik keluarga Aburizal Bakrie bisa terancam pailit. Sebanyak 12 kreditur menagih utang sebesar Rp 8,79 triliun.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat 40 Poin Jumat Ini, Diprediksi Bakal Meneruskan Tren Penguatan Senin Depan

1 hari lalu

Rupiah Menguat 40 Poin Jumat Ini, Diprediksi Bakal Meneruskan Tren Penguatan Senin Depan

Rupiah menguat 40 poin Rp 15.125 terhadap dolar Amerika Serikat pada akhir perdagangan Jumat, 27 September 2024.

Baca Selengkapnya

BI Promosikan Peluang Investasi di Indonesia ke China: Ada Proyek Geothermal di Jawa Tengah

1 hari lalu

BI Promosikan Peluang Investasi di Indonesia ke China: Ada Proyek Geothermal di Jawa Tengah

BI mengajak investor China memanfaatkan peluang investasi di Indonesia pada proyek strategis pembangkit listrik tenaga panas bumi atau geothermal.

Baca Selengkapnya

BI Ajak Investor China untuk Investasi di RI: dari Proyek Energi Terbarukan hingga Hilirisasi Industri

2 hari lalu

BI Ajak Investor China untuk Investasi di RI: dari Proyek Energi Terbarukan hingga Hilirisasi Industri

Bank Indonesia mengajak para investor di China untuk memanfaatkan peluang investasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Rupiah Turun Setelah Permintaan Properti AS Lebih Baik dari Perkiraan

2 hari lalu

Rupiah Turun Setelah Permintaan Properti AS Lebih Baik dari Perkiraan

Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Kamis dibuka turun setelah rilis data permintaan properti Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat, Analis Prediksi Besok Bisa Tembus Rp 15 Ribu per Dolar

3 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat, Analis Prediksi Besok Bisa Tembus Rp 15 Ribu per Dolar

Analis memprediksi rupiah bakal makin menguat. Bisa menembus Rp 15 ribu per dolar AS

Baca Selengkapnya