IKN Sepi Investor, Anggota DPR Desak Pemerintah Evaluasi

Reporter

Riri Rahayu

Editor

Agung Sedayu

Jumat, 14 Juni 2024 13:37 WIB

Belum Ada Investor Asing Masuk IKN, Presiden Jokowi Dulu Sebut Ada Ratusan Investor yang Antre

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi V DPR RI Suryadi Jaya Purnama menyebut meminta pemerintah mesti mengevaluasi proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara atau IKN. Pasalnya, hingga saat ini investasi masuk proyek ibu kota baru di Kalimantan Timur itu masih seret. Menurut Suryadi, investor ogah masuk IKN karena ada ada sejumlah permasalahan dalam proyek tersebut.

"Masalah utamanya bukan pada pergantian pejabat, tapi dasar kebijakan yang sudah keliru sejak awal," kata Suryadi melalui keterangan tertulis, Jumat, 14 Juni 2024.

Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu mengacu pada temuan Badan Pemeriksa Keuangan atau BPK. Salah satunya, kata Suryadi, belum memadainya persiapan pembangunan infrastruktur IKN karena hak pengelolaan lahan atau HPL seluas 2.086 hektare belum diterbitkan.

Penyelesaian perkara lahan itu pun, menurut Suryadi, masih belum jelas. Plt Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono menyebut penyelesaian dengan skema Penanganan Dampak Sosial Kemasyarakatan (PSDK) Plus perlu Peraturan Presiden atau Perpres. Namun, Plt Wakil Kepala Otorita IKN Raja Juli Antoni berkata sebaliknya. "Ini menunjukkan kegamangan pemerintah dalam menjalankan kebijakannya," kata dia.

Menurut Suryadi, investasi di IKN tidak dapat meningkat karena proyek tersebut merupakan proyek infrastruktur publik. Sementara, publiknya belum ada. Kalaupun ada, penduduk IKN disinyalir tidak sampai 5 juta orang. "Padahal perhitungan investasi baru menguntungkan jika minimal ada 5 juta penduduk dalam 10 tahun," kata dia.

Advertising
Advertising

Di sisi lain, kata Suryadi, investor dari negara maju memiliki standar environmental, social, and governance (ESG) yang tidak menghendaki deforestasi dan dampak sosial negatif terhadap masyarakat lokal.

Permasalahan-permasalahan tersebut, menurut Suryadi, semakin membebani Otorita IKN untuk memenuhi target pemerintah dalam membidik investasi. Selama ini pun, investasi yang masuk baru sebatas kerja sama pemerintah dengan badan usaha atau KPBU. Sementara, APBN yang sudah digelontorkan untuk IKN sudah menembus Rp 75,4 triliun.

Sebelumnya, anggota Komisi VI DPR RI juga mencecar Menteri Investasi Bahlil Lahadalia ihwal seretnya investasi masuk IKN. Menurut anggota Fraksi PDIP, Harris Turino, situasi ini tidak sejalan dengan pernyataan Bahlil dalam rapat sebelumnya bahwa akan ada banyak investasi asing masuk IKN. “Tapi faktanya, sampai sekarang tidak ada satupun saya mendengar ada investasi asing yang sudah merealisasikan investasinya di IKN,” kata Haris dalam rapat kerja di Komisi VI DPR, Selasa, 11 Juni 2024.

Tak cuma investasi asing, Harris menilai investasi domesting juga masih terbatas sehingga proyek IKN masih mengandalkan APBN. Ia mencatat, sejak 2022 hingga tahun ini, sudah ada anggaran Rp 72,8 triliun yang digelontorkan untuk IKN. Artinya, dengan alokasi Rp 90,2 triliun dari APBN, anggarannya tersisa Rp 16 triliun pada 2025 mendatang. Padahal, pembangunan infrastruktur dasar belum selesai.

“Akibatnya, investor swasta apalagi asing akan sulit sekali menaruh dananya, kecuali kalau diinjak,” kata Haris. “Tapi apakah dengan cara seperti itu investasi akan didatangkan ke IKN? Bagaimana janji Bapak, (investasi) asing akan masuk dalam jumlah besar?”

Hal serupa juga disampaikan Anggota Komisi VI dari Fraksi PKS, Amin Ak, yang mempertanyakan kelanjutan minat investor asing yang sebelumnya sudah digembar-gemborkan pemerintah. Salah satunya, CEO Tesla Elon Musk yang bukannya datang dan berinvestasi dengan kendaraan listriknya, tetapi malah datang dengan layanan Starlink. “Apakah calon investor dalam negeri dengan konsorsiumnya,misalnya, juga mau ada realisasi atau cuma ada di berita-berita saja?” tanya Amin Ak.

Merespons pertanyaan tersebut, Bahlil Lahadalia mengakui belum ada penanaman modal asing (PMA) yang masuk Ibu Kota Nusantara atau IKN. Sejauh ini, investasi yang pembangunannya sudah dimulai masih berasal dari penanaman modal dalam negeri alias PMDN.

Bahlil mengatakan, investasi asing belum masuk ke proyek ibu kota baru karena pembangunan tahap pertama belum rampung. Namun, ia mengklaim investor asing sudah berkomunikasi dan mempertanyakan kapan bisa memulai menanam modal di IKN. “Tapi, kita katakana bahwa setelah 17 Agustus, baru kita lihat,” kata Bahlil.

Pilihan Editor: FNKSDA Minta Nahdliyin Tidak Ikut PBNU Terima Izin Tambang

Berita terkait

Pemerintah Bakal Dorong Hilirisasi Rumput Laut, Bappenas Klaim Ada Investor Tertarik

7 jam lalu

Pemerintah Bakal Dorong Hilirisasi Rumput Laut, Bappenas Klaim Ada Investor Tertarik

Deputi Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas Amalia A. Widyasanti mengatakan hilirisasi rumput laut bakal menjadi salah satu fokus pemerintah pada 2025.

Baca Selengkapnya

Tito Karnavian Sebut ASN yang Mau Pindah ke IKN Bisa Cepat Dapat Promosi

7 jam lalu

Tito Karnavian Sebut ASN yang Mau Pindah ke IKN Bisa Cepat Dapat Promosi

Menurut Mendagri Tito Karnavian, percepatan karier menjadi salah satu motivasi untuk ASN agar mau pindah ke IKN.

Baca Selengkapnya

NasDem Tentukan Dukung PKS atau Tidak di Pilkada Jakarta Paling Lambat Akhir Juli

8 jam lalu

NasDem Tentukan Dukung PKS atau Tidak di Pilkada Jakarta Paling Lambat Akhir Juli

Hal ini dilakukan NasDem untuk mengamati dinamika politik yang terjadi, sehingga dapat mempertimbangkan dengan matang sebelum mengambil keputusan.

Baca Selengkapnya

Komisi III DPR Sebut 82 Anggota DPR Terlibat Judi Online

9 jam lalu

Komisi III DPR Sebut 82 Anggota DPR Terlibat Judi Online

Data 82 anggota DPR yang ditengarai terlibat judi online itu akan diserahkan ke Majelis Kehomatan Dewan

Baca Selengkapnya

Pasangan Anies-Sohibul Iman Dianggap Berbahaya, Presiden PKS: Justru Pasangan Ideal

10 jam lalu

Pasangan Anies-Sohibul Iman Dianggap Berbahaya, Presiden PKS: Justru Pasangan Ideal

Petinggi PKB menganggap pasangan Anies-Sohibul yang diajukan PKS masih belum pasti

Baca Selengkapnya

Peluang Poros Ketiga antara PDIP-PKB Usai PKS Usung Anies-Sohibul Iman

10 jam lalu

Peluang Poros Ketiga antara PDIP-PKB Usai PKS Usung Anies-Sohibul Iman

Wacana terbentuknya poros ketiga oleh PDIP dan PKB muncul menjelang Pilkada Jakarta usai PKS resmi mengusung Anies-Sohibul. Lantas, apa respons PKS?

Baca Selengkapnya

Soal Tawaran Cawagub dari KIM, Ahmad Syaikhu: Keputusan Terakhir PKS Usung Anies-Sohibul Iman

11 jam lalu

Soal Tawaran Cawagub dari KIM, Ahmad Syaikhu: Keputusan Terakhir PKS Usung Anies-Sohibul Iman

Presiden PKS Ahmad Syaikhu mengatakan keputusan partainya memasangkan Anies-Sohibul Iman di Pilgub Jakarta sudahf final.

Baca Selengkapnya

Jokowi Bakal Ngantor di IKN Juli, PUPR: Sudah Kita Siapkan, Mudah-mudahan Sesuai Rencana

11 jam lalu

Jokowi Bakal Ngantor di IKN Juli, PUPR: Sudah Kita Siapkan, Mudah-mudahan Sesuai Rencana

Dirjen Cipta Karya PUPR Diana Kusumastuti, memastikan kantor presiden di IKN dapat mulai ditempati pada Juli 2024.

Baca Selengkapnya

Keamanan dan Kelayakan Obat di Masyarakat Harus Terjamin

11 jam lalu

Keamanan dan Kelayakan Obat di Masyarakat Harus Terjamin

Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher menyoroti persoalan pengawasan terhadap peredaran obat. Menurutnya masih ada peredaran obat ilegal di Indonesia

Baca Selengkapnya

Komisi X DPR RI Bentuk Tim Investigasi PPDB Jalur Siluman

11 jam lalu

Komisi X DPR RI Bentuk Tim Investigasi PPDB Jalur Siluman

Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian menyampaikan keprihatinannya atas temuan 'Siswa Titipan Masuk Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Jalur Siluman' yang terungkap dalam investigasi salah satu media nasional. Hetifah menekankan pentingnya integritas dalam proses PPDB dan mendesak pihak terkait untuk segera mengambil langkah tegas.

Baca Selengkapnya